Asam fosfat merupakan merupakan asam mineral anorganik yang memiliki rumus kimia H3PO4. Asam fosfat juga dikenal pula sebagai asam ortofosfat atau asam fosfat(V). Asam fosfat berwujud zat padat dengan T.D =280°C dan T.L = 44,1°C dan pada temperatur tinggi (t =1040 °C), mengalami disosiasi. Sumber yang pada umumnya dari asam fosfat adalah larutan air 85%.Kelarutan senyawa asam fosfat menyebabkan terjadinya interaksi suatu sistem biologis yang mengamati sifat interaksi dari masing-masing molekul merupakan suatu proses yang sangat kompleks dan akan sulit jika melalui percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi molekuler dan kinetik dari senyawa asam fosfat. Metode yang digunakan adalah dengan pemodelan menggunakan chem office serta melalui jurnal hasil penelitian mengenai asam fosfat. Sifat-sifat termokimia dari senyawa asam fosfat dalam fase liquid ∆𝑓𝐻0=-3055 kJ /mol,𝑆0 = 95,54 J/molK, dan ∆𝐺0= -3015 kJ/molK. Interaksi atau transformasi suatu ion dapat dilihat dari pengaruh aspek sifat termodinamika senyawa ion (asam fosfat) dalam suatu larutan melalui perhitungan viskositas, kecepatan hanyut,dan mobilitas yang akan mempengaruhi tingkat konduktivitas senyawa asam fosfat. Asam fosfat memiliki kecepatan hayut 0,41508 𝑉/𝑐𝑚, konduktivitas listrik 9,2 Ms/cm untuk persen massa 0,5%, mobilitas relative ion H+ dan PO43- adalah 1,62 dan 8,40 serta tingkat viskositas 3.86 mPa·s. Berdasarkan hasil kalkulasi dari Chem 3D, energy kinetik rotasi atau MM2 Dinamycs rata-rata dari asam fosfat sekitar 0.0278 dengan MM2 minimization total 3.4350

Chemical concepts are not only taught abstractly by the teacher, but students also need to do it independently to better understand, of course, with the help of the teacher. So it is necessary to intervene in learning such as the right way in learning the right way. The purpose of this study was to demonstrate the effect of implementing a guided discovery learning model with the SETS approach with the help of a chemistry module on the scientific skills of SMA Negeri 1 Padang class XI students. The method of this study uses a quasi-experimental type of study, and the study design used is a randomized control group test-only design. The subject of this study is all students in class XI SMA Negeri 1 Padang, who are actively enrolled in 2021/202, which consists of seven classes. Groups of research populations are grouped using random sampling techniques. Multiple-choice test equipment/2-step literacy is based on up to 20 items. Technical analysis of data in this study is quantitative data analysis by testing hypotheses using the average analysis of the similarity test of 2 groups of unpaired samples (independent). The results of the hypothesis test, namely tcount> ttable, determined that the research hypothesis was accepted. This means that the implementation of a guided discovery learning model with the SETS approach supported by the Chemistry E module will have a significant impact on the scientific abilities of Class XI students in SMA Negeri 1 Padang

This study aims to analyze the effectiveness of guided discovery learning-based e-modules in improving senior high school students' higher-order thinking skills. It belongs to quasi-experimental research with a non-randomized control-group pretest-posttest design. Three schools in Padang, Indonesia were chosen as the samples through a purposive sampling technique and experimental and control classes in each school were assigned based on the homogeneity of their previous academic score. Research instruments were a higher-order thinking cognitive test in the form of multiple-choice questions and worksheets put in the guided discovery learning-based e-module made for the topics of salt hydrolysis, electrolyte and nonelectrolyte solutions, and chemical elements. Students’ scores on the test were analyzed using the N-gain test and independent sample t-test. The results show that students’ higher-order thinking skills in the experimental classes were significantly higher than those in the control classes. Most students could fill in the worksheets in the e-modules whose problems were made in accordance to higher order thinking skills criteria. Interactive multiple representations that were integrated with learning materials in the e-modules helped students understand chemistry concepts. The ordered stages of guided discovery learning facilitated students to engage in learning, investigating and evaluating information to make conclusion; the attempts to train higher-order thinking skills. Therefore, it can be concluded that guided discovery learning-based chemistry e-module can effectively improve higher-order thinking skills of senior high school students.

