2018
DOI: 10.30959/patanjala.v10i2.361
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aktivitas Ekonomi Dan Perdagangan Di Karesidenan Lampung Pada Periode 1856 Hingga 1930

Abstract: Letaknya yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera menjadikan wilayah Lampung sebagai titik penting dalam arus perdagangan Jawa-Sumatera. Pada masa kolonial wilayah merupakan salah satu daerah penghasil utama komoditas ekspor Hindia Belanda. Kajian ini ingin melihat bagaimana bentuk dan gambaran dari aktivitas ekonomi dan perdagangan di wilayah Lampung pada periode 1856 hingga 1930?. Di samping itu kajian ini juga ingin melihat pembangunan sarana fisik apa sajakah yang dilakukan oleh pemerintah kolonial untu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…In addition, the Bojong Charter/Dalung Bojong Charter was also found, which contained the regulations of the Sultan of Banten regarding shipping, government administration, and trade systems in Lampung. Studying this inscription became important to trace the traces of the Banten Sultanate in Lampung in the XVII century [17,[20][21][22].…”
Section: Black Pepper Production Center In Lampungmentioning
confidence: 99%
“…In addition, the Bojong Charter/Dalung Bojong Charter was also found, which contained the regulations of the Sultan of Banten regarding shipping, government administration, and trade systems in Lampung. Studying this inscription became important to trace the traces of the Banten Sultanate in Lampung in the XVII century [17,[20][21][22].…”
Section: Black Pepper Production Center In Lampungmentioning
confidence: 99%
“…Pada tahun 1860 yang merupakan periode selepas Perang Lampung jumlah penduduk di wilayah Keresidenan Lampung berjumlah 107.725 jiwa catatan tersebut tertuang dalam Staat der Bevolking tan de bezzittingenbuiten Java en Madoera, 1860: 14-15 (Ariwibowo 2018). Para penduduk ini sebagian besar bekerja di sektor pertanian dan perkebunan, serta beberapa sebagai nelayan baik di sungai maupun di sekitar pantai.…”
Section: Atasunclassified
“…Komoditas-komoditas seperti kopi, lada, dan beragam hasil hutan menjadi komoditas unggulan yang berasal dari wilayah Lampung pada periode ini. Kajian yang disusun oleh Ariwibowo (2018a;2018b) juga menjadi salah satu data yang penting dalam melihat aktivitas perdagangan sungai di wilayah Lampung terkait dengan alur perdagangan lada. Ariwibowo melihat peralihan dari aktivitas pelayaran melalui sungai yang berangsur hilang seiring dengan semakin ramainya aktivitas transportasi darat melalui jalan raya maupun kereta api.…”
Section: Pendahuluanunclassified