Faculty of Computer Science is one of the Faculty of the University of Lancang Kuning Pekanbaru, consists of 2 (two) study programs namely Information Systems and Informatics Engineering. Electronic Physics and Advanced Electronics is a compulsory subject for the students of Informatics Engineering Faculty of Computer Science. This course provides an understanding of electronics components. Theoretically, Informatics Engineering students have obtained material about the electronic component. However, the mastery of electronics is not separated by the process of practicum. The problem that occurs is the lack of mastery of electronics in practice. Currently, the practicum process has not been implemented and has an impact on the lack of students' ability in terms of electronics practice. Seeing these conditions then there should be efforts to equip students in the Information Engineering practically in the use of electronic components. One of the knowledge and skills is the use of electronics components in simple circuit is through the training of diode usage in rectifier circuit. The result of this community service activity is the participants' knowledge about electronic defenisi, 100% of participants already know it with 8% increase and the knowledge of electronic component from participant is increase 24%. The participants' knowledge about the use of diodes in the rectifier circuit is 72% and the participants already know the technique of electronic component soldering which is initially 24% and an increase of 76%. Keywords— Electronics, diode, rectifier Abstrak Fakultas Ilmu Komputer adalah salah satu Fakultas di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, terdiri dari 2 (dua) program studi yaitu Sistem Informasi dan Teknik Informatika. Fisika Elektronika dan Elektronika Lanjut adalah mata kuliah wajib bagi mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer. Mata kuliah ini memberikan pemahaman tentang komponen elektronika. Secara teoritis mahasiswa Teknik Informatika telah memperoleh materi tentang komponen elektronika tersebut. Namun, penguasaan ilmu elektronika ini tidak terlepas dengan adanya proses praktikum. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya penguasaan ilmu elektronika secara praktek. Saat ini, proses praktikum belum dilaksanakan dan berdampak kepada kurangnya kemampuan mahasiswa dari segi praktek elektronika. Melihat kondisi tersebut maka haruslah ada upaya untuk membekali mahasiswa Teknik Informatika secara praktis dalam penggunaan komponen elektronika. Salah satu pengetahuan dan keterampilan adalah penggunaan komponen elektronika pada rangkaian sederhana adalah melalui pemberian pelatihan penggunaan dioda pada rangkaian penyearah. Hasil Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengetahuan peserta tentang defenisi elektronika, 100% peserta sudah mengetahuinya dengan peningkatan sebesar 8% serta pengetahuan komponen elektronika dari peserta terjadi peningkatan sebesar 24%. Peningkatan pengetahuan peserta tentang penggunaan dioda pada rangkaian penyearah sebesar 72% dan peserta sudah mengetahui teknik penyolderan komponen elektronika dimana awalnya 24% dan terjadi peningkatan sebesar 76%. Kata kunci— Elektronika, Dioda, Penyearah
Peningkatan permintaan daya dan kepadatan beban yang tinggi membuat operasi sistem tenaga semakin rumit, Dalam penyaluran tenaga listrik ke konsumen yang letaknya berjauhan, maka sistem mengalami kenaikan rugi-rugi daya dan jatuh tegangan yang cukup besar yang mengakibatkan rendahnya kinerja sistem tersebut . Untuk mencapai tujuan pendistribusian energi listrik menuju beban dengan meminimalisir rugi rugi daya dan menyalurkan energi listrik yang berkualitas, maka dilakukanlah sebuah rekonfigurasi jaringan distribusi dengan mengalihkan pembebanan dari penyulang yang mengalami kelebihan beban ke penyulang yang kekurangan beban. Rekonfigurasi sistem adalah program yang bertujuan untuk mengkonfigurasi ulang sistem sistem dengan berbagai tujuan seperti reduksi kerugian, peningkatan stabilitas, peningkatan tegangan profil dan lain-lain. PT. PLN Rumbai terdapat dua penyulang yang akan dilakukan rekonfigurasi yakni penyulang Sungkai dan penyulang Okura. Penyulang Okura merupakan penyulang ekspress yang mensuplai listrik ke PLN perawang. Penyulang Sungkai dan Okura terpisah oleh sakelar seksi recloser danau buatan. konfigurasi ulang dimodelkan dan disimulasikan melalui aliran daya metode newton rapshon berdasarkan data real time beban penyulang Sungkai dan Okura adalah 110 kW dan tegangan terendah sebesar 0.974. Setelah dilakukan rekonfigurasi diperoleh peningkatkan profil tegangan hingga sebesar 0.981 berada pada margin yang diinginkan, serta dapat mengurangi rugi – rugi daya dari keadaan eksisting 110 kW menjadi 74 kW.
