AbstrakPerubahan esensial Kurikulum 2006 ke Kurikulum 2013 adalah pada ranah penilaian. Saat bertindak, afektif memandu kognitif dan psikomotor, sedangkan saat pembentukan, kognitif berintegrasi dengan psikomotor untuk pembentukan afektif. Perubahan kurikulum ini seharusnya diiringi dengan perubahan kinerja guru, namun dalam pelaksanaan penilaian, masih tidak banyak perubahan. Masalah prioritas difokuskan aspek: (1) Manajemen penilaian sesuai dengan Kurikulum 2013, dan (2) Pengembangan dan penerapan asesmen alternatif sesuai dengan Kurikulum 2013. Penyelesaian masalah dilakukan dengan pendekatan pembuatan model, penyajian materi, pelatihan, dan penerapan. Kegiatan dilaksanakan selama delapan bulan dengan hasil: (1) Guru SDN Mitra telah memahami sebanyak 72.92% materi prosedur pengelolaan asesmen alternatif dalam aspek manajemen penilaian sesuai dengan ketentuan Kurikulum 2013, dan telah diterapkannya dengan merancang perencanaan penilaian. (2) Guru SDN Mitra telah memahami sebanyak 75.52% materi asesmen menurut Kurikulum 2013, dan sebesar 76,56% materi asesmen alternatif dalam aspek pengembangan dan penerapan rubrik asesmen alternatif telah dikuasai peserta, dan pengetahuan tersebut telah diterapkan dalam pembuatan rubrik serta pemberian skor hasil belajar.Kata Kunci: manajemen penilaian, asesmen alternatif, rubrik.AbstractThe essential change in the 2006 curriculum to the 2013 curriculum is in the domain of assessment. When acting, affective guides cognitive and psychomotor, while when forming, cognitive integrates with psychomotor for affective formation. This change in curriculum should be accompanied by changes in teacher performance, but in the implementation of the assessment, there are still not many changes. Priority issues are focused on aspects: (1) Management of assessments in accordance with the 2013 Curriculum, and (2) Development and application of alternative assessments in accordance with the 2013 Curriculum. Problem solving is done by modeling approaches, material presentation, training, and implementation. The activity was carried out for eight months with the following results: (1) SDN Mitra teachers have understood 72.92% of alternative assessment management procedure material in aspects of assessment management in accordance with the provisions of the 2013 Curriculum, and have been implemented by designing assessment plans. (2) SDN Mitra teachers have understood 75.52% of assessment material according to the 2013 Curriculum, and 76.56% of alternative assessment material in aspects of the development and application of alternative assessment rubrics have been mastered by participants, and this knowledge has been applied in making rubrics and scoring results learn.Keywords: assessment management, alternative assessment, rubric.
This study aims at (1) describing the learning achievement of students of FBS UNP Padang based on the entrance selection modes that they have followed, (2) examining the differences of the learning achievement of the students of FBS UNP Padang based on the entrance selection modes. This research used the causal comparative ex-post facto design. The data were analyzed with the ANOVA technique. The result of data analysis shows that there is a significant difference in the learning achievement of students of FBS UNP Padang based selection paths taken. The statistical result of Tukey's test shows that the average learning achievement of students from SPMB/SNMPTN program is significantly different from the average learning achievement of students from the Non-Regular program and track record achievement program. The average learning achievement of students from PMDK program is significantly different from the average learning achievement of students from the Non-Regular program. Keywords: learning achievement, entrance selection mode
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Melalui penggunaan media berbasis canva yang akan di lakukan pada kelas VIII.6 SMPN 13 Padang membantu menaikkan perolehan hasil belajar dari siswa dalam mata pelajaran seni rupa. 2) media berbasis canva di kelas VIII.6 SMPN 13 Padang bisa menaikkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran seni rupa. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, dalam penelitian ini menggunakan prosedur siklus,setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,tindakan, observasi, refleksi. Instrumen penelitian yaitu tes hasil belajar siswa,angket kreativitas siswa dan analisis data dengan uji t SPSS versi 22. Penelitian ini menghasilkan 1) meningkatkan kreativitas peserta didik dapat ditingkatkan dengan media berbasis canva pada proses pembelajaran seni rupa, sedangkan rata-rata kreativitas belajar yang di peroleh oleh peserta didik pada pra siklus 3,51 pada siklus I meningkat menjadi 3,66 dan terakhir pada siklus II meningkat menjadi 4,48 2) hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran menggambar model meningkat dapat di tingkatkan dengan menggunkan media berbasis canva. hasil ketuntasan belajar peserta didik ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata yang pertama dimulai dari pra siklus dengan nilai 31,25% pada siklus I mendapatkan rata-rata menjadi 78,12% dan pada siklus II meningkatkan nilai rata-rata menjadi 93,75% .
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan yang muncul dari permasalahan yang dihadapi yaitu kurangnya variasi media dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk menyediakan media pembelajaran yang valid dan praktis yaitu media majalah digital berbasis web blog yang mencakup materi seni rupa dua dimensi. Metode penelitian mengacu pada model pengembangan ADDIE dengan lima tahap yaitu: analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Subjek uji coba produk dilakukan dalam tahap skala kecil dan skala besar pada peserta didik kelas X SMA Negeri 3 Painan. Instrument yang digunakan yaitu angket yang diberikan kepada validator media, lay out, bahasa dan materi untuk menilai validitas media kemudian angket praktikalitas media yang dinilai oleh pendidik dan peserta didik sebagai pengguna produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat validitas media sangat presentase 93,25% dan tingkat praktikalitas media sangat praktis presentase 90%. Kata kunci : pengembangan media, majalah digital, web blog, seni rupa dua dimensi PendahuluanBerkembangnya teknologi pada era digital dapat dijadikan sebagai sarana peningkatan mutu pendidikan, salah satu caranya yaitu dengan menyediakan media pembelajaran yang relevan, menarik dan sejalan dengan perkembangan teknologi terkini. Memanfaatkan teknologi sebagai alat pendidikan dapat membantu peserta didik belajar bagaimana menggunakannya dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan serta mampu bertahan lama sehingga praktik pembelajaran disekolah dapat lebih maju dan berkualitas.
The purpose of this study was to examine the form, function, and meaning of the Terawang pandan woven lining in Koto Dian Village, Hamparan Rawang District, Sungai Penuh City. This research uses qualitative methods with a descriptive approach. The data needed in this study are primary and secondary data in the form of interviews and documentation. The research instruments were observation, interview, and documentation. The results of the study found that there are two forms of Terawang Lapik pandan woven products with different uses, firstly plain as a functional object, and Lapik Terawang as a decorative object, social, and natural beauty.Key words: Woven, Lapik Terawang, Sungai Penuh
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.