Pemanfaatan lahan pekarangan menjadi obyek yang vital di masa pandemi ini. Lahan pekarangan yang tidak dimanfaatkan secara maksimal di Perumahan Pondok Benowo Indah RT 03 RW 08 Kelurahan Babat Jerawat seluas 200 m2. Salah satu penyebab dari terbengkalainya pekarangan tersebut adalah kurangnya kesadaran warga khususnya ibu PKK dalam memanfaatkan lahan pekarangan dengan tanaman yang bisa berfungsi sebagai lumbung hidup baik gizi maupun pangan serta tanaman apotik hidup. Kurangnya pengetahuan ibu PKK bahwa lahan pekarangan yang dimanfaatkan secara baik bisa berdampak ekologis serta dapat menambah pendapatan keluarga. Tujuan pengabdian ini agar masyarakat RT 03 RW 08 khusunya ibu-ibu PKK dapat mengelola, mengatur dan memanfaatkan lahan pekarangan disekitar rumah secara optimal. Terwujudnya program ketahanan pangan keluarga dari pemanfaatan lahan pekarangan serta meningkatkan pendapatan keluarga. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode Participatory Rural Apraisal (PRA). Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan kesadaran dan pengetahuan sumber daya manusia dalam hal ini ibu-ibu PKK RT 03 RW 08 dalam mengelola dan memanfaatkan lahan pekarangan , terwujudnya program ketahanan pangan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pengelolaan lahan pekarangan di RT 03 RW 08 berpotensi untuk meningkatkan nilai ekonomi keluarga dan konservasi lingkungan.
The present research aims to analyze types and functions of personal metadiscourse used by native speakers (British) during their performance on TED Talks. The study applied Ädel's (2006) taxonomy of personal metadiscourse in academic discourses to capture the occurrences of personal metadiscourse. Personal metadiscourses (I, we, you) are commonly applied in written language. Only a few of them can be found in spoken language. Once there is the spoken one, they are typically performed in monologue setting, such as in classroom, seminar, or lecture environment. Data for this research were taken from 5 videos of TED Talks uploaded on YouTube. This study used a qualitative method to analyze the transcriptions provided on the videos. To identify and count the concordances of each unit of personal metadiscourse, AntConc 3.4.3w 2014 was applied. This study revealed that British speakers employ pronouns "I", "You", and "We" both in metatext and audience interaction. However, not all pronouns can be found in each function. In metatext category pronoun "You" is rarely used while pronoun I is mostly used by British speakers in discourse organization for exemplifying. Pronoun "You" and "We" are used in audience interaction category for managing messages. This study contributes to ESL/EFL teachers and students who are learning how to present facts effectively, argue and persuade convincingly, and manage speaker and listener visibility.
Di Negara Indonesia produksi biji kopi secara signifikan terus meningkat, namun mutu hasil pengolahan kopi yang dihasilkan umumnya masih rendah.Salah satu kendala pengembangan industrikopi adalah tidak tersedianya mesin sangrai yang murah, efisien danmampu menghasilkan produk yang kompetitif.Produsen kopi merupakan investasi usaha yang cukup bagus karena proses produksi yang relatif cepat, mudah dan dalam proses produksinya menggunakan peralatan yang sederhana. Pengusaha produsen kopi masih menggunakan system manual, menyangrai dengan menggunakan alat sederhana, sehingga kapasistas produksinya relative sangat rendah. Guna mengatasi permasalahan tersebut dari Tim Ipteks bagi Masyarakat ( IbM) Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra merancang dengan membuat dan menerapkan mesin Teknologi Tepat Guna ( TTG ) sebuah mesin sangrai tipe silinder horizontaldengan hasil produksinya lebih banyak. Hal ini berdampak pada peningkatan Kapasitas & effisiensi produktivitas pada mitra pengusaha produsen kopi bubukdi Pasar BenowoSurabaya Barat..Hasil yang didapat dari kegiatan ini: 1) mesin sangrai tipe silinder horizontal dapat mempercepat proses pengyangrai kopi bubuk dengan kualitas baik. 2) keberadaan mesin sangrai tipe silinder horizontal ini dapat meningkatkan produktivitasmitra menjadi 10 kali, yang sebelumnya hanya 4kg/jam menjadi 40 kg/jam, 3) Output yang dihasilkan lebih berkualitas dan lebih sempurna, 4) meringankan beban tenaga kerja karena tenaga manusia tergantikan oleh mesin.
Tercatat memiliki warga yang lebih banyak pada anak usia sekolah dasar, Kendung Kaplingan RT 01 RW 03 Kelurahan Sememi Benowo Surabaya diharapkan dapat mendayagunakan kegiatan mendukung tumbuh kembang anak. Dari survey yang telah dilakukan bahwa sebagian anak usia sekolah dasar untuk kemampuan berbahasa Indonesia dikategorikan kurang, dikarenakan mereka menggunakan bahasa Indonesia di lingkungan sekolah saja. Kemampuan berbahasa Indonesia bagi anak diperlukan agar bisa belajar lebih baik. Bertolak dengan permasalahan tersebut kami menggiatkan kegiatan “Story Telling” pada anak usia sekolah Dasar. Kegiatan dilaksanakan oleh Kader Literasi yang sudah ada dengan bimbingan dan pendampingan dari Tim Pengabdian Masyarakat UWP. Kegiatan diawali dengan membaca buku cerita anak dari koleksi rak buku keliling yang sudah ada sebagai Taman Bacaan Warga dan selanjutnya dilaksanakan kegiatan nonton bareng film yang bersifat edukatif. Setelah mereka menyelesaikan membaca buku dan melihat film, mereka diminta untuk menceritakan kembali intisari secara lisan tentang apa yang sudah dibaca dan dilihat kepada kader literasi yang bertugas. Kegiatan membaca buku dilakukan bergantian dengan kegiatan menonton film selama 1 Bulan. Metode yang digunakan adalah pendampingan dan pembimbingan kepada Kader Literasi untuk melaksanakan kegiatan yang lebih terarah dan terkelola lebih baik. Tujuan kegiatan tersebut untuk mengasah keterampilan dan kemampuan berbahasa Indonesia bagi anak sekolah dasar.
