The purpose of this study is to investigate the contiguity of social capital and competence on business performance moderating by government policy. A total sample of 225 Village Credit Institution (LPDs) managers in Bali, the hypothesis is examined using the WarpPLS analysis. The findings reveal that social capital has an important role in enhancing performance, Competence is also an important factor for managers because it can intensify performance. Social capital is largely related to the recognition of society regarding the credibility of the managers, while competence emphasizes the ability of the managers to manage the organization. Government policy must be viewed as a regulation that is able to help improve performance. However, the public policies issued by the government are still unable to help improve social capital and competence. Thus, to create public policies that are able to improve the competence and social capital, a further examination into the variables must be conducted. The findings suggest that two-way communication must be developed and synergy between the government and organizations to create opportunities and overcome the increasingly complex business challenges. The results emphasized the importance of social capital in enhancing business performance. In addition, the role of competence is of equal importance to enhance business performance.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intention to quit. Faktor-faktor yang dianalisis adalah, kepuasan kerja komitmen organisasionaldan Intention to Quit. Sampel penelitian ini adalah karyawan Rumah Sakit Nacional Guido Valadares  Tehnik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan  Kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasional.Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap intention to quit Komitmen organisasional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Intention to quitn  khususnya  perawat. Implikasi manajerial dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan Bila kepuasan terjadi, maka pada umumnya tercermin dari perasaan karyawan terhadap pekerjaannya, yang sering diwujudkan dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi atau ditugaskan kepada mereka di lingkungan kerja. komitmen organisasional karyawan berada pada level yang cukup tinggi, maka akan dapat menekan keinginan mereka untuk keluar organisasi. Untuk meningkatkan komitmen organisasional dengan cara meningkatkan loyalitas karyawan dan memberi kesadaran bahwa karyawan memiliki peran penting dalam memajukan perusahaan. Komitmen organisasional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Intention to quitn  khususnya  pada perawat di Rumah Sakit Tersebut. Kata kunci:  kepuasan kerja, komitmen organisasional,Itention To Quit