Analisis Kelayakan Usahatani Padi Sawah
Rice productivity can be increased by expanding the number of inputs or through the application of new technologies.Demonstration Farm (Demfarm) is one of the methods used for the adoption of agricultural technology according to the developed potential commodities. This study intended to determine the financing model for lowland rice located in Sungai Dua Village, Rambutan District, Banyuasin Regency based on the variety used in relation to rice field construction. The method used was a trial or experiment. This research was conducted on an outdoor laboratory area of the University of South Sumatra in collaboration with partners (IPB University, PT ATS Inti Sampoerna, PT PUSRI, BPTP). There are 3 superior varieties used consisting of IPB3S, Inpari 32 and Ciherang covering an area of 6 hectares in 2021. The population of this study are all farmers who participate in the new rice field printing program that will be formed into the Rice Estate Community (KEP), as many as 15 people who own land and farm laborers by using the census method considered that the entire population as the sample. The analysis used was qualitative and quantitative analysis. Quantitative research method used by calculating the total cost of farming, revenue, income and calculate the feasibility of the R/C and Net B/C ratio. The results showed that the income earned by the University of South Sumatera in the first period was IDR(7,3977,235)/0.5 Ha/MT for the IPB3S variety, IDR(6,638,485)/0.5 Ha/MT for the IPB3S variety. Inpari 32 and p(5,949,235) /0,5 Ha/MT for Ciherang variety. Constraints faced were soil pH <4, pH of water between 2-3 and still contains pyrite, shallow swamp land type endanger to flooding, inappropriate irrigation and land conditions that still had a lot of tree trunks left. The feasibility analyses used were the B/C ratio and R/C ratio, the results of which showed that based on superior varieties the B/C ratio for the IPB3S variety was (0.80), the Inpari 32 variety was (0.79 ) and Ciherang variety was (0.74). While the R/C ratio in the IPB3S variety was 0.20, the Inpari 32 variety was 0.21 and the Ciherang variety was 0.24. The B/C ratio and the R/C ratio value < 1 indicated that the activities of this model of financing of new rice farming for the first planting period were not feasible due to natural hazard, technical and inappropriate facilities. This research showed that the better resistance and adaptation were shown by the Ciherang variety.
Lokasi penelitian di perkebunan kelapa sawit PT. Hindoli Musi Kabupaten Banyuasin (MUBA) yang merupakan studi kasus pada KUD Sumber Jaya Lestari Kecamatan Mekar Jaya Keluang, Desa KUD Bersama Makmur Kecamatan Srimulyo Kecamatan Tungkal Jaya dan TPAK Manunggal (KUD Mukti Jaya) Desa Bumi Kencana Kecamatan Keluang . Objek yang digunakan dalam penelitian adalah petani plasma yang kebunnya akan melakukan peremajaan. Metode penelitian adalah metode survei yang dilakukan di tiga KUD, tiga desa dan tiga kecamatan di perkebunan plasma milik PT. Hindoli. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Pengolahan tabulasi data dan pengujian hipotesis dengan analisis kualitatif dan kuantitatif yaitu: 1) sinking fund dengan tabungan (sinking fund factor) sedangkan pinjaman bank (capital recovery factor) serta rumus nilai waktu uang (anuitas), 2) Metode Analisis Kriteria investasi adalah Net B / C, NPV, IRR, Payback Period (PP) untuk analisis kelayakan finansial, 3) Analisis Sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi Tandan Buah Segar (TBS) pada buah kelapa sawit adalah 27.364 kilogram per hektar, sedangkan harga rata-rata Rp 1.396 per hektar dimana total pendapatan Rp 38.624.178 per hektar. Model pembiayaan dalam penyediaan dana replanting yang baik dilakukan dengan modal sendiri dan pinjaman Idapertabun, dalam analisis keuangan modalnya sendiri memberikan nilai yang sangat layak untuk dijalankan sedangkan nilai yang paling sensitif adalah penurunan harga output sebesar 35 persen terjadi pada model pembiayaan dengan modal sendiri dan pinjaman bank.
