This study aims to: 1) recognize fruit flies (Drosophila melanogaster), 2) morphologically distinguish adult fruit fly sex, 3) study the growth of fruit fly populations. The practicum was held on August 20, 2019 in the Biology Education Laboratory FKIP UISU. The working principle of practicum is making food as a medium for fruit fly culture (a mixture of bananas, cassava tape, benzoate), etherization and observation, observing the growth of fruit fly populations. Observations were made by counting the number of live flies and dead flies, the sex ratio of flies. Observations were carried out every day, for 15 days (20 August 2019 - 3 September 2019). The results of the analysis show that: 1) population growth of Drosophila melanogaster includes logistic growth models with S-shaped curves, 2) sex of adult fruit flies can be morphologically distinguished through body size, abdominal shape, genital comb and external genital organs in the abdomen. Based on the results and discussion, the following conclusions are obtained: 1) fruit flies including insects undergoing perfect metamorphosis (egg phase, larvae, pupa, imago), 2) differences in adult fruit fly sex can be seen from body size, abdomen shape, presence of genital comb, external genital organs in the abdomen, 3) population growth of fruit flies including logistic growth models in the form of S curves, influenced by environmental factors
Penelitian Tentang Komunitas Makrozzobentos pada Aek Hisa, Aek Doras, dan Aek Sigeon di Kecamatan Lintong Ni Huta Tapanuli Utara telah dilakukan dari bulan Oktober sampai dengan November 1994. Makrozoobentos yang didapatkan pada Aek Hisa terdiri dari 701 individu dari 18 Fmili dari 8 Ordo. Pada Aek Doras ditemukan 652 individu dari 15 famili dari 5 Ordo dan pada Aek Sigeon ditemukan 736 individu dari 24 Famili dari 11 ordo, Kepadatan dan Kepadatan Relatif hewan bentos yang tertinggi dari ketiga strata itu adalah Diptera kemudian diikutiTrichoptera. Komposisi Genus Makrozoobentos Aek Hisa dengan Aek Doras, Aek Hisa dengan Aek Sigeon tidak berbeda nyata, tetapi antara Aek Doras dengan Aek Sigeon berbeda nyata pada P = 0,01. Indeks diversitas makrozoobentos pada ketiga strata tidak berbeda nyata
The research test was carried out at the Biology Laboratory FKIP UISU. The study design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatment tests and five replications, as a comparison of each treatment test used control.This study aims to determine the content of pesticides in Brassica chinensis in Medan city markets, whether pesticides are contaminated or not, and to determine student learning outcomes in biochemical subjects in additives and contaminants in food.In this study, the mortality of C. binotalis larvae was observed in each treatment test, starting from observations on Brassica chinensis leaf samples taken from control, then on Brassica chinensis leaf samples taken from Sambas market, Simpang Limun market, Halat market, and market Like Crowded. Observations were made at 6, 12, 24, 48, and 72 hours after application. The area of leaf damage was observed after 72 hours of application in each treatment test. Likewise, larval weight gain was calculated after 72 hours of application.After 72 hours of treatment test, the highest larval mortality occurred in Brassica chinensis samples taken from the crowded market at 6.22%, with the lowest larval weight gain of 570 mg, and with the least area of leaf damage that was 1,169 mm2. While the lowest larval mortality after 72 hours of treatment test occurred in Brassica chinensis samples taken from the control at 0.89%, with the highest larval weight gain of 588.8 mg, and with the most extensive leaf damage area of 5,486.3 mm2.Before conducting biochemical learning on material additives and contaminants in food to students, a pre-test was made to students, and the average value of student learning outcomes during the pre-test was 60.26 with a standard deviation of 10.09. Whereas after the learning material has been submitted and conducted a post test the average value of student learning outcomes has increased by 74.85 with a standard deviation of 6.25.
