Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara metode latihan sasaran tetap dan sasaran berubah arah terhadap ketepatan tendangan jarak jauh, untuk mengetahui perbedaan hasil ketepatan tendangan jarak jauh bagi mereka yang memiliki koordinasi mata-kaki tinggi dan rendah, serta untuk mengetahui pengaruh interaksi antara metode latihan dan koordinasi mata-kaki terhadap ketepatan tendangan jarak jauh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2, dengan menggunakan tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 132 orang, sedangkan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 40 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis varian (anava) dua jalur pada α = 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: terdapat perbedaan pengaruh antara metode latihan sasaran tetap dan sasaran berubah arah terhadap ketepatan tendangan jarak jauh, ada perbedaan hasil ketepatan tendangan jarak jauh bagi mereka yang memiliki koordinasi mata-kaki tinggi dan rendah, dan ada pengaruh interaksi antara metode latihan dan koordinasi mata-kaki terhadap ketepatan tendangan jarak jauh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah latihan yang lebih efektif antara latihan dengan sasaran gawang besar-kecil dan latihan dengan sasaran ban terhadap tingkat akurasi shooting pada permainan sepakbola. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian menggunakan desain pretest-posttest control group design. Sampel penelitian ini menggunakan total sampling yang berjumlah 21 sampel. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes akurasi shooting sepakbola dengan validitas 0,85 dan reliabilitas 0,86. Uji t-test digunakan sebagai analisis data dalam penelitian ini, dengan taraf signifikan 5%. Analisis data menunjukkan kelompok kontrol memiliki signifikansi 0,689 (p<5%) yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan akurasi shooting. Kelompok latihan sasaran gawang besar-kecil memiliki signifikansi 0,047 (p<5%) yang artinya ada pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan akurasi shooting. Kelompok latihan sasaran ban signifikansi 0,003 (p<5%) yang berarti ada pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan akurasi shooting. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor kelompok latihan sasaran gawang besar-kecil pretest sebesar 34,29 dan posttest sebesar 37,86 dengan p=0,047. Rata-rata skor kelompok latihan sasaran ban pretest sebesar 33,57 dan posttest sebesar 42,14 dengan p=0,003. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah latihan sasaran ban lebih efektif dari pada latihan sasaran gawang besar kecil dalam meningkatkan akurasi shooting.
This research aims to determine the profile of the football athlete's physical condition. This type of research is quantitative descriptive research. The sampling technique in this research used a total sampling technique. The instruments used: 1) the hand dynamometer test, back and leg dynamometer test; 2) sit-ups, push-ups, and squat jumps; 3) 50 meter running test; 4) the Illionis Agility run test; 5) Sit and Reach test; 6) vertical jumps test, 7) MFT test. Analysis of the data used is quantitative descriptive analysis with percentages. Based on the analysis of the data, it can be concluded that: 1) the average strength of arm muscle in pushing is in the medium category, 2) the average strength of arm muscle in pulling is in the medium category, 3) the average strength of back muscle is in the medium category, 4) the average strength of leg muscle is in the less category, 5) the average endurance of arm and shoulder is in the good category, 5) the average endurance of muscle abdominal is in the less category, 6) the average endurance of leg muscles is in the medium category, 7) the average speed is in the medium category, 8) the average agility is in the medium category, 9) the average flexibility is in the excellent category, 10) the average of leg muscle power is in the medium category, and 11) the average of Cardiopulmonary Endurance is in the very poor category.
