2016
DOI: 10.21082/ip.v23n1.2014.p7-18
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Padi Semi Organik Di Kecamatan Cigombong, Bogor

Abstract: ABSTRAKPengembangan padi semi organik di Kecamatan Cigombong cukup berprospek. Namun, produktivitas padi semi organik di Kecamatan Cigombong masih tergolong rendah karena inefisiensi dalam penggunaan input atau faktorfaktor produksi. Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi semi organik di Kecamatan Cigombong; 2) menganalisis efisiensi teknis usahatani padi semi organik di Kecamatan Cigombong; dan 3) menganalisis tingkat pendapatan yang diperoleh dala… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

2
11
0
31

Year Published

2016
2016
2023
2023

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 27 publications
(44 citation statements)
references
References 3 publications
(3 reference statements)
2
11
0
31
Order By: Relevance
“…Semakin tinggi kepemilikan sapi atau jika sapi merupakan milik sendiri maka akan menurunkan tingkat inefisiensi. Hal tersebut diduga karena meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) peternak/petani dibandingkan jika memelihara sapi orang lain atau mengerjakan lahan orang lain sehingga pengelolaan usahataninya dilakukan dengan lebih baik (Gultom et al, 2014;Suharyanto dan Rinaldi, 2014;dan Kusnadi et al, 2011). Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam upaya peningkatan produksi sapi melalui pemberian bantuan sapi perlu didampingi dengan peningkatan pengetahuan peternak.…”
Section: Sumber-sumber Inefisiensi Teknisunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Semakin tinggi kepemilikan sapi atau jika sapi merupakan milik sendiri maka akan menurunkan tingkat inefisiensi. Hal tersebut diduga karena meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) peternak/petani dibandingkan jika memelihara sapi orang lain atau mengerjakan lahan orang lain sehingga pengelolaan usahataninya dilakukan dengan lebih baik (Gultom et al, 2014;Suharyanto dan Rinaldi, 2014;dan Kusnadi et al, 2011). Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam upaya peningkatan produksi sapi melalui pemberian bantuan sapi perlu didampingi dengan peningkatan pengetahuan peternak.…”
Section: Sumber-sumber Inefisiensi Teknisunclassified
“…Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa pengalaman akan menurunkan inefisiensi (Indrayani, 2011;Gultom et al, 2014).…”
Section: Sumber-sumber Inefisiensi Teknisunclassified
“…The sigma-square value of organic rice was 0.092 while the sigma-square of non-organic rice was 0.019 and both were of relatively small value. This shows that the term error of organic and nonorganic rice inefficiencies is normally distributed [17]. In statistics, the gamma value for organic rice 0.022 and nonorganic rice of 0.289 were not different with 0.…”
Section: Production Functionmentioning
confidence: 76%
“…Nevertheless there are still 8% of organic rice farmers and 20% of non-organic rice farmers who have not been efficient. The efficiency index value of organic rice farming in Bantul is higher than that of organic rice farming in Sragen Distric namely 0.7 [17], higher than organic rice farming in Tasikmalaya District at 0.86 [15], greater from paddy farming Integrated Crop Management program in Riau Regency amount to 0.87 [20], higher than rice farming in West Java Province 0.742 [21], Bantul Regency Special Region of Yogyakarta at 0.71 [22]. This level of technical efficiency is also higher than the technical efficiency of rice farming in several countries such as Vietnam at 0.816 [23], Cambodia at 0.786 [24], Pakistan at 0.91 [25] and Nigeria at 0.63 [26].…”
Section: E Technical Efficiencymentioning
confidence: 83%
“…Selain itu, rata-rata indeks efisiensi teknis juga menunjukkan bahwa masih terdapat peluang sebesar 39,39% untuk petani dapat meningkatkan produksi bawang putih pola tumpang sari, dengan melakukan peningkatan pengelolaan usaha tani. Berdasarkan kategori Gultom et al (2016), di mana nilai efisiensi teknis petani dikategorikan cukup efisien jika bernilai ≥0,7 dan dikategorikan belum efisien jika bernilai <0,7, maka dari seluruh petani responden hanya 38,33% petani yang dapat dikategorikan cukup efisien secara teknis. Sebaran nilai efisiensi teknis usaha tani bawang putih pola tumpang sari di Kabupaten Karanganyar disajikan pada Tabel 5.…”
Section: Analisis Tingkat Efisiensi Teknisunclassified