2014
DOI: 10.7454/ai.v0i58.3363
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Akar Kerusuhan Etnis di Indonesia : Suatu Kajian Awal Konflik dan Disintegrasi Nasional di Era Reformasi

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
4
0
5

Year Published

2015
2015
2023
2023

Publication Types

Select...
5
2

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
5
Order By: Relevance
“…Sejarah konflik horizontal di Indonesia telah dimulai semenjak tahun 1997 mulai pada konflik agama di Ambon dan Poso, konflik etnik di Kalimantan dan Papua, ini menjadi refleksi bahwa dibutuhkan wawasan kebangsaan guna menghindari terjadinya proses disintegrasi (Prayudi, 2004). Beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya konflik horizontal diantara masyarakat yaitu; pertama, perubahan situasional politik yang melibatkan beberapa kelompok demi mencapai tujuan masing-masing, kedua pembangunan yang tidak merata mengakibatkan polarisasi kelompok etnik serta perebutan sumberdaya yang tidak sehat sehingga mengakibatkan konflik, ketiga kondisi majemuk Indonesia yang terdiri dari beberapa etnik, agama, ras dan kebudayaan juga menjadi faktor terjadinya konflik dikalangan masyarakat (Pelly, 1999).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sejarah konflik horizontal di Indonesia telah dimulai semenjak tahun 1997 mulai pada konflik agama di Ambon dan Poso, konflik etnik di Kalimantan dan Papua, ini menjadi refleksi bahwa dibutuhkan wawasan kebangsaan guna menghindari terjadinya proses disintegrasi (Prayudi, 2004). Beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya konflik horizontal diantara masyarakat yaitu; pertama, perubahan situasional politik yang melibatkan beberapa kelompok demi mencapai tujuan masing-masing, kedua pembangunan yang tidak merata mengakibatkan polarisasi kelompok etnik serta perebutan sumberdaya yang tidak sehat sehingga mengakibatkan konflik, ketiga kondisi majemuk Indonesia yang terdiri dari beberapa etnik, agama, ras dan kebudayaan juga menjadi faktor terjadinya konflik dikalangan masyarakat (Pelly, 1999).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Konflik terjadi karena ada kesenja ngan sosial ekonomi dan perlakuan deskriminatif terhadap class forming yang dipaksakan sehingga menyebabkan kelompok tertentu merasa diperas dan dipinggirkan (Pelly, 1999 Mayoritas masyarakat Enggano adalah petani. Kebanyakan dari mereka adalah transmigran yang memutuskan pindah dan menjadi warga Enggano dengan mengganti Kartu Tanda Penduduk (KTP) mereka.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Hubungan-hubungan ini umumnya menyangkut masalah agama, sosial dan ekonomi. Tidak jarang konflik yang timbul dalam satu daerah atau wilayah disebabkan oleh dua atau bahkan tiga masalah dari nilai-nilai tersebut (Heeren, 1979;Indonesia, 1978;Baum, 1998;Pattiselanno, 1999;Koentjaraningrat, 1974;Pelly, 1999;Alqadrie, 1999;Putra, 1978;Scott, 1998;Owusu, 1999).…”
Section: Pendahuluanunclassified