Pembinaan olahraga pencak silat pada Pusat Pelatihan Atlet Pelajar (PPAP) Kabupaten Jepara merupakan wadah pembinaan prestasi bagi atlet yang mempunyai bakat atau potensi dalam bidang olahraga pencak silat di Kabupaten Jepara. Upaya untuk meningkatkan prestasi yang maksimal, diperlukan SDM pengelolaan yang mumpuni dan berkompetensi. Melalui manajemen pembinaan yang baik, prestasi pencak silat di PPAP Kabupaten Jepara dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen PPAP pencak silat di Kabupaten Jepara dari segi perencanaan, pengorganisasian, personalia, pengarahan dan pengendalian. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Instrumen penelitian ini meliputi observasi, wawancara, survey, dokumentasi dan studi pustaka, serta teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian: 1) Perencanaan sudah berjalan baik sesuai dengan fungsi manajemen, tetapi belum maksimal, 2) Pengorganisasian sudah berjalan baik dengan pembagian tugas dilakukan sesuai struktur organisasi, tetapi belum maksimal, 3) Personalia sudah berjalan baik dengan penempatan SDM sesuai keahliannya, 4) Pengarahan sudah berjalan baik dengan adanya pemberian bimbingan, motivasi, saran dan penugasan, 5) Pengendalian sudah berjalan baik dengan adanya tindakan evaluasi atau perbaikan. Simpulan penelitian yaitu manajemen olahraga pencak silat pada PPAP Kabupaten Jepara sudah sesuai dan berjalan dengan baik, tetapi belum maksimal.
This study aimed to analyze the correct cross-legged sitting position to prevent low back pain in students at Islamic boarding schools. This study used an analytical design with a cross-sectional design. The study was conducted 30 males on Students at the Durrotu Aswaja Islamic Boarding School in Semarang. Participants also agreed to the procedure by filling out and signing the informed. The instrument in this study used a questionnaire and pain measurement of low back pain using the Visual Analog Scale. The results of this study indicate that 20 out of 30 Islamic boarding school students have experienced low back pain due to the cross-legged position. From test data A to C found the average results show 13% of respondents experiencing very severe pain, 9% of respondents experiencing severe pain, 73% of respondents experiencing moderate pain, and 6% of respondents experiencing mild pain. In conclusion, many things cause low back pain, one of which is the effect that sitting in one position for a long time has on low back pain. Some of the pain results in complaints such as low back pain, knee pain, and tingling. Due to the COVID-19 pandemic's social isolation, only students who signed informed consent were willing to engage in the study until it was finished, which resulted in a insignificant number of respondents. Many respondents were still in their homes or local communities at the time, which poses a limitation for this study.
Selama adanya pandemi Covid-19 pemerintah membuat suatu kebijakan untuk memutus tali penyebaran Covid-19, yaitu dengan memberi kebijakan kepada daerah yang masuk kedalam zona merah dengan melakukan lockdown. Kemudian pemerintah juga melakukan physical quarantine untuk menghindari kontak fisik supaya terhindar dari penyebaran virus. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat fleksibilitas dan kekuatan otot perut pada Siswa SSB Diklat Diponegoro Muda dimasa pandemi. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitaitf. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Diklat Diponegoro Muda berjumlah 115 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang berjumlah 20 anak usia 11-12 tahun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, melalui survei tes dan pengukuran kondisi fisik. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif yang fungsinya untuk mendeskirpsikan tingkat fleksibilitas dan tingkat kekuatan otot perut pada Sepak bola. Instrumen yang digunakan untuk mengukur fleksibilitas menggunakan sit and reach, dan kekuatan otot perut menggunakan sit up. Hasil dari penelitian ini, tingkat kondisi fisik kekuatan otot perut berada dalam kategori sedang dengan presentase 80% (16 siswa), sedangkan tingkat fleksibilitas berada dalam kategori sedang dengan 65% (13 siswa). Berdasarkan hasil analisis data, tingkat kondisi fisik pada siswa SSB Diklat Diponegoro Muda usia11-12 tahun dalam keadaan sedang dan dapat di asumsikan belum optimal. Hal ini dikarenakan kegiatan yang dilakukan secara mandiri akibat pembatasan sosial berskala besar dan aktivitas yang dilaksanakan hanya dirumah sehingga dituntut kedisiplinan dalam menjalan program latihan secara mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model latihan ketepatan tendangan dalam sepakbola untuk anak kelompok umur 13-14 tahun yang layak digunakan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pengembangan, dengan langkah-langkah terdiri dari: (1) mengenali potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) mengembangkan produk awal, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk skala kecil, (7) revisi produk, (8) uji coba skala besar, (9) dan revisi produk, dan (10) hasil akhir. Penilaian kualitas produk melibatkan 3 orang ahli. