Komunikasi adalah sarana bertukar informasi, ide dan pendapat, salah satu media komunikasi yang lazim digunakan adalah bahasa. Proses lahirnya bahasa didukung oleh fungsi otak dan alat bicara yang baik. Oleh karena itu, mereka yang memiliki kelainan fungsi otak dan bicaranya tentu akan mengalami kesulitan dalam berbahasa. Hal tersebut melatarbelakangi peneliti mengkaji bagaimana interaksi sosial mahasiswa disabilitas (tunarungu) di lingkungan civitas akademika program studi sastra Indonesia Universitas Teknologi Sumbawa, yang memiliki 4 mahasiswa disabilitas disemester VI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan berbahasa pada mahasiswa disabilitas diprogram studi sastra Indonesia tidak menjadi kendala dalam berinteraksi sosial baik itu dilingkungan akademika maupun lingkungan pertemanan diluar proses pembelajaran. Terdapat beberapa media komunikasi yang digunakan sebagai alat komunikasi mahasiswa disabilitas dalam berinteraksi sosial diantara yaitu BISINDO, menulis dan whatsapp and hear me. Hasil wawancara menunjukkan keberadaan ketiga media komunikasi ini sangat membantu mahasiswa disabilitas dalam berinteraksi sosial dilingkungan civitas akademika.
This research starts from the story of Sugeng's experience, a Batam craft craftsman who often gets questions from his friends, national and international tourists. He told how the process of batik motifs derived from the natural plants and the sea which became the source of Batam batik motif ideas. This research aims to find out; 1. What is the shape of the plant and marine batik motifs that are the identity of the Batam Malay ethnicity. This research is a qualitative description using participant observation methods, interviews, and literature studies. Batik Batam motifs have three functions, namely: physical function, personal function, and social function. The three functions are interrelated with nature, the personal individual, and the social life of the local community. The results of the study said that the identity of the Batam batik motif was born through the idea of cultural artists in creating batik craft art based on local wisdom.Keywords: batik, identity, Batam malay ethnic. AbstrakPenelitian ini berawal dari kisah pengalaman Sugeng seorang pengrajin seni kriya Batam sering mendapat pertanyaan dari teman-teman wisatawan nasional dan internasional. Ia bercerita bagaimana proses motif-motif batik berasal dari alam tumbuhan dan bahari yang menjadi sumber ide motif batik Batam. Penelitian ini, bertujuan mengetahui; 1. Bagaimana bentuk motif batik tumbuhan dan bahari yang menjadi identitas etnis Melayu Batam. Penelitian ini deskripsi kualitatif menggunakan metode partisipan observan, wawancara, dan studi kepustakaan. Motif-motif Batik Batam mempunyai tiga fungsi, yaitu: fungsi fisik, fungsi personal, dan fungsi sosial. Ketiga fungsi itu saling berkaitan dengan alam, individu personal, dan kehidupan sosial masyarakat setempat. Hasil penelitian mengatakan identitas motif batik Batam lahir melalui ide para seniman budayawan dalam mencipta karya seni kriya batik berbasis kearifan lokal.Kata Kunci: batik, identitas, etnis melayu Batam. Authors:Rivaldi Ihsan : Universitas Teknologi SumbawaWiwik Surya Utami : Universitas Teknologi Sumbawa References:Cassirer, E. (1987). Manusia dan Kebudayaan, Sebuah Isei Tentang Manusia. (Alih Bahasa Alois A. Nugroho). Jakarta: PT. Gramedia.Djelantik, A. A. M. (2004). Estetika Sebuah Pengantar. Bali: MSPI.Dekranas Batam. (2008). “Motof Batik”, Hasil Dokumentasi Pribadi: 10 September 2022, Dekranasda Batam.Feldman, B. E. (1967). Art as Image and Idea. Sp. Gustami (terj.). Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.Kartika, D. (2018). Batik sebagai Identitas, Komoditas, dan Gaya Hidup. Jakarta: Universitas Nasional Jakarta.Kuwala, R. N., & Sri, Z. N. (2022). Ragam Hias Motif Bati Tanah Liek Dharmasraya: Studi Kasus di Kerajinan Batik Tanah Liek Citra. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(1), 8-15. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.32358.Moleong, L. J. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.Nurcahyanti, D. (2020). Peran Kearifan Lokal Masyarakat Jawa Untuk Melestarikan Batik Tradisi di Girilayu, Karanganyar, Indonesia. Mudra: Jurnal Seni Budaya, 35 (2), 145-153. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.816.Nurul, N. (2020), “Proses Pembuatan Motif Batik Batam”, Hasil Wawancara Pribadi: 10 September 2020, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam.Parmono, K. (2013). Nilai Kearifan Lokal Dalam Batik Tradisional Kawung. Jurnal Filsafat, 23(2), 134-136.Soedarso, S. P. (1990). Tinjauan Seni: Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni. Yogyakarta: Saku Dayar Sana Yogyakarta.Sugeng, S. (2020), “Proses Pembuatan Motif Batik Batam”. Hasil Wawancara Pribadi: 12 September 2020, Dekranasda Batam.Valenta, S. V., & Adriani, A. (2022). Studi Tentang Batik Batam: Studi Kasus di Indra Batik di Kota Batam. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(1), 89-106. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.29696.Takari, M. (2015). Teori dan Metode Untuk Kajian Tradisi Lisan. Medan: CV Mitra Medan.Trixie, A. A. (2020). Filosofis Motif Batik Sebagai Identitas Bangsa Indonesia. Folio, 1(1), 1-9.Wilma, W. (2020), “Proses Pembuatan Motif Batik Batam”. Hasil Wawancara Pribadi: 12 September 2020, Perumahan Griya Batam.Zen, Z. (2020), “Proses Pembuatan Motif Batik Batam”, Hasil Wawancara Pribadi: 10 September 2020. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru bahasa Indonesia dalam mendesain dan menerapkan rencana pembelajaran teks hasil observasi di dalam kelas, yang mana di tinjau dari kesesuaian pokok materi pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan RPP yang telah di desain pada awal semester. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif dengan metode deskriptif karena dalam penelitian ini bertujuan menggambarkan dan memaparkan isi dari objek yang akan diteliti.Sumber data penelitian adalah guru kelas VII SMP Negeri 1 Sumbawa yang merupakan salah satu sekolah favorit dan sekolah rujukan di kabupaten Sumbawa, itulah yang menjadi salah satu alasan memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah simak, baca, dengar, catat dan cakap. Teknik simak dipakai untuk mengumpulkan data dengan menyimak proses pembelajaran dikelas dengan menyesuaikan dengan RPP. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan guru SMP Negeri 1 Sumbawa dalam menerapkan desain pembelajaran sudah dapat dikategorikan baik, sebagian besar dari butir-butir instrument penilaian pada kemampuan guru telah dapat di kuasai, namun perlu ada peningkatan komunikasi dan kerjasama dengan guru non PNS yang tidak tergabung dalam kelompok MGMP, sehingga guru non PNS tersebut dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam mengajar dan menerapkan RPP didalam kelas. Guru yang pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013, serta tergabung dalam MGMP tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dalam membuat dan mendesain rancangan pembelajaran. Karena guru tersebut memiliki wawasan lebih dibandingkan guru yang jarang ikut serta pada pelatihan. Kata kunci: Kemampuan guru, mendesain, menerapkan, teks observasi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk gaya bahasa yang terdapat dalam cerita pendek “Aku ada” karya Dewi Lestari dengan menggunakan tinjauan stilistika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif serta pengumpulan datanya menggunakan metode simak dan pendekatan stilistika. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat 2 gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen “Aku Ada” yaitu 1. Gaya bahasa perbandingan ada 6 jenis gaya bahasa perbandingan yaitu simile, hiperbola, personifikasi, depersonifikasi,metafora, antropomorfisme. Yang paling dominan dalam gaya bahasa perbandingan adalah simile terdapat 9 buah ungkapan yang digunakan, hiperbola terdapat 3 buah, personifikasi dan depersonifikasi terdapat 2 buah, yang terakhir pada gaya bahasa perbandingan metafora terdapat 1 buah. 2. Gaya bahasa penegasan ada 3 jenis yaitu paralelisme, retoris dan klimaks. Yang paling dominan pada gaya bahasa penegasan adalah paralelisme yang terdiri dari 6 buah, retoris terdiri dari 4 buah, dan klimaks terdiri dari satu buah. Kata kunci: stilistika, gaya bahasa, novel
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesantunan berbahasa para mahasiswa dengan dosen dan kesantunan berbahasa antar mahasiswa dan mahasiswa dalam proses pembelajaran pada program studi sastra Indonesia di fakultas ilmu budaya Institut ilmu sosial dan ilmu budaya samawa rea. Penelitian ini menggunakan metode desktiptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan data deskriptif berdasarkan kenyataan atau fenomena yang ada secara empiris pada penutur dan hasil pemaparan bersifat apa adanya. Hasil penelitian terhadap pematuhan dan pelanggaran terhadap prinsip sopan santun mahasiswa dengan dosen dan mahasiswa dengan mahasiswa program studi sastra Indonesia di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Samawa Rea menyimpulkan pemakaian maksim kedermawanan sering digunakan karena adanya rasa saling menghormati antara mahasiswa dengan dosen, dan maksim yang sering dilanggar adalah maksim simpati dan maksim kerendahan hati karena banyaknya mahasiswa yang tidak suka dihina dan diejek meskipun ucapan itu mengandung fakta.Kata Kunci: Bahasa, Teori Kesantunan, Pragmatik
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.