Saat ini ketika terjadi blackout di sistem 150 kV Riau yang menjadi unit black start adalah PLTA Koto Panjang namun jika musim kemarau tiba maka dikhawatirkan elevasi air tidak memenuhi syarat batas minimum untuk melakukan start PLTA, hal ini tentu akan menjadi suatu masalah ketika terjadi blackout maka PLTA tidak bisa melakukan black start. Memaksimalkan PLTG Unit 2 Pusat Listrik Balai Pungut menjadi black start tentu akan menjadi nilai plus untuk sistem 150 kV Riau yang akan bisa melakukan pemulihan sendiri jika PLTA tidak bisa melakukan start. Sehingga perlu dilakukan sebuah studi untuk mendapatkan gambaran kontribusi PLTG Unit 2 dalam skema pemulihan sistem pasca blackout. Data yang diambil adalah data sekunder berupa data spefikasi generator, data sistem interkoneksi 150 kV Riau meliputi data single line diagram 150 kV, daya mampu pembangkit, data impedansi penghantar dan data load shedding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PLTG Unit 2 mampu melakukan supply daya menuju pembangkit yang berada di Balai Pungut, Teluk Lembu dan Koto Panjang serta memulihkan beban sistem 10,74 MW. PLTA Koto Panjang mampu mampu melakukan supply daya menuju semua pembangkit yang berada dalam sistem interkoneksi Riau dan memulihkan beban sistem 84,22 MW. Dengan mengacu pada batas load shedding tahap awal 49,50 Hz setiap penambahan beban pada sistem, PLTG Unit 2 mampu menahan beban maksimal 3 MW dengan fluktuasi frekuensi yang dapat dipertahankan 49,51 Hz, PLTA Koto Panjang maksimal 7,3 MW dengan fluktuasi frekuensi yang dapat dipertahankan 49,515 Hz.
ABSTRAK Sekolah Menengah Atas (SMA) Budhi Luhur Pekanbaru merupakan salah satu sekolah menengah atas swasta yang beralamat di jalan Paus Ujung kelurahan Limbungan Baru kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Visi dari SMA Budhi Luhur Pekanbaru adalah berbudi pekerti luhur, beriman dan bertaqwa serta berbudaya melayu dengan salah satu indikator visi berprestasi dibidang akademik dan non akademik. Sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Budhi Luhur untuk mendukung proses pembelajaran adalah laboratorium terpadu dan komputer. Permasalahan yang terjadi adalah tingkat pengetahuan dan keterampilan dari siswa SMA Budhi Luhur Pekanbaru terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat minim sekali, disebabkan oleh kurangnya kegiatan yang berhubungan dengan IPTEK. Melihat kondisi tersebut, maka haruslah ada upaya untuk membekali siswa SMA Budhi Luhur Pekanbaru dengan IPTEK. Salah satu pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan potensi yang ada pada siswa SMA Budhi Luhur Pekanbaru adalah melalui pemberian pelatihan membuat rangkaian elektronika sederhana. Pengetahuan dan keterampilan ini berupa pembuatan lampu emergency menggunakan Light Emiting Diode (LED) untuk pencahayaan ruangan pada saat listrik padam dimalam hari. Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, pengetahuan peserta (siswa) tentang defenisi elektronika, 100% peserta sudah mengetahuinya dimana sebelumnya hanya 4% mengetahuinya dan terjadi peningkatan sebesar 96% serta pengetahuan pembagian dan fungsi komponen elektronika dari peserta setelah mengikuti penyuluhan dan pelatihan terjadi peningkatan sebesar 92%. Peningkatan pengetahuan peserta tentang rangkaian lampu emergency menggunakan LED sebesar 96% dimana sebelum dilakukan pelatihan, peserta yang mengetahuinya sebesar 4% dan untuk pengetahuan teknik penyolderan komponen elektronika, setelah diberikan pelatihan 100% peserta sudah mengetahuinya. Kata kunci : Elektronika, Light Emiting Diode (LED)
Motor induksi satu phasa sering digunakan sebagai penggerak pada peralatan dengan kecepatan penuh atau kecepatan yang relatif konstan. Konsumsi daya pada motor induksi dengan kecepatan konstan lebih besar dan hal tersebut dapat menyebabkan pemborosan energi listrik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu cara untuk menghemat energi listrik, khususnya dalam pengoperasian motor listrik. Salah satu upaya untuk menghemat pemakaian energi listrik pada pengoperasian motor induksi adalah dengan menggunakan konverter daya berupa inverter. Dari hasil penelitian ini diperoleh daya motor induksi dioperasikan tanpa menggunakan inverter sebesar 0,610 kW dengan energi listrik sebesar 0,603 kWH dan motor induksi menggunakan inverter diperoleh daya sebesar 0,376 kW dengan energi listrik sebesar 0,396 kWh. Perbandingan penggunaan energi listrik motor induksi satu phasa menggunakan inverter lebih rendah sebesar 0,207 kWh dibandingkan tanpa inverter dengan penghematan energi listrik sebesar 34,32% atau sebesar Rp. 8.395,92 dalam satu bulan.