Peranan posyandu sangat penting dalam menunjang kesehatan masyarakat terutama ibu dan balita. Hal ini tentunya peran para kader posyandu dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman ibu dan balita akan pentingnya kegiatan posyandu sangat besar. Peran serta kader posyandu dalam meningkatkan kesadaran akan kesehatan masyarakat meliputi beberapa aspek didalamnya aspek produksi pangan dan status gizi, air bersih dan kesehatan lingkungan, imunisasi, kesehatan ibu dan anak, serta keluarga berencana. Salah satu permasalahan yang dihadapi mitra Posyandu Anggrek Putih yaitu kemampuan komunikasi para kader posyandu dalam memberi memotivasi dan pemahaman kepada para ibu-ibu yang mempunyai balita untuk datang ke posyandu balita sangat rendah Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini dengan memberikan pelatihan dan memberdayakan para kader posyandu dalam pelatihan public speaking bagi para kader posyandu untuk menambah ketrampilan komunikasi para kader dan nantinya akan memberi rasa percaya diri para kader posyandu dalam memotivasi dan memberi pemahaman akan pentingnya posyandu kepada para ibu-ibu yang memiliki balita..Para kader posyandu juga akan mendapatkan wawasan baru tentang parenting serta kesehatan ibu dan anak. Disisi lain para kader posyandu juga akan diberi pelatihan tentang bagaimana menyusun program kerja posyandu yang menarik dan memposting melalui beberapa akun media social. Serta memberikan pemahaman melalui pendampingan bagaimana mengelola posyandu dengan baik beserta proses administrasinya. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan komunikasi para kader , peningkatan rasa percaya diri mereka dan peranan posyandu sebagai ujung tombak pemantauan status gizi dan kesehatan balita di masyarakat lebih optimal.
This study tries to describe students’ achievement on institutional TOEFL in Universitas Wijaya Putra. The test is meant as a means of evaluation upon the launching of a mandatory subject as a prerequisite towards final paper writing. The program begins with ten weeks of test preparation completed with a try-out test and the final test. This is a descriptive study since it tries to depict the result of their achievement and the most difficult section of the test. The data analysis uses the computation upon the results mostly applied for Excel Program, particularly in finding the Mean (X) and the Standard Deviation (S). The findings derived from the data analysis tell that 62.85% of the class belong to Grade D which means it is far below expectation. The finding also identified that Listening Section is to be the most difficult part of the test. Still, the findings say none of the students included into the level of either extremely excellent or failed. It is a big task to fulfill a better target for the coming classes by undergoing revision and development in many aspects, especially in time allocation and the module.
This study is conducted to analyze semiotics on meme dealing with skripsi. This study is aimed at explaining the denotative meaning and connotative meaning of each meme of dealing with skripsi. The writer uses a qualitative approach and content analysis as the research method. The sources of data are 5 selected memes taken from internet, such as Instagram, Twitter, Facebook, digital news media and web. The data are collected by searching the meme dealing with skripsi on internet such us Instagram, Facebook, Twitter digital news media and web which contain semiotics, then screenshotting the meme dealing with skripsi, and finally choosing the meme dealing with skripsi to be analyzed, while the procedure of data analysis are first selecting the meme dealing with skripsi that have been collected, then classifying the meme dealing with skripsi, after that describing denotative and connotative meaning of each meme of dealing with skripsi using Roland Barthes’ theory of semiotics and the last is drawing the conclusion. In this research, all meme dealing with skripsi have the denotative and connotative meaning. Most of them are about the difficulties of students in writing skripsi.
This research generally aims to develop a model of children’s language skills based on digital literacy in Pondok Benowo Indah RT 03 RW 08 Babat Jerawat, Pakal Surabaya. First, to determine the process or stages of learning language skills using narrative stories or fairy tales from a YouTube application that is watched by them and is accompanied by their parents. The two processes or stages of developing language skills are by retelling stories or fairy tales that they see with their parents and writing moral messages in the stories or fairy tales. The method used in this study is quantitative-qualitative (mix method). The data were analyzed using content analysis techniques. The data will be analyzed through the following steps: 1) classifying the data, 2) displaying the data, 3) interpreting the data, and 4) drawing a conclusion. The study intends to create and develop a role of language skills for the children who mostly like their devices compared to playing together with their peers outside the home. For parents, this model of language skills can later be applied at home when they are together and interact with their children. For children, this is a diversion from the gadgets they often hold when they are at home.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.