Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kohesivitas kelompok terhadap revitaslisasi kondisi untuk peningkatan produktivitas IKM Kulit di Kabupaten Garut. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif eksplanatori dan verivikatif dengan teknik survey. Sampling menggunakan onestage cluster random sampling dengan rumus Slovin diperoleh 83 responden. Analisis data menggunakan pendekatan statistik yaitu Analisis Jalur. Hasil penelitian menunjukkan variabel kohesivitas kelompok, revitalisasi kondisi dan produktivitas IKM Kulit di Kabupaten Garut pada Katagori sedang. Hasil pengujian hipotesis melalui analsisi jalur menunjukkan variabel kohesivitas kelompok dan revitalisasi kondisi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas IKM kulit sebesar 21,1%. Variabel kohesivitas kelompok berpengaruh signifikan terhadap revitaslisasi kondisi sebesar 24,5%. Variabel kohesivitas kelompok berpengaruh signifikan terhadap produktivitas IKM Kulit sebesar 42,6%, dan vriabel revitaslisasi kondisi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas IKM kulit sebesar 36,1%. Kesimpulan penelitian ini bahwa pelaksanaan kebijakan kohesivitas kelompok dan revitalisasi kondisi cukup baik untuk meningkatkan produktivitas IKM kulit di Kabupaten Garut
The background of this research is the phenomenon of village development planning in Sukamaju village which has not been implemented well due to the low human resources in knowledge about RKPDes. The planning of the development in Sukamaju Village using the theory of Syaodih consists of achieving better goals in the future, utilizing resources optimally, paying attention to limitations and striving for efficiency and effectiveness. The purpose of this study is to know the Village Government Working Plan in Sukamaju Village Cilawu District Garut Regency in 2018. This research uses descriptive analysis method. The author took the research location in Sukamaju Village Cilawu District Garut Regency, involving Sukamaju Village government and community Sukamaju Village District Cilawu Garut regency with the number of informants 5 people. From the interviews and observations, it is found that RKPDes in Sukamaju village is still lacking in human resources aspect because the team in RKPDes is still new and not yet understand its duty and its function to run RKPDes. But the effort from Sukamaju Village is to conduct guidance and counseling for Sukamaju Village employees.
Penelitian ini berawal dari masih adanya permasalahan yang dihadapi pemerintah desa Sukamaju dalam pengelolaan keuangan alokasi dana desa Tahun Anggaran 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan keuangan alokasi dana desa di Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif sedangkan desain penelitian yaitu kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan alokasi dana desa mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Pengelolaan keuangan alokasi dana desa di desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut dilaksanakan berdasarkan tahapan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kegiatan perencanaan, pelaksanaan belum sepenuhnya terlaksana sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Sedangkan kegiatan penantausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan alokasi dana desa relatif sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan tersebut.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.