A data envelopment analysis of West Virginia school districts

Minuci, Eduardo; Neto, Amir Borges Ferreira; Hall, Joshua C.

doi:10.1016/j.heliyon.2019.e01990

Cited by 6 publications

(4 citation statements)

References 15 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Tables 1 and 2 show the different budget programs considered for each service provided by the regional governments, the indicators associated with each program, the unit of measurement of these indicators, and the source from which they were obtained 5 . For the education sector, the following are considered: the % of children, of school age, who attend classes (at the primary and secondary level) and the % of students with a satisfactory level in the reading comprehension and mathematics exams 6 (Minuci et al, 2019;Raposo & Menezes, 2011). In the transport sector, the outputs are % of (Fancello et al, 2014).…”

Section: Datamentioning

confidence: 99%

The performance of regional governments under the results-based budgeting framework: A two-stage sectoral analysis

Charles

Díaz

Aparicio³

2022

RAIRO-Oper. Res.

View full text Add to dashboard Cite

The results-based budgeting (RBB) framework is a public management strategy in which economic resources are allocated to certain budget programmes, oriented towards delivering specific products and results to the population. The present paper analyzes the regional governments' efficiency in using their economic resources, under the RBB framework, with an application to the Peruvian context. To this end, we employ a data envelopment analysis (DEA) model with bootstrapping. In the first stage, different sectors of the regional governments are considered individually: education, security, health, sanitation, transportation, and recreation. In the second stage, the overall efficiency index is calculated using the sectoral indices obtained in the first stage. Finally, the factors or determinants influencing the level of efficiency are analyzed. The results show improvements in efficiency levels in the areas of health and sanitation, to the detriment of the rest of the sectors. The average overall efficiency level over the period 2013-2016 remains in the range of 0.25-0.30, which indicates an inefficiency level of 70%. Finally, the variables fiscal autonomy, capital stock, and population density show a positive relationship with respect to the overall efficiency index.

show abstract

Section: Datamentioning

confidence: 99%

The performance of regional governments under the results-based budgeting framework: A two-stage sectoral analysis

Charles

Díaz

Aparicio³

2022

RAIRO-Oper. Res.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Selain itu, temuan dari (Saifuddin, 2019b) menyatakan bahwa peningkatan mutu pendidikan juga tergantung dari sinergi pemangku kebijakan, kualitas pendidik, serta infrastruktur penunjang pendidikan. Meskipun banyak hal yang berpengaruh terhadap efisiensi pendidikan menengah misalnya sosial ekonomi masyarakat (Minuci et al, 2019) namun pengukuran efisiensi di bidang pendidikan melibatkan hal yang sangat kompleks dan perlu memperhitungkan banyak aspek yang diukur (Kosor, 2013). Lebih jauh (Mandl et al, 2008) menyampaikan bahwa peningkatan efisiensi belanja publik merupakan hal yang krusial dalam menilai kinerja atau efisiensi di bidang pendidikan.…”

Section: Efisiensiunclassified

Efisiensi Pendidikan Menengah Di Kabupaten Wonosobo: Pendekatan Data Envelopment Analysis

Pribadi¹

2022

novan

View full text Add to dashboard Cite

Salah satu bentuk implementasi desentralisasi fiskal di Indonesia ialah transfer ke daerah berupa Dana Perimbangan. Transfer ke daerah ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik antara lain berupa kualitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Dana Perimbangan khususnya Dana Alokasi Khusus terhadap efisiensi pendidikan menengah di level SMA/SMK di Kabupaten Wonosobo menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis. DEA merupakan metode yang dapat menganalisis tingkat efisiensi dari beberapa DMU berdasarkan input dan output yang ditetapkan. Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari sekolah menengah penerima Dana Alokasi Khusus di Kabupaten Wonosobo tahun 2020-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat sekolah yang belum efisien. Pemerintah Kabupaten Wonosobo perlu menyusun skema penilaian kinerja yang tepat dan mekanisme reward and punishment untuk meningkatkan efisiensi pendidikan menengah sehingga pemanfaatan Dana Alokasi Khusus di Kabupaten Wonosobo terutama di bidang pendidikan dapat mencapai sasaran yang ditetapkan.

