Rhizanthes deceptor is a species that found only in Sumatera, Indonesia. Crude ethanolic extract of Rhizanthes deceptor and it's host, T. papillosum papillosum were examined for their phytochemical properties and antioxidant activity by 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). The phytochemical qualitative analysis showed that all the extracts, containing alkaloid, phenolic and flavonoid. Triterpenoid detected in bud extract and root extract, saponin detected in root and stem extract and steroid only detected in stem extract. The result showed high level of total phenolic content from all the extract with their value are 431.52, 323.93 and 271.38 mg GAE/g from bud extract of R. deceptor, root and stem of T. papillosum, respectively. Presence of detected secondary metabolites thought to contribute to antioxidant activity of this extract. Antioxidant activity of the plants showed that bud extract of R. deceptor and root and stem extract of T. papillosum had fairly high DPPH antioxidant activity with IC 50 are 32, 22 and 35 µg mLG 1 , respectively. The result of antioxidant activity test indicates that R. deceptor and T. papillosum as, natural sources of antioxidant.
Keluarga Medang-medangan (Famili Lauraceae) merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah tropis. Lauraceae juga termasuk kelompok yang paling banyak dimanfaatkan dan bernilai ekonomi tinggi. Pemanfaatan intensif dan nilai ekonomi yang tinggi tidak diimbangi dengan usaha konservasi yang memadai membuat Famili Lauraceae menjadi rentan dalam kepunahan. Permasalahan yang muncul dari keinginan untuk melakukan konservasi bagi Famili Lauraceae adalah sangat minimnya pengetahuan tentang jenis serta nama ilmiah yang benar. Taman Hutan Kota Muhammad Sabki merupakan hutan kota yang diperlukan karena fungsinya antara lain memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika, meresapkan air, menciptakan kesimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota, dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. Peneliti tertarik untuk melakukan eksplorasi botani dan identifikasi terhadap keanekaragaman jenis famili Lauraceae yang berada di taman hutan kota Muhammad Sabki. Penelitian dilakukan ada bulan Agustus-Oktober 2017 di taman Hutan Kota M. Sabki. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah anggota family Lauraceae di Hutan Kota M. Sabki ditemukan berjumlah 12 spesies dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener 2,36.
AbstrakRegenerasi dan restorasi hutan rawa gambut merupakan hal yang sulit terjadi secara alami. Restorasi ekosistem bukan hanya membuat tegakan baru tetapi juga harus berbasis keanekaragaman hayati lokal untuk membuat peluang berhasilnya menjadi lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data mengenai potensi permudaan alam dalam rangka regenerasi dan restorasi lahan gambut di Tahura Orang Kayo Hitam pasca kebakaran hutan. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan, yaitu dari Maret sampai Oktober 2019 di Tahura Orang Kayo Hitam, Herbarium Fakultas Kehutanan Universitas Jambi dan Laboratorium Silvikultur dan Manajemen Universitas Jambi. Metode yang digunakan adalah kombinasi transek dengan garis berpetak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 29 jenis anakan alam yang tergabung dalam 19 famili tumbuhan. Jenis yang paling dominan adalah arang-arang (Diospyros mangiayi) diikuti oleh meranti bunga (Shorea teijsmanniana) dengan Indeks Nilai Penting (INP) berturut-turut sebesar 20,10% dan 19,33%. Indeks kekayaan Margaleff D= 4,88, indeks keanekaragaman Shannon-Wiener H’= 2,96 dan indeks Evennes E= 0,88. Nilai dari semua indeks menunjukkan kondisi permudaan alam yang cukup baik di Tahura Orang Kayo Hitam. Hal ini diharapkan mampu menjadi pendorong dalam restorasi ekosistem yang berbasis jenis lokal untuk masa depan hutan rawa gambut. Abstract Regeneration and restoration of peat swamp forests is a difficult thing to happen naturally. Ecosystem regeneration and restoration not only create new stands but must also be based on local biodiversity to make the chances of success even higher. The purpose of this study is to obtain data and information about the potential of seedlings for the regeneration and restoration of peatlands in Tahura Orang Kayo Hitam after forest fires. This research was conducted for 7 months from March to October 2019 with locations in Orang Kayo Hitam Tahura, Herbarium of the Faculty of Forestry at the University of Jambi and the University of Jambi's Silviculture and Management Laboratory. The most dominant types are arang-arang (Diospyros mangiayi) followed by meranti bunga (Shorea teijsmanniana) with Important Value Index (INP) respectively of 20.10% and 19.33%. Margaleff's Wealth Index D= 4, 88. The Shannon-Wiener Diversity Index shows a value of H 'of 2.96 and the Index of Evennes indicates a value of E= 0.88. The values obtained from all of the measured indices indicate the condition of natural regeneration which is quite good in Tahura Orang Kayo Hitam. This is expected to lead to local species-based ecosystem restoration for the future of peat swamp forests.
