2018
DOI: 10.22540/jrpms-02-067
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Acute compartment syndrome of the foot after an ankle sprain: a case report

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 19 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Dengan adanya resiko cidera tersebut, fisioterapi memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan edukasi kepada pelaku parkour mengenai cara penanganan cedera. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menangani cedera yaitu P.R.I.C.E menurut (Baan, Rezeki, Marhadi, Kristatnti, & Purwanto, 2022;Christoforidis et al, 2018). Penerapan penanganan cidera perlu memperhatikan kualitas teknik yang digunakan dengan tepat, rencana umum dalam kasus cidera olahraga yaitu menggunakan teknik P.R.I.C.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dengan adanya resiko cidera tersebut, fisioterapi memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan edukasi kepada pelaku parkour mengenai cara penanganan cedera. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menangani cedera yaitu P.R.I.C.E menurut (Baan, Rezeki, Marhadi, Kristatnti, & Purwanto, 2022;Christoforidis et al, 2018). Penerapan penanganan cidera perlu memperhatikan kualitas teknik yang digunakan dengan tepat, rencana umum dalam kasus cidera olahraga yaitu menggunakan teknik P.R.I.C.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terapi non farmakologis yang tepat digunakan untuk penanganan pertama terjadinya ankle sprain adalah dengan menggunakan tehnik Protection,Rest,Ice, Compression, Elevation (PRICE) (Saputri et al,2020). Kualitas penanganan cedera olahraga perlu diterapkan teknik yang tepat yaitu,rencana penanganan umum untuk kasuscedera olahraga yang mulanya menggunakan teknik PRICE (Protection, rest, ice, compression, elevation) (Christoforidis et al,2018) (Pengangkatan) dalam kondisi ini,organ tubuh yang mengalami cedera harus diangkat dalam posisi yang lebih tinggi dari jantung agar bengkak yang muncul segera hilang. Jika cedera di kaki, gantungkan kaki di tembok sehingga bengkak cepat sembuh (Yuliani,2019).…”
Section: Hasil Post Testunclassified
“…(Saputri et al, 2020) menjelaskan Terapi non farmakologis yang tepat digunakan untuk penanganan pertama terjadinya ankle sprain `adalah dengan menggunakan tehnik Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation (PRICE). (Christoforidis et al, 2018) menjelaskan kualitas penanganan cedera olahraga perlu diterapkan teknik yang tepat yaitu, rencana penanganan umum untuk kasus cedera olahraga yang mulanya menggunakan teknik PRICE (Protection, rest, ice, compression, elevation).…”
Section: Pendahuluanunclassified