PENDAHULUANSekitar dua per tiga dari wilayah Indonesia merupakan wilayah perairan laut dan mengandung sumber daya kelautan yang kaya. Berdasarkan data dari statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan, potensi lahan budidaya laut Indonesia sebanyak 12.123.383,02 ha dan jumlah nelayan per tahun 2013 sebanyak 2.164.969 orang. Data ekspor ikan Indonesia ke luar negeri pada tahun 2012 mencapai 145.344,033 TON. Potensi kelautan yang besar dan tingkat ekspor cukup tinggi tidak dibarengi dengan kesejahteraan nelayan, khususnya nelayan kecil atau nelayan tradisional. Tingkat sosial ekonomi dalam kehidupan nelayan Indonesia tergolong rendah. Pola pekerjaan nelayan yang sangat terikat dengan menangkap ikan di laut, membatasi kegiatan nelayan ke sektor pekerjaan lain. Hal ini berbeda dengan masyarakat yang bekerja di bidang pertanian, di mana setelah musim tanam dan menunggu saat panen melakukan pekerjaan sambilan sebagai sumber penghasilan. Para nelayan yang tidak dapat mengalihkan ke pekerjaan lain memengaruhi penghasilan dan pengeluaran rumah tangganya, sebagai akibatnya nelayan berada pada lingkaran kemiskinan (Kusnadi, 2002).Terdapat banyak faktor yang memengaruhi perangkap kemiskinan masyarakat nelayan, di antaranya adalah fluktuasi musim ikan, sumber daya manusia yang terbatas, akses ke lembaga keuangan dan modal yang terbatas, dan dampak modernisasi perikanan yang menyebabkan terjadinya pengurasan sumber daya laut yang berlebihan (Kusnadi, 2002). Ekspektra, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume 1, Nomor 1, Hal. 31-45
This study examines the literature to prove the relevance of the Competence of state apparatus to the effectiveness of government financial reporting accounting activities in the regions. Many findings have been reported on the importance of local regulatory Competence in government financial projects. However, only some have examined the relevance of apparatus competence to local government financial reporting activities. Carefully studied under a phenomenological approach involving data coding, ordering evaluation, data interpretation, and conclusion, the point of which is to answer the problem validly and reliably in the effectiveness of accounting activities in local government financial reporting. In other words, when state officials have high Competence, it will be easier to report regional government finances. This friend will provide a new vehicle and enlightenment to support similar studies in an academic context and industrial practice.
This study aims to explain the importance of education to examine and analyze dividend policy as a variable on the effect of expropriation, several large shareholders, and firm value. The type of research used is quantitative explanatory using secondary data, namely 2015 to 2020 annual reports taken from the official website of the Indonesia Stock Exchange (IDX), Indonesian Capital Market Exchange (ICMD), and the website www.investing.com. The sampling method in this study was purposive sampling so that a sample of 3,328 data was obtained. The data analysis method used in this study uses the unbalanced data panel and path analysis method with the Eviews software program. The study's results prove that dividend policy does not mediate between expropriation and firm value but instead becomes a variable that mediates several large shareholders with firm value. This means related party transactions as proxies cannot be used as a benchmark in assessing a company.
<span lang="EN-US">Peningkatan nilai perusahaan sebagai tujuan perusahaan merupakan gambaran dari peningkatan kesejahteraan untuk <em>shareholders </em>melalui dividen yang dibayarkan. Dalam proses pendelegasian wewenang ini, sering dijumpai beberapa persoalan yang berhubungan dengan konflik diantara </span><span lang="IN">pemegang saham</span><span lang="EN-US"> dan para pelaksana. </span><span lang="EN-US">Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh ekspropriasi dan multiple large shareholders terhadap nilai perusahaan yang dimediasi kebijakan dividen. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksplanatif dengan mengguanakan data sekunder yaitu annual report tahun 2015 sampai tahun 2020 yang diambil dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), <em>Indonesian Capital Market Exchange</em> (ICMD) dan website <em>www.investing.com</em>. </span><span lang="IN">Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah <em>purposive sampling </em></span><span lang="EN-US">sehingga didapatkan</span><span lang="EN-US">sampel sebanyak 3.351 data amatan. </span><span lang="IN">Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur </span><em><span lang="EN-US">unbalanced data panel</span></em><span lang="IN">dengan program <em>software Eviews</em></span><em><span lang="EN-US">. </span></em><span lang="EN-US">Hasil penelitian membuktikan bahwa </span><span lang="EN-US">ekspropriasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan</span><span lang="EN-US">. Hal ini berarti <em>related party transactions</em></span><em></em><span lang="EN-US">sebagai proksi yang dipakai tidak bisa dijadikan patokan dalam menilai sebuah perusahaan.</span>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.