Analisa Kemampuan Transver Data VPN Berbasis Open Source Pada Kondisi Encripsi-Dekscripsi Dan Komprensi-Dekomprensi

Watrianthos, Ronal; Nasution, Marnis

doi:10.36987/informatika.v6i1.740

Cited by 4 publications

(2 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…VPN (Virtual Private Network) merupakan sebuah koneksi virtual yang bersifat private karena pada dasarnya jaringan tidak terlihat secara fisik melainkan hanya berupa jaringan secara virtual, yang mana tidak semua orang dapat mengaksesnya (Sulistiyono, 2020); (Watrianthos & Nasution, 2018); . VPN (Virtual Private Network) digunakan untuk kegiatan seperti transmisi paket data, yang terenkripsi sehingga akan cukup sulit disadap oleh pihak yang tidak berwenang (Madhadi & Banowosari, 2021).…”

Section: Definisi Vpnunclassified

Integrasi Server On-Premise dengan Server Cloud Menggunakan Cloud VPN dan Mikrotik Ipsec Untuk Peningkatan Keamanan Koneksi

Afifi Al-Atsari,

Suharjo

2023

JSA

View full text Add to dashboard Cite

In the ever-evolving digital era, integration of onpremise server infrastructure with cloud servers has become an important focus for many companies. The problem faced is regarding connections that use public IP addresses directly, which are often vulnerable to various security risks and cyber threats. Therefore, this research aims to identify and overcome the main problems that arise in this integration. With a better understanding of these challenges, developers and organizations can improve the security of their hybrid server infrastructure. The research methodology uses Mikrotik IPsec and VPN Tunnel IKEv2 on Google Cloud services. This approach is utilized to increase connection security between onpremise servers and cloud servers. First, the author configures Mikrotik IPsec on the onpremise server and sets up the IKEv2 VPN Tunnel on Google Cloud services. Next, the author carried out practical tests by sending data between the two infrastructures and monitoring the security and stability of the connection. With these steps, we can evaluate the effectiveness of security solutions implemented in a hybrid server environment. The research results show that this approach is successful in securing the connection between the two infrastructures, reducing potential risks such as sniffing, port scanning attacks, brute force, DDOS, and other cyber threats. Moreover, during practical trials, the connection remained stable and performed optimally, demonstrating the effectiveness of the proposed solution in improving the security of hybrid server infrastructure. These results can provide concrete evidence that using Mikrotik IPsec and VPN Tunnel IKEv2 on Google Cloud services can be an effective step in securing communications between onpremise servers and cloud servers. Thus, this research provides valuable guidance for developers and organizations looking to implement similar solutions.

show abstract

Section: Definisi Vpnunclassified

Integrasi Server On-Premise dengan Server Cloud Menggunakan Cloud VPN dan Mikrotik Ipsec Untuk Peningkatan Keamanan Koneksi

Afifi Al-Atsari,

Suharjo

2023

JSA

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Juga dilakukan pengkajian yang lebih "pengembangan e-Government yaitu hubungan antara pemerintah dengan masyarakat (G2C), pemerintah dengan pemerintah (G2G), dan pemerintah dengan pelaku bisnis (G2B), maka diperlukan jaringan komputer sebagai infrastrukturnya." "Aspek keamanan dan kehandalan komunikasi juga harus diperhitungkan agar terjaminnya kerahasiaan data penduduk serta jaminan kesediaan dan integritas data [11]. Usulan topologi jaringan komputer dan keamanan informasi dalam model e-Government desa seperti Gambar 7 berikut:"…”

Section: Identifikasi Teknologi Informasi Dan Komunikasiunclassified

MODEL e-GOVERNMENT PEMERINTAHAN DESA

Watrianthos¹,

Nasution²,

Syaifullah³

2019

MIU

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Pembangunan e-Government sudah menjadi komitmen pemerintah sebagaimana ditetapkan pada Inpres 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Namun kebijakan pemerintah ini belum sepenuhnya berjalan di pemerintahan lokal sehingga menjadikan e-Government sebagai ujung tombak pemerintahan tidak dapat berjalan dengan baik. Resistensi terhadap perubahan adalah salah satu faktor penghambat dalam pengembangan e-Government. Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Tentang Desa menyatakan penyelenggaraan pemerintahan desa dengan memanfaatkan Teknologi Informasi bisa dilakukan melalui e-Government Desa. Diperlukan kajian mendalam terhadap model yang cocok untuk e-Government desa ini. Proses identifikasi terhadap kebutuhan e-Government Desa dilakukan dengan analisis Critical Success Factor (CSF). Hasil analisis menghasilkan empat tahapan model yang terbagi atas dimensi kompleksitas teknologi dan organisasi dengan tingkat integrasi data dan informasi. Sedangkan hasil dari future portfolio dari perkembangan model ini menggunakan McFarlan’s Analyst Grid sehingga modul strategic, high potential, support, dan key operational dapat dijabarkan. Keywords : e-Government, CSF, Desa

show abstract