Kebakaran merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan rawa gambut di Indonesia. Kerusakan yang berlangsung selama kebakaran hutan bersifat eksplosif dan dalam waktu relatif cepat dan areal yang luas. Padahal daerah gambut merupakan habitat berbagai flora yang dilindungi. Salah satu flora yang dilindungi yang mempunyai habitat di daerah lahan gambut adalah kantong semar (Nepenthes spp.). Kantong semar (Nepenthes spp.) termasuk tanaman yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Tahura sekitar tanjung/Orang kayo hitam merupakan wilayah Tahura yang sebagian besarnya merupakan lahan gambut. Kondisi terkini lahan gambut Tahura Sekitar Tanjung yang merupakan habitat dari beberapa jenis Nepenthes pasca kebakaran hutan 2015 masih terus diteliti. Sebagai tumbuhan yang dilindungi, maka perhatian terhadap kantong semar mesti terus dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat vegetasi tumbuhan yang ada di sekitar habitat kantong semar pasca kebakaran hutan 2015. Dari hasil penelitian didapatkan 1 jenis kantong semar yaitu Nepenthes mirabilis. Selanjutnya terdapat 6 jenis tumbuhan yang hidup pada sekitar habitat N.mirabilis di Tahura sekitar tanjung/orang kayo hitam. Jenis yang paling dominan adalah Stenochlaena palustris dan Combretocarpus rotundatus.
Tahura Orang Kayo Hitam is one of the locations that was severely damaged due to forest fires that occurred in the peat area of Jambi Province. Natural regeneration is a possible option in restoration activities and requires the presence of a mother tree and seed dispersing agents . This study aims to identify seed dispersing agents in the Orang Kayo HitamTahura and has been carried out for 3 months from June to August 2020. These tree species were obtained by a sampling method with a plot size of 20x20 m determined by a 500 m long transect from outside the forest to inside the forest. All trees with a diameter above 10 cm were measured and their species identified. Seed dispersing agents were identified by literature study, photo analysis and discussion with locals. The results of field data indicated that the species found in the study area were spread by wind and wildlife. From the 32 tree species were found, 10 species (32%) were spread by the wind and 22 species (68%) were spread by wild animals. The preliminary conclusion of this study is that wind and wildlife are very important in the distribution of tree seeds in burned areas.
Hutan Kota Bagan Pete merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Jambi. Fungsi RTH sangat bermanfaat sebagai penyangga kehidupan perkotaan. Masyarakat melayu merupakan salah satu etnis yang banyak tinggal di Kota Jambi. Masyarakat melayu di Kota Jambi termasuk sering berinteraksi dan mengetahui serta memanfaatkan tumbuhan secara tradisional dan modern. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat melayu jambi di Hutan Kota Bagan Pete Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan di Hutan Kota Bagan Pete Kota Jambi dari Bulan April-Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah eksplorasi langsung terhadap vegetasi tumbuhan yang terdapat di Hutan Kota Bagan Pete dan wawancara mendalam kepada narasumber yang dianggap sesuai mewakili masyarakat etnis melayu Kota Jambi. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 68 jenis tumbuhan yang ditemukan selama proses eksplorasi dan 28 jenis tumbuhan diantaranya yang tergabung dalam 21 famili tumbuhan dimanfaatkan oleh masyarakat melayu Kota Jambi sebagai tumbuhan obat. Bagian daun merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebanyak 50%. Tumbuhan obat tersebut antara lain berfungsi sebagai obat sakit mata, diare, afrodisiak, darah tinggi dan beberapa jenis penyakit lainnya.
In some conservation forest areas, interaction between local communities and natural resources is still very strong. The people who live around Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin Jambi Province are known to still use some species of plants for medicinal purposes. The tradition and knowledge of local people in the rural areas about the use of plants to meet their daily needs has been going on for a long time even before an area is designated as conservation forest. The purpose of this study was to inventory the species of plants that are used as medicine by the community around Tahura STS Jambi, especially the understorey. This research was conducted at Tahura STS Jambi in July-September 2018. The method used in this study were interviews and surveys directly in the field so we only documented every kind mentioned by the informants and has a presence in the field. The results of the study showed that 22 lower-level plants were used as medicine by the community around Tahura. These plants are used as medicine for various medical and non-medical diseases. This number of species is considered as an indicator of decreased knowledge and utilization of medicinal plants by communities around forest.
Pada era yang maju ini terjadi fenomena kembali ke alam dan kecenderungan fenomena ini terjadi di wiayah yang dekat perkotaan. Gaya hidup ini menjadi sangat strategis dalam menunjang pembangunan di masa kini dan masa mendatang. Salah satu wujudnya adalah berkembangannya kebiasaan menggunakan obat tradisional termasuk tumbuhan obat untuk mengobati beberapa penyakit yang diderita. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data dan informasi mengenai jumlah jenis dan cara penggunaan tumbuhan obat keluarga (TOGA) oleh masyarakat desa sekitar kampus Pinang Masak Universitas Jambi. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari Bulan Agutus sampai dengan Oktober 2020 dengan lokasi di desa sekitar kampus Pinang Masak Universitas Jambi dan Herbarium Fakultas Kehutanan Universitas Jambi. Metde yang digunakan adalah survey dan wawancara kepada masyarakat desa pengelola taman TOGA. Hasil penelitian mendapatkan 52 spesies tumbuhan obat yang terkumpul dalam 33 famili tumbuhan yang semuanya ditemukan dalam taman TOGA desa sekittar kampus. Hanya satu spesies yang tumbuh liar sedangkan sisanya memang sngaja ditanam oleh masyarakat. Hasil wawancara menujukkan bahwa masyarakat pengelola taman TOGA mengetahui dan memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan obat yang mereka tanam. Secara umum dapat disimpulkan bahwa taman TOGA yang ada di sekitar kampus sangat berguna dalam konservasi tumbuhan obat sekaligus bermanfaat bagi masyarakat dan pengelolanya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.