2022
DOI: 10.20961/sepa.v19i1.54352
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Dinamika Sosial Ekonomi Dan Kelembagaan Untuk Peningkatan Peran Petani Dalam Pengelolaan Irigasi Batang Tabik Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh Kota

Abstract: <p><em><span lang="EN-US">Irrigation management is strongly influenced by socio-economic conditions and community institutions that use and are located in the Irrigation Area (IA). In Batang Tabik IA, although the water is quite large upstream, downstream the water is very small, even some of the farmers' land cannot be planted with rice, thereby reducing land productivity and farmers' income. In this condition, the role of farmers in irrigation management is very much needed to meet the wate… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(8 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…Kelembagaan petani adalah lembaga petani yang berada pada kawasan suatu daerah (local institution), yang berupa organisasi keanggotaan (membership organization) atau kerjasama (cooperatives) yaitu petani-petani yang tergabung dalam kelompok kerjasama. Kelembagaan ini memiliki pengertian yang luas, selain menjelaskan pengertian organisasi petani, juga menjelaskan 'aturan main' (rule of the game) atau aturan perilaku yang menentukan suatu pola untuk tindakan dan hubungan sosial, termasuk juga mengatur kesatuan sosial yang merupakan wujud nyata dari lembaga itu (Anantanyu, 2011). Maka perlu adanya sebuah aturan yang menyusun setiap kelompok tani supaya memiliki fungsi kepemimpinan dan kerjasama dalam mempertahankan nilai setiap kelompok tani seperti salah satu kegiatan Gapoktan yakni mendampingi para petani untuk menyusun AD/ART kelompok.…”
Section: Strategi Gabungan Kelompok Tani Dalam Memberdayakanunclassified
“…Kelembagaan petani adalah lembaga petani yang berada pada kawasan suatu daerah (local institution), yang berupa organisasi keanggotaan (membership organization) atau kerjasama (cooperatives) yaitu petani-petani yang tergabung dalam kelompok kerjasama. Kelembagaan ini memiliki pengertian yang luas, selain menjelaskan pengertian organisasi petani, juga menjelaskan 'aturan main' (rule of the game) atau aturan perilaku yang menentukan suatu pola untuk tindakan dan hubungan sosial, termasuk juga mengatur kesatuan sosial yang merupakan wujud nyata dari lembaga itu (Anantanyu, 2011). Maka perlu adanya sebuah aturan yang menyusun setiap kelompok tani supaya memiliki fungsi kepemimpinan dan kerjasama dalam mempertahankan nilai setiap kelompok tani seperti salah satu kegiatan Gapoktan yakni mendampingi para petani untuk menyusun AD/ART kelompok.…”
Section: Strategi Gabungan Kelompok Tani Dalam Memberdayakanunclassified
“…Salah satu permasalahan dalam pengelolaan sumberdaya pertanian adalah masalah kelembagaan pertanian yang tidak mendukung, salah satunya kelembagaan petani. Untuk itu perlu adanya pembangunan kelembagaan petani yang dilandasi pemikiran bahwa: (a) Proses pertanian memerlukan sumberdaya manusia tangguh yang didukung infrastruktur, peralatan, kredit, dan sebagainya; (b) Pembangunan kelembagaan petani lebih rumit daripada manajemen sumberdaya alam karena memerlukan faktor pendukung dan unitunit produksi; (c) Kegiatan pertanian mencakup tiga rangkaian: penyiapan input, mengubah input menjadi produk dengan usaha tenaga kerja dan manajemen, dan menempatkan output menjadi berharga; (d) Kegiatan pertanian memerlukan dukungan dalam bentuk kebijakan dan kelembagaan dari pusat hingga lokal; dan (e) Kompleksitas pertanian, yang meliputi unitunit usaha dan kelembagaan, sulit mencapai kondisi optimal (Anantanyu, 2011). Menurut Akbar (2022), salah satu faktor pendukung pengembangan agribisnis hortikultura adalah pemberdayaan petani melalui pengembangan kelembagaan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kelembagaan petani yang efektif ini diharapkan mampu mendukung pembangunan pertanian. Di tingkat petani lembaga diperlukan sebagai: (a) wahana untuk pendidikan, (b) kegiatan komersial dan organisasi sumberdaya pertanian, (c) pengelolaan properti umum, (d) membela kepentingan kolektif, dan (e) lain-lain (Anantanyu, 2011). Sesbany, (2010) menjelaskan bahwa kelembagaan petani memiliki titik strategis (entry point) dalam menggerakkan sistem agribisnis di pedesaan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…In this study, researchers suggest that technological innovations can be implemented more quickly by smallscale breeders, namely by implementing cooperation to form a joint business unit model in farmer groups (communities) to form the perception of farmers so that they no longer wait for each other in implementing the technological innovations they have mastered (Anantanyu 2011;Fischer & Qaim 2014). Case studies of this joint business implementation have been carried out in the Farmers Group in two districts, namely Pasuruan Regency and Lamongan Regency.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%