Analisis Hasil Pengukuran Antropometri pada Atlet Cabang Olahraga Sepak Bola

Abstract

Manusia membutuhkan aktivitas fisik dalam upaya meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuhnya, termasuk melalui olah raga. Salah satu cabang olahraga yang banyak diminati adalah sepakbola. Pemain sepakbola harus memiliki bentuk tubuh yang ideal dan proporsional, namun sayangnya, ukuran tubuh proporsional kurang menjadi perhatian pemain maupun pelatih. Proporsi tubuh yang ideal akan memudahkan gerak dan gerakan-gerakan yang dihasilkan juga lebih terarah. Untuk mengukurnya dapat digunakan pengukuran antropometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hasil pengukuran antropometri atlet cabang olahraga sepakbola. Penelitian ini berjenis deskriptif kuantitatif sederhana dengan sampel 20 orang atlet sepakbola. Data yang dikumpulkan merupakan data primer melalui pengukuran terhadap karakteristik antropomeri responden berupa Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) dan kekuatan otot tungkai, disamping itu juga data mengenai umur responden. Hasil pengukuran dianalisis dengan perhitungan persentil X = ∑X/N, dengan indikator yang diukur adalah TB, BB, IMT, umur, dan kekuatan otot tungkai. Hasil yang diperoleh, TB rata-rata atlet adalah ideal, rata-rata BB adalah ideal, rata-rata kekuatan otot tungkai termasuk dalam katagori cukup dan rata-rata indeks massa tubuh masuk dalam katagori normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik atlet cabang olahraga sepakbola Kabupaten Karangasem baik, harus dipertahankan bila perlu ditingkatkan.

Hubungan antara Antropometri dan Biomotor dengan Keterampilan Menggiring dalam Permainan Sepak Bola Studi: Meta-Analisis

“…Panjang pendeknya tulang yang dimiliki oleh seseorang mempengaruhi tinggi badan orang tersebut (Allsabah, 2020). Masalah yang terkait dengan aktivitas seseorang dan bentuk badan seseorang adalah terkait dengan ideal atau tidak tubuh seseorang dalam hal ini adalah tidak gemuk dan tidak juga kurus (Rusiawati & Wijana, 2022). Salah satu ukuran dalam antropometri adalah panjang tungkai seseorang panjang tungkai sendiri di ukur dari penyusunan tubuh bagian bawah yang terbagi menjadi dua yakni tungkai atas dan tungkai bawah (Pratomo & Gumantan, 2020).…”

Analisis Fleksibilitas dan Kelincahan Atlet Pelatda Softball Putri Kabupaten Kudus

“…Kondisi fisik menggambarkan kemampuan fisik seseorang ketika melakukan aktivitas tertentu dengan hasil yang maksimal tanpa merasa kelelahan (Meliala, 2018). Kondisi fisik merupakan faktor yang sangat penting bagi hampir semua olahraga, untuk mendapatkan suatu prestasi (Firdauz et al, 2017;Rusiawati & Wijana, 2022). Sebab kondisi fisik mengacu pada keadaan atau kemampuan keseluruhan seperti fungsi jantung, paru-paru, sistem peredaran darah, otot, persendian, pernapasan, dan lain-lain.…”