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu pedoman umum wawancara, catatan lapangan, angket skala nilai validasi, pedoman observasi model, pedoman observasi keefektifan model, dan kuesioner untuk siswa. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini berupa model latihan ketepatan tendangan yang terdiri dari (1) permainan passing segitiga; (2) permainan passing berpindah; (3) permainan pindah bola; (4) permainan melewati bola; (5) permainan passing dan koordinasi; (6) permainan cetak gol; (7) permainan 4 vs 2 target bola; (8) permainan 2 vs 1 target gawang; dan (9) permainan 2 vs 2 target gawang, yang disusun dalam bentuk DVD latihan dan buku panduan latihan.Kata Kunci: model latihan, ketepatan tendangan, sepakbola THE DEVELOPMENT OF PRACTICE KICK ACCURACY IN FOOTBALL FOR THE AGE GROUP OF 13 TO 14 YEARS OLD CHILDRENAbstractThis study aims to produce a model of practice kick accuracy in football for the age group of 13 to 14 years old children feasible to use. The study used research and development design, consisting the steps of (1) identified the potential and problems, (2) collect data, (3) develop initial products, (4) design a validation, (5) design revision, (6) small-scale product test, (7) product revision, (8) large-scale test, (9) product revision, and (10) the final result. Product quality assessment involving 3 experts. Instruments used for data collection are general guideline interviews, field notes, questionnaire validation value scale, the observation model, the effectiveness of observation model, and a questionnaire for students. The quantitative descriptive analysis and the qualitative descriptive analysis techniques are used to collect the data. The result of this research is a model of practice kick accuracy consisting of (1) triangular passing game; (2) passing and moving game; (3) moving the ball game; (4) passing the ball game; (5) passing and coordination game ; (6) scoring goal game; (7) target ball game of 4 vs 2; (8) target goal game of 2 vs 1; and (9) target goal game of 2 vs 2, arranged in a training DVD shape and training handbook.Keywords: models of practice, kicks accuracy, football
Shooting menjadi teknik yang paling berpengaruh dalam Sepak bola karena kemenangan tim diperoleh dari shooting yang menghasilkan poin. Shooting dipengaruhi oleh faktor fisik, teknik, serta psikologis yang menghasilkan tembakan yang kuat dan tendangan yang akurat. Kuatnya tendangan salah satunya dapat dilihat dengan seberapa kuat power otot tungkai yang dimiliki oleh pemain. Begitu juga dengan keakuratan shooting, kemampuan konsentrasi pemain mampu mempengaruhi keakuratan sebuah tendangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh tingkat konsentrasi dan power otot tungkai terhadap ketepatan shooting Sepak bola pada siswa Academy R19 Kendal. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 20 siswa, dengan teknik penarikan sampel yaitu purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat konsentrasi yaitu grid concentration test, mengukur power otot tungkai menggunakan vertical jump test, dan mengukur ketepatan shooting menggunakan gawang bertarget. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan berganda, untuk mencari hubungan pada masing-maing variabel. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa tingkat konsentrasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan shooting yang dilakukan oleh siswa Academy R19 Kendal. Begitu juga power otot tungkai juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan shooting yang dilakukan oleh siswa Academy R19 Kendal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat konsentrasi dan power otot tungkai yang dimiliki oleh pemain Sepak bola mempengaruhi hasil ketepatan shooting yang dilakukan oleh pemain Sepak bola.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.