Sistem ketenagalistrikan terus mengalami perkembangan seiring dengan pertambahan penduduk dan permintaan kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat. Dengan bertambah sistem dan peningkatan beban maka perlu diperhitungkan rugi-rugi dan operasi yang tepat pada jaringan sehingga kualitas listrik yang stabil dapat terpenuhi. Untuk mendapatkan“profil tegangan, aliran daya aktif, dan daya reaktif dalam suatu sistem tenaga listrik. Diperlukan analisis aliran daya dalam mengevaluasi kinerja sistem kelistrikan. Evaluasi dilakukan secara terus menerus, sehingga diperlukan perhitungan aliran daya untuk setiap operasinya.”Pada umumnya, analisa aliran daya merupakan suatu metode numerik dalam menyelesaikan permasalahan aliran daya. Perhitungan numerik tersebut dilakukan secara berulang hingga memperoleh nilai mismatch yang mendekati nol, ada 3 metode penyelesaian perhitungan”persamaan aliran daya sistem , diantaranya menggunakan metode Gauss-Seidel, Newton Raphson serta metode Fast Decoupled. Melalui penelitian ini mencapai konvergensi pada iterasi ke-3 dengan toleransi 0,0001. Dengan tegangan 1,050 pu di dapati pada bus 1 dan 49 dan tegangan terendah 1,004 pu. Sedangkan daya aktif yang dimiliki oleh sistem adalah sebesar 2.406 MW untuk memenuhi kebutuhan beban dengan kerugian daya aktif sebesar 0.048 kW, serta daya reaktif tercatat adalah 1.019 MVAR, dengan rugi daya reaktif yang dialami saluran adalah sebasar sebesar 0.072 kVAR.
Motor induksi tiga phasa merupakan jenis motor yang paling sering digunakan di industri. Hal ini dikarenakan motor induksi memiliki beberapa kontruksi peralatan yang sederhana dan biaya perawatannya yang relatif rendah. Besarnya beban yang dapat di suplai oleh motor tergantung dengan besarnya torka mekanik yang dihasilkan. Pada tugas akhir ini dibahas tentang motor induksi tiga phasa sebagai mobile crusher. Penelitian ini dilakukan pada motor induksi tiga phasa sebagai mobile crusher untuk penghancur batubara menjadi bongkahan yang lebih kecil yang memerlukan torka yang besar saat beroperasi. Namun saat motor induksi beroperasi terjadi trip. Sehingga motor induksi tidak beroperasi, dimana arus yang terukur sebesar 95 Amper. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh torka motor induksi pada arus motor induksi 18,8 Amper, daya input 156,3 kW, sebesar 1.990,22 N.m dan torka pada saat arus 95 Amper, daya input 789,8 kW, sebesar 10.056,97 N.m. Kata kunci : Arus, daya, torka motor induksi.
The problem in this study is moral education that must be owned and made a habit by a small child so that it becomes an adult, it can be understood that good and bad morals are closely related to moral development, therefore moral development needs to be considered so that the younger generation always has morals. Therefore, even though the students appear among them to have good morals, it is possible that they are far from actual morals. Methodology This research is a field research on the Problems of Student Moral Development in Madrasah Tsanawiyah, Dolok Masihul Serdang Bedagai District. Therefore, the data of this study were completely collected through field research. The results of the research The efforts made by the teacher in fostering the morals of students in this Mts madrasa include: Giving advice to students so that they maintain their good morals to themselves and their morals to others, motivating students to stay enthusiastic in learning, providing learning in accordance with Islamic law, provides sanctions or punishments for students who violate the rules that have been implemented at school.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.