Era revolusi industri 4.0 telah merubah banyak hal secara universal pada abad 21. Perkembangan dunia abad 21 yang ditandai dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan, telah memberikan pengaruh pada setiap aspek kehidupan termasuk dalam proses pembelajaran. Perkembangan yang terjadi menyebabkan setiap dunia kerja menuntut perubahan kompetensi dan keterampilan. Kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkolaborasi menjadi kompetensi penting dalam memasuki kehidupan abad 21. Sekolah dituntut mampu menyiapkan siswa memasuki abad 21. Kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus diarahkan pada pemenuhan keterampilan yang dituntutu oleh abad 21. Proses belajar menjadi tidak terbatas dan sumber belajar pun menjadi lebih dinamis karena perkembangan yang terjadi pada abad 21. Maka dari itu, segala keterampilan yang dituntut dan tantangan yang muncul pada abad 21 harus mampu dijawab oleh dunia pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan harus menyusun program pendidikan dengan lebih terencana melalui kurikulum yang akan diajarkan kepada peserta didik. Kurikulum adalah segala sesuatu yang akan dipelajari oleh peserta didik untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Penyesuaian kurikulum dilakukan dalam rangka memenuhi segala macam bentuk keterampilan dan tantangan yang hadir. Tantangan kurikulum sangat kompleks dalam menjawab tuntutan abad 21. Perubahan kurikulum secara tepat guna dilakukan demi menjawab tuntutan dan tantangan tersebut. Tetap berada dalam jalur visi, misi dan tujuan pendidikan nasional adalah tantangan paling nyata. Karena itu dibutuhkan kurikulum yang secara internal dan eksternal mampu menjawab kebutuhan abad 21
Cigulu-cigulu is a form of a riddle game. A question or a statement was delivered and then the other person or the interlocuters must find the appropiate answer or the respond for the said question or statement. Cigulu-cigulu is the abbreviated form of "cigi kong gulung-gulung in Manado Malay (BMM), If translated to Bahasa Indonesia it means "tarik lalu digulung" (pull then roll). The research method used to find connotative meanings in cigulu-cigulu is a qualitative descriptive method with the intention of understanding phenomena experienced by informants such as behavior, perception, motivation, etc. by means of descriptions in the form of words and language in a specific context that is natural and by utilizing natural methods. The results showed that in cigulu-cigulu found connotative meaning both positive and negative. Positive when statements / questions are submitted or answers to statements / statements; vice versa. Generally cigulu-cigulu associated with food. The food in question is typical or traditional food from Manado. Semantically this is motivated because Manado have varieties of delicious food. Manadonese people are also known to likely state everything directly, not ashamed to express something "taboo" which for some other communities / cultures are considered uncultured or even forbidden to say.Keywords: cigulu-cigulu, BMM, connotative meaning
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.