2021
DOI: 10.24114/antro.v7i1.23497
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Torang Samua Basudara : Nilai Budaya dalam Menjaga Kerukunan Hidup Beragama di Kota Manado.

Abstract: This article aims to describe and analyze the cultural values of Torang Samua Basudara which are the philosophy of living in harmony in the city of Manado. This study uses qualitative research methods, with data collection techniques namely observation and interviews, data analysis using three stages, namely data collection, reduction, and drawing conclusions.  The results of the study provide an overview of the history of the origin of the meeting between ethnic Minahasa and immigrants who show an attitude of… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 5 publications
(5 reference statements)
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Mereka hidup rukun dan damai dengan keluarga mereka yang sudah kawin dengan suku/agama lain yang berbeda. Etnik Minahasa dengan pendatang yang menunjukkan sikap keterbukaan serta kepedulian orang Minahasa (Jafar N, 2021).…”
Section: ) Makna Penguatan Toleransi Beragamaunclassified
“…Mereka hidup rukun dan damai dengan keluarga mereka yang sudah kawin dengan suku/agama lain yang berbeda. Etnik Minahasa dengan pendatang yang menunjukkan sikap keterbukaan serta kepedulian orang Minahasa (Jafar N, 2021).…”
Section: ) Makna Penguatan Toleransi Beragamaunclassified
“…Keragaman etnis dan agama di wilayah semenanjung utara pulau sulawesi ini justru dianggap sebagai modal sosial yang mampu merekatkan kerukunan (Amin, 2017;Bolotio, 2018;Abbas, 2016;Suleman, 2017;Yusuf & Hasan, 2020) understand, and describe the dimension of local wisdom in the tradition of Thanksgiving and ketupat events; and (2. Terbukti, Sulawesi Utara tetap bertahan dengan citra aman dan toleran, sekalipun secara geografi s diapit daerah konfl ik yang terjadi pasca reformasi seperti: sebelah selatan ada konfl ik Poso (1999)(2000) di Sulawesi Tengah; sebelah timur, konfl ik Maluku (1999Maluku ( -2001 dan Maluku Utara (2000); sebelah barat ada konfl ik Kalimantan di Ketapang (1998) juga Sambas dan Sampit (2000Sampit ( -2001 (Jafar N, 2021;Sumampow, 2013). Tak lupa ditambahkan sebelah utara, konfl ik etnis Moro di Filipina bagian Selatan.…”
Section: Sulawesiunclassified
“…Citra rukun Sulawesi Utara ini kemudian diperkuat dengan dengan judul-judul dan jargon pemberitaan di media massa seperti "Sulut Sulit Disulut Konfl ik" (Metrotvnews, 2015;Republika, 2015) dan "Sulut Sulit Disulut karena Solid" (ManadoExpress, 2015). Tidak sampai disitu, citra aman, damai dan toleran untuk umat beragama dan etnis di Sulawesi Utara melekat kuat dan tergambar dari lagu yang dinyanyikan Rama Aiphama berjudul "Torang Samua Basudara" (Jafar N, 2021;Suleman, 2017;Sumampouw, 2018;Sumampow, 2015). Tahun 1999 ketika beberapa daerah terlibat konfl ik, lagu ini kemudian diedarkan ke masyarakat untuk mempopulerkan jargon BOHUSAMI, akronim bentukan pemerintah daerah yang didasarkan dari nama suku bangsa tempatan di Sulawesi Utara, yaitu: Bolaang-Mongondow; Hulontalo (Gorontalo); Sangir (Sangihe); dan Minahasa.…”
Section: Sulawesiunclassified