The basis of research problem at SMPN 4 Sungai Penuh regarding facilities for literacy activities as well selection of learning models that are not appropriate and inadequate. Research conducted using quasi-experimental research methods with a type of randomized control design posttest group only design. Samples were taken from all grade IX students at SMPN 4 Sungai Penuh in 2019/2020 school year. Population samples were determined through random sampling techniques. Research measuring tools in the form of cognitive learning test results. Data analysis was performed by testing the hypothesis obtained by tcount tcritical. Analysis of data concluded that hypothesis was accepted. In other words, application of the literacy strategy assisted by guided discovery learning model has significant effect on learning outcomes in grade IX students of SMPN 4 Sungai Penuh.

Asam fosfat merupakan merupakan asam mineral anorganik yang memiliki rumus kimia H3PO4. Asam fosfat juga dikenal pula sebagai asam ortofosfat atau asam fosfat(V). Asam fosfat berwujud zat padat dengan T.D =280°C dan T.L = 44,1°C dan pada temperatur tinggi (t =1040 °C), mengalami disosiasi. Sumber yang pada umumnya dari asam fosfat adalah larutan air 85%.Kelarutan senyawa asam fosfat menyebabkan terjadinya interaksi suatu sistem biologis yang mengamati sifat interaksi dari masing-masing molekul merupakan suatu proses yang sangat kompleks dan akan sulit jika melalui percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi molekuler dan kinetik dari senyawa asam fosfat. Metode yang digunakan adalah dengan pemodelan menggunakan chem office serta melalui jurnal hasil penelitian mengenai asam fosfat. Parameter yang digunakan untuk transformasi ionic asam fosfat adalah konduktivitas hidrolik yang dilakukan sebagai parameter untuk mengukur permeabilitas tanah yang digunakan pada pembuatan pupuk dengan metode yaitu (1) metode tinggi air konstan/constan head method (2) metode tinggi air konstan di dalam tangki/constan head soil core/tank method (3) metode tinggi air terjun di dalam tangki/falling head soil core/tank method dan (4) metode aliran air dalam kondisi kesetimbangan/steady flow soil column method. Sifat-sifat termokimia dari senyawa asam fosfat dalam fase liquid ∆𝑓𝐻0=-3055 kJ /mol,𝑆0 = 95,54 J/molK, dan ∆𝐺0= -3015 kJ/molK. Interaksi atau transformasi suatu ion dapat dilihat dari pengaruh aspek sifat termodinamika senyawa ion (asam fosfat) dalam suatu larutan melalui perhitungan viskositas, kecepatan hanyut,dan mobilitas yang akan mempengaruhi tingkat konduktivitas senyawa asam fosfat. Asam fosfat memiliki kecepatan hayut 0,41508 𝑉/𝑐𝑚, konduktivitas listrik 9,2 Ms/cm untuk persen massa 0,5%, mobilitas relative ion H+ dan PO43- adalah 1,62 dan 8,40 serta tingkat viskositas 3.86 mPa·s.

No abstract

No abstract

Asam fosfat merupakan merupakan asam mineral anorganik yang memiliki rumus kimia H3PO4. Asam fosfat juga dikenal pula sebagai asam ortofosfat atau asam fosfat(V). Asam fosfat berwujud zat padat dengan T.D =280°C dan T.L = 44,1°C dan pada temperatur tinggi (t =1040 °C), mengalami disosiasi. Sumber yang pada umumnya dari asam fosfat adalah larutan air 85%.Kelarutan senyawa asam fosfat menyebabkan terjadinya interaksi suatu sistem biologis yang mengamati sifat interaksi dari masing-masing molekul merupakan suatu proses yang sangat kompleks dan akan sulit jika melalui percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi molekuler dan kinetik dari senyawa asam fosfat. Metode yang digunakan adalah dengan pemodelan menggunakan chem office serta melalui jurnal hasil penelitian mengenai asam fosfat. Sifat-sifat termokimia dari senyawa asam fosfat dalam fase liquid ∆𝑓𝐻0=-3055 kJ /mol,𝑆0 = 95,54 J/molK, dan ∆𝐺0= -3015 kJ/molK. Interaksi atau transformasi suatu ion dapat dilihat dari pengaruh aspek sifat termodinamika senyawa ion (asam fosfat) dalam suatu larutan melalui perhitungan viskositas, kecepatan hanyut,dan mobilitas yang akan mempengaruhi tingkat konduktivitas senyawa asam fosfat. Asam fosfat memiliki kecepatan hayut 0,41508 𝑉/𝑐𝑚, konduktivitas listrik 9,2 Ms/cm untuk persen massa 0,5%, mobilitas relative ion H+ dan PO43- adalah 1,62 dan 8,40 serta tingkat viskositas 3.86 mPa·s. Berdasarkan hasil kalkulasi dari Chem 3D, energy kinetik rotasi atau MM2 Dinamycs rata-rata dari asam fosfat sekitar 0.0278 dengan MM2 minimization total 3.4350