The differences in social, religious, and cultural status make an impact on social attitudes, the cooperative systems, and how to make friends in school. Efforts to harmonize and unify the diversity of students in schools today is integrated with multicultural education. The purpose of this research is to describe the effectiveness of multicultural education implementation with the help of pictorial riddle method to increase the value of creativity, and friendly/communicative character. In this research, the application of multicultural education is carried out in thematic integrated learning of social and natural science in grade 3 semester 2. The quasi experiment design with control group used pre-test and post-test. The result showed that multicultural education, aided with pictorial riddle method increased the value of creative and friendly/communicative character. The creative character in the experimental class increased significantly from the pretest score of 69 to 85 in the posttest, with the gain of 0.53 in the medium criterion. The increase of friendly/communicative value in the pretest experimental class was 70, increased to 80 at posttest, with the gain of 0,31 in medium criterion.
Penelitian ini bertujuan: 1) mendeskripsikan perencanaan model jigsaw pada pelajaran IPS berbasis multikultural di SD Kanisius Kudus, 2) menganalisis seberapa besar peningkatan hasil belajar IPS berbasis multikultural dengan menggunakan model jigsaw pada siswa kelas V SD Kanisius Kudus. Pelajaran IPS berbasis multikutural dikembangkan dengan metode mengajar yang mampu memfasilitasi siswa untuk melakukan klarifikasi dan dapat membantu siswa mengembangkan sikap toleransi, saling menghormati, kerjasama, saling mengakui dan menghargai kemajemukan menggunakan model pembelajaran jigsaw atau tutor sebaya. Penelitian Tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Kanisius Kudus, dengan subjek penelitian 40 siswa. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model jigsaw pada pelajaran IPS berbasis multikultural dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif yaitu peningkatan hasil belajar siklus I 62,5% meningkat pada siklus II menjadi 85%. Peningkatan ranah afektif dari siklus I ke siklus II yaitu: a)memperhatikan penjelasan guru 77,5% meningkat menjadi 90%, b)tanggung jawab 70% meningkat menjadi 87,5%, c)aktif berdiskusi 62,5% meningkat menjadi 77,5%, d)berani berpendapat 70% meningkat menjadi 82,5%, e)menghargai pendapat 57,5% meningkat menjadi 75%, f)bekerjasama 55,5% meningkat menjadi 80%, dan g)mengakui hasil kerjasama 57,5% menjadi 85%. AbstractThis study aims to: 1) describe the planning jigsaw models based on social studies based multicultural in SD Kanisius Kudus, 2) analyze how much learning outcome-based IPS multicultural using jigsaw models in class V SD Kanisius Kudus. IPS-based lessons developed by multicultural teaching methods that facilitate the students to clarify and to help students develop an attitude of tolerance, mutual respect, cooperation, mutual recognition and value diversity using model jigsaw or peer tutoring. Classroom action research conducted on students of class V in SD Kanisius Kudus, with research subjects 40 students. The study lasted for two cycles. The results showed that by using a model-based IPS jigsaw on multicultural lessons to improve learning outcomes, namely cognitive learning outcome first cycle increased 62.5% in the second cycle to 85%. Increased affective from the first cycle to the second cycle, namely: a) pay attention to the teacher's explanation of 77.5% increased to 90%, b) the responsibility of the 70% increase to 87.5%, c) actively discussing a 62.5% increase to 77, 5%, d) dare to argue the 70% increase to 82.5%, e) respect the opinion of 57.5% increased to 75%, f) in collaboration 55.5% increased to 80%, and g) recognizes the cooperation 57.5 % to 85%.
Artikel ini memiliki tujuan utama untuk mendeskripsikan bagaimana penguatan pendidikan karakter pada siswa sekolah dasar dalam pembelajaran tematik di era pandemi covid-19. Untuk memahami fenomena tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Terdapat 31 orang partisipan yang terdiri dari 1 orang guru kelas dan 30 orang siswa. Untuk mengumpulkan data di lapangan digunakan teknik wawancara mendalam dan dokumentasi. Triangulasi digunakan sebagai teknik keabsahan data, sedangkan analisis data menggunakan tradisi kualitatif dengan model interaktif-induktif. Hasil penelitian mengungkap bahwa penguatan pendidikan karakter siswa sekolah dasar dalam pembelajaran tematik di era pandemi covid-19 dilaksanakan melalui pembelajaran secara daring mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai pada penilaian. Penilaian menggunakan model portofolio. Meskipun demikian praktiknya lebih menekankan pada karakter mandiri dan integritas. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan penelitian penguatan pendidikan karakter secara daring dengan berbagai model penilaian yang dapat mengakomodir kelima nilai karakter utama yang diamanahkan dalam permendikbud nomor 20 tahun 2018 tentang penguatan pendidikan karakter.
Kehadiran permainan tradisional dikalangan anak usia sekolah dasar mampu mengembangkan pendidikan karakter yang telah termuat dalam religiositas, nasionalisme, gotong royong, kemandirian dan integritas. Melalui permainan tradisional potensi dalam diri anak mampu dikembangkan yang termuat dalam olah pikir, olah rasa dan olah raga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam permainan tradisional di desa sitimulyo kecamatan pucakwangi kabupaten Pati. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data diperoleh melalui reduksi data, panyajian data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi digunakan sebagai teknik keabsahan data dengan memperhatikan waktu pengamatan. Hasil penelitian ini diperoleh dengan hasil pertama, jenis permainan tradisional yang masih dimainkan oleh anak usia sekolah dasar di desa Sitimulyo adalah petak umpet, layang-layang, bola bekel, engklek, kelereng. Hasil kedua dari beberapa jenis permainan tradisional yang masih dimainkan oleh anak usia sekolah dasar di desa Sitimulyo di dalamnya terdapat nilai pendidikan karakter religius, sportivitas, kecermatan, keterampilan, gotong royong, mandiri, kerja keras, disiplin, sabar, cinta tanah air, demokratis dan bersahabat/komunikatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak game online terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 SDN Sembaturagung 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini akan dilakukan di SDN Sembaturagung 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati dengan mengambil subjek orang tua, guru dan anak sebagai subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak game online terhadap prestasi belajar siswa mengalami penurunan prestasi belajar. Selain itu berdampak pada cara bicara, Kesehatan mata dan pendengaran berkurang, tidak bisa membagi waktu dan sikap yang kurang sopan. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa game online berdampak bagi siswa yang apabila di lanjutkan akan mempengarui prestasi belajar semakin berkurang, dengan factor pendukung lingkungan sekitarnya yang kurang baik. Saran saya adalah orang tua harus lebih memperhatikan anak khususnya pada saat belajar dan mengontrol proses belajar siswa. Bagi guru bisa berkomunikasi dengan orang tua saat anaknya bermasalah, dan untuk penelitian selanjutnya semoga penelitian ini bermanfaat bagi para peneliti.
ABSTRAKFilm animasi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menjembatani pembelajaran agar lebih menarik dan memberikan nuansa lingkungan yang baru bagi siswa. Pentingnya media hadir dalam pembelajaran merupakan alternatif untuk memunculