Perilaku tidak jujur anak dapat ditemukan pada usia dua sampai tiga tahun dengan maksud untuk menyembunyikan perilaku mereka yang salah seperti belum mampu merawat dan menjaga mainan milik sekolah maupun anak mengambil barang milik sekolah. Kondisi tersebut akan berkembang dan menjadi karakter asli kalau terjadi pembiaran. Karena keberhasilan mewujudkan pembinaan karakter di usia itu merupakan parameter untuk membangun karakter siswa pada jenjang selanjutnya. Tujuan melakukan penulisan artikel ini untuk menganalisis dan menggambarkan komponen komponen mendidik siswa agar berperilaku jujur. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian sedangkan untuk memberikan beragam pemikiran dari para ahli digunakan melalui metode deskriptif. Sementara teknik pengumpulan datanya menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian membuktikan bahwa komponen komponen pendidikan karakter yang dilaksanakan secara terintegrasi memberikan efek yang positif terhadap perubahan perilaku dan sikap siswa terutama karakter jujur. Dampak dari hasil kajian ini adalah bahwa penanaman nilai karakter harus sudah dibiasakan sejak dini sehingga anak sudah terbiasa dengan hal hal yang baik sejak dini.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan bertanggung jawab terhadap pembinaan karakter siswa, strategi untuk mencapainya dapat dilakukan melalui pembelajaran terpadu dapat diartikan sebagai pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Sehingga tujuan penelitian adalah mengkaji dan mendeskripsikan pembelajaran terintegrasi sebagai salah satu pendekatan untuk membina karakter siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan untuk mendalami dan menganalisis pembelajaran terintegrasi sedangkan untuk memfasilitasi perkembangan pemikiran para ahli dengan memakai metode deskriptif dengan cara mendeskripsikan kajian dari beberapa ahli kemudian dianalisis. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka dimana peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari, dan menganalisis jurnal-jurnal nasional maupun internasional, buku, artikel dari peneliti terdahulu yang ada hubungannya dengan obyek penelitian. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran terpadu berperan penting dalam pembinaan karakter siswa di sekolah dasar.
Fenomena keragaman bagaikan pisau bermata dua, satu sisi memberikan dampak positif, yaitu kita memiliki kekayaan khasanah budaya yang beragam, akan tetapi sisi lain juga menimbulkan dampak negatif, karena keragaman pun dapat memicu konflik antar kelompok masyarakat yang pada gilirannya dapat menimbulkan instabilitas diberbagai bidang. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin menghadirkan hubungan antara Islam dengan pendidikan multikultural. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu usaha peneliti untuk memecahkan masalah aktual (up to date) dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasinya, menganalisis, dan menginterpretasikannya. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan studi pustaka (library research) dimana peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari, dan menganalisis jurnal-jurnal, buku, artikel dari peneliti terdahulu. Dari penelitian ini diharapkan lahirnya pemahaman bahwa Islam menetapkan adanya prinsip kesamaan dan dijadikan sebuah keyakinan pokok yang wajib diyakini oleh setiap umat Islam.
Kemerosotan karakter hormat dan tanggung jawab merupakan problematika yang dewasa ini sedang terjadi di sekolah dasar. Kondisi tersebut kalau dibiarkan dapat menimbulkan berbagai perilaku yang tidak bermoral. Berkenaan dengan hal itu maka tujuan dari penelitian ini adalah upaya menumbuhkan sikap hormat dan tanggung jawab dalam membentuk manusia yang berkarakter pada satuan pendidikan di sekolah dasar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan untuk menghadirkan beragam pemikiran dari para ahli peneliti menggunakan metode deskriptif sementara untuk mengumpulkan beberapa reperensi yang ada hubungannya dengan obyek penelitian menggunakan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa sikap hormat dan bertanggung jawab adalah dua nilai dasar yang harus diajarkan di sekolah. Beberapa nilai yang lain seperti nilai kejujuran, keadilan, toleransi, kebijaksanaan, disiplin diri, tolong menolong, peduli sesama, kerja sama, keberanian, dan sikap demokratis merupakan bentuk dari rasa hormat dan tanggung jawab ataupun sebagai media pendukung untuk bersikap hormat dan bertanggung jawab.
Pendidikan yang berorientasi pembangunan karakter religius sangat diperlukan dalam rangka mengembangkan dan menguatkan sifat mulia kemanusiaan ditengah kekhawatiran terhadap fenomena sosial yang muncul akhir-akhir ini yang sudah sangat meresahkan. Seperti fenomena kekerasan dalam menyelesaikan masalah, meningkatnya perilaku merusak diri, lunturnya budaya toleransi, menurunnya perilaku berbahasa santun, perilaku kejujuran, dan menurunnya rasa keagamaan dikalangan siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangkitkan kesadaran siswa akan keberadaan Tuhan di alam sebagai maha pencipta dan sifat-sifat Tuhan lainnya untuk selanjutnya mampu merawat dan menjalankan perintahnya. Kondisi tersebut dapat tercapai melalui pembelajaran yang terintegrasi dengan mengaitkan sains dengan agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu usaha peneliti untuk memecahkan masalah aktual (up to date) dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasinya, menganalisis, dan menginterpretasikannya. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi pustaka (library research) dimana peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari, dan menganalisis jurnal-jurnal, buku, artikel dari peneliti terdahulu. Dari penelitian ini diharapkan lahirnya pemahaman bahwa membangun karakter religius dapat terwujud melalui pembelajaran sains berbasis pendidikan nilai. Kata Kunci :Karakter religius, sains, pendidikan nilai.
The phenomenon of diversity is like a double-edged knife, on one hand, has a positive impact, namely, we have a wealth of diverse cultural treasures. But on the other hand, it has a negative impact because diversity can trigger conflict between community groups which in turn can lead to instability in various fields. However, this negative impact can be prevented through the internalization of multicultural values in the community as an anticipatory effort towards the impact of the existence of the West Java International Airport (BIJB) in Kertajati District, Majalengka Regency in collaboration with the Nurussyahid Foundation. Through the internalization of multicultural values, it is expected that individuals have the attitude of accepting other groups equally as a unit, regardless of cultural, ethnic, gender, language, or religious differences. The method used in this case is the provision of material, question and answer, discussion, and the application of the value internalization model, namely the values clarification technique and value analysis model.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.