show abstract

“…Pengukuran efisiensi menggunakan metode DEA juga telah digunakan pada Lembaga perguruan tinggi antara lain oleh Nakaima et al, (2013) dan Ahmi et al, (2018), pada SMA/SMK Mahmudah et al, (2018) dan Mustakim et al, (2019). Selanjutnya metode DEA untuk mengukur efisiensi kinerja sekolah dasar juga telah dilakukan antara lain oleh Lestari Et Al., (2015), Fatimah & Mahmudah, (2017a), dan Minuci et al, (2019). Lestari et al, (2015) menemukan bahwa terdapat dua sekolah dasar di Kota Malang yang tidak efisien.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Data Envelopment Analysis (DEA): Efisiensi Kinerja SD Muhammadiyah di Kabupaten dengan Akuntabilitas ”A”

Parwoto

Susilawati

Utami

2021

JATI

View full text Add to dashboard Cite

This study aims to determine the efficiency level of the educational process performance in Muhammadiyah Elementary Schools in Kulon Progo and Bantul Regencies. The research method uses descriptive qualitative. Data collection through documentation and literature study. The research sample (DMU) is SD Muhammadiyah with accredited criteria "A". The research variables consisted of input variables (number of students, number of students participating in the UN, number of teachers) and output (national examination scores, namely Indonesian, Mathematics, and Science). Data analysis using DEA Model CRS and VRS with MaxDEA 8 Basic application. The results showed that: 1) the percentage of the number of SD Muhammadiyah in Bantul Regency (74%) that was accredited A was higher than that in Kulon Progo Regency (42%). 2) The average UN score in 2018 and 2019 SD Muhammadiyah in Kulon Progo Regency is higher than in Bantul Regency. 3) The average UN SD Muhammadiyah 2019 score in 2 (two) districts has decreased compared to 2018. 4) The percentage of the number of SD Muhammadiyah in Kulon Progo Regency that has a greater efficient performance (65% highest, 20% lowest) than in the Regency Bantul (highest 33%, lowest 10%). 5) The VRS model is proven to be able to check relatively better levels (highest 13 DMU, lowest 9 DMU) than the CRS model (highest 6 DMU, lowest 4 DMU).Keywords: DEA; Performance Efficiency; SD Muhammadiyah. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi relatif kinerja proses pendidikan pada SD Muhammadiyah di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui dokumentasi dan studi literatur. Sampel penelitian ini adalah SD Muhammadiyah di kabupaten Kulon Progo dan kabupaten Bantul yang terakreditasi “A” pada tahun 2018 dan 2019. Variabel penelitian terdiri dari variabel input (jumlah total siswa, jumlah siswa peserta UN, dan jumlah guru) dan output (nilai UN yaitu; Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA). Analisis data menggunakan DEA Model CRS dan VRS dengan aplikasi MaxDEA 8 Basic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) prosentase jumlah SD Muhammadiyah di Kabupaten Bantul (74%) yang terakreditasi A lebih tinggi dibanding di Kabupaten Kulon Progo (42%). 2) Rata-rata nilai UN tahun 2018 dan tahun 2019, SD Muhammadiyah di Kabupaten Kulon Progo lebih tinggi dibanding di Kabupaten Bantul. 3) Rata-rata nilai UN tahun 2019 SD Muhammadiyah di 2 (dua) kabupaten tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2018. 4) Prosentase jumlah SD Muhammadiyah di Kabupaten Kulon Progo yang memiliki kinerja efisien lebih besar (tertinggi 65%, terendah 20%) dibanding di Kabupaten Bantul (tertinggi 33%, terendah 10%). 5) Model VRS terbukti mampu mendeteksi level efisiensi relatif lebih baik (tertinggi 13 DMU, terendah 9 DMU) dibanding Model CRS (tertinggi 6 DMU, terendah 4 DMU). Kata Kunci: DEA; Efisiensi Kinerja; SD Muhammadiyah.

show abstract

A data envelopment analysis of West Virginia school districts

Cited by 6 publications

References 15 publications

The performance of regional governments under the results-based budgeting framework: A two-stage sectoral analysis

The performance of regional governments under the results-based budgeting framework: A two-stage sectoral analysis

Efisiensi Pendidikan Menengah Di Kabupaten Wonosobo: Pendekatan Data Envelopment Analysis

Data Envelopment Analysis (DEA): Efisiensi Kinerja SD Muhammadiyah di Kabupaten dengan Akuntabilitas ”A”

Contact Info

Product

Resources

About