UKM di saat pandemi Covid-19 mengalami penurunan omset. Akibat diberlakuannya pembatasan kegiatan masyarakat banyak UKM tidak lagi beroperasi akibat penyebaran Covid-19. Oleh karena itu kegiatan PKMS ini bertujuan untuk membantu UKM pempek ikan gabus di Kota Palembang dalam mengatasi permasalahan usaha selama pandemi. UKM Pempek Ikan Gabus yang menjadi mitra pada kegiatan ini yaitu UKM Pempek Ikan Gabus Anita Apriliani dan UKM lainnya dalam pembentukan pra koperasi. Tahapan kegiatan dilakukan melalui empat kegiatan meliputi 1) melakukan pertemuan/ rapat anggota yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan guna mensosialisasikan mengenai koperasi termasuk didalamnya mengenai meliputi konsep koperasi, keunggulan koperasi dan aturan – aturan terkait dengan perkoperasian serta tata cara pendirian koperasi, Penyuluhan yang diberikan kepada UKM agar mereka memahami koperasi secara menyeluruh, 2) memberikan pendampingan UKM dalam penyusunan program kerja secara bersama dan dilaksanakan oleh para pelaksana (pengurus dan unit usaha) sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipatif, 3) menyusun aturan/ norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama. Aturan ini akan tertuang dalam AD/ ART Koperasi serta penyusunan persus (peraturan khusus) bagi aturan yang belum dituangkan dalam ART, 4) penyusunan calon pengurus dan pengawas koperasi, visi dan misi koperasi, berita acara koperasi serta berkas penunjang lainnya seperti dokumentasi kegiatan yang diperlukan dalam syarat pendirian koperasi ke notaris. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa adanya kegiatan tersebut memberikan keterampilan baru bagi UKM Pempek Anita Apriliani pempek Sulthan99 dan UKM lainnya. Hal ini terlihat telah terbentuknya Pra Koperasi dengan nama Koperasi Kembang Putri Dadar dengan jumlah UKM sebanyak 9 orang. Struktur organisasi Pra Koperasi yang telah dibentuk terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan dua orang pengawas. Pra Koperasi dibentuk untuk memudahkan dalam memperoleh bahan baku, modal dan pemasaran. Terbentuknya Pra Koperasi ini diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian baik lokal maupun nasional.
Abstrak: Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Selatan dengan Dunia Usaha dan Industri (DUDI) yaitu Koperasi BMT Trans Mekar Sari Mandiri melalui kegiatan transfer teknologi tentang pembuatan baglog sekam padi sebagai media tanam jamur dalam kegiatan pengabdian. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk memberdayakan masyarakat dengan pembuatan baglog sekam padi sehingga dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat bagi wira usaha koperasi di Desa Mulia Sari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Metodenya meliputi Pemberian Materi tentang pembuatan baglog sekam padi; Diskusi tentang berbagai masalah dan solusinya; Simulasi dan evaluasi. Kegiatan Pengabdian ini dilakukan pada bulan Oktober 2022. Pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan mahasiswa Universitas Sumatera Selatan sebagai fasilitator. Hasil evaluasi dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pembuatan baglog sekam padi memberikan dampak positif bagi wira usaha koperasi. Wira Usaha Koperasi sangat respon terhadap kegiatan ini. Prospek pasar baglog jamur tiram masih mempunyai peluang yang cukup besar. Luaran dari kegiatan ini yaitu wira usaha koperasi telah mampu melakukan pembuatan baglog sekam padi. Selain itu juga dihasilkan buku referensi tentang pembuatan baglog sekam padi. Abstract: The University of South Sumatra University with the Business and Industry World (DUDI), namely the Trans Mekar Sari Mandiri BMT Cooperative through technology transfer activities regarding the manufacture of rice husk baglog as a mushroom growing medium in service activities. The purpose of this service is to empower the community by making rice husk baglogs so that they can increase income and community welfare for cooperative entrepreneurs in Mulia Sari Village, Tanjung Lago District, Banyuasin Regency, South Sumatra Province. The methods include providing material on the manufacture of baglog of rice husks; Discussion of various problems and their solutions; Simulation and evaluation. This service activity was carried out in October 2022. The activity was carried out by involving students from the University of South Sumatra as facilitators. The results of the evaluation of this activity indicate that the manufacture of baglog of rice husks has a positive impact on cooperative entrepreneurs. Wira Usaha Koperasi is very responsive to this activity. The prospect of the oyster mushroom baglog market still has considerable opportunities. The output of this activity is that cooperative entrepreneurs have been able to make baglog of rice husks. In addition, a reference book on making baglog of rice husks was also produced.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.