Cephalopoda adalah kelas dalam filum Mollusca yang memiliki kemampuan berjalan dengan menggunakan perut seperti yang dimaksud dalam ayat di atas. Allah SWT menciptakan segala sesuatu tidaklah sia-sia, melainkan ciptaan-Nya tersebut pasti memiliki peran dan manfaat terutama untuk kehidupan umat manusia. Media pembelajaran modul dirancang dan dibuat sebagai sumber belajar bagi siswa maupun guru untuk membantu dalam proses mencapai tujuanpemebelajaran. Tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan media modul pembelajaran yakni untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran denganmenggunakan modul dan untuk mendeskripsikan tentang faktor-faktor yangmendukung dan menghambat pada pelaksanaan pembelajaran. Dari hasil inventarisasi Cephalopoda yang dikumpulkan dan diperoleh adalah : (a) Pantai Cermin Octopus sebanyak 7 ekor, Loligo sebanyak 0 ekor, kemudian Pantai Mangrove Sergai Octopus 9 ekor, Loligo 4 ekor. Dengan indeks kekayaan jenis (H) adalah 0,14% di Pantai Cermin dan 0,11%. Dengan rata-rata panjang tentakel yaitu Octopus 19,15 cm, dan Loligo 14,7 cm. Dengan penilaian mahasiswa dari 3 aspek diperoleh Efek Strategi Pembelajaran 86,94%, Komunikasi 83,06%, dan Desain Teknis 86,04%.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing pada materi Sistem Indra di kelas XI SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dan data diperoleh dari dua kelas yang dipilih secara purposive sampling. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei s/d Juni. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI.Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen I yang diajarkan dengan menggunakan model Numbered Head Together dan kelas eksperimen II yang diajarkan dengan menggunakan model Snowball Throwing. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 30 soal yang telah teruji validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soalnya. Hasil pengolahan data diperoleh rata-rata post-test kelas eksperimen I (Numbered Head Together) adalah 71,4 dan rata-rata pos-test kelas eksperimen II (Snowball Throwing) adalah 69,4. Semua data pos-test diperoleh data bedistribusi normal. Data tersebut kemudian diuji homogenitas sehingga diketahui kedua kelas homogen. Setelah diberi post-test nilai rata-rata hasi belajar pada kelas eksperimen I adalah sebesar 71,4 dan pada eksperimen II diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 69,4. Dari data tersebut setelah dianalisis, maka diperoleh peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen I adalah sebesar 54,2% dan peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen II adalah sebesar 45,7%. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan model pembelajaran Snowball Throwing
Hutan mangrove sendiri adalah salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi. Biasanya, hutan ini didominasi dengan tumbuhan berkayu dan tumbuh di sepanjang garis pantai dan subtropis. Adapun fungsi hutan mangrove yang paling utama adalah mencegah abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang laut. Selain itu, hutan mangrove juga mempunyai beberapa keterikatan dan kontribusi dalam pemenuhan manusia, baik dalam penyediaan bahan pangan, papan, atau kesehatan. Untuk itu, upaya pelestarian hutan mangrove sangat penting dilakukan untuk menyelamatkan ekosistem. Pantai merupakan daerah di perairan yang dipengaruhi oleh pasang surut tertinggi dan air surut terendah. Pasang surut air laut dapat menyebabkan beberapa dampak negatif bagi ekosistem wilayah pantai seperti abrasi dan intrusi air laut, keadaan ini tentunya berdampak negatif juga bagi penduduk disekitar wilayah pantai. Pada observasi pantai di desa Pematang Kuala ini, telah terjadi beberapa dampak negatif seperti abrasi dan intrusi air laut. Hal ini dakibatkan kurangnya pertahanan pasang surut air laut, yang pada kesempatan ini kami akan melakukan penanaman Mangrove spesies Rhizopora apiculata dan Bruguiera sp. Sebagai upaya mengurangi dampak abrasi dan erosi pantai di pantai Pematang Kuala Teluk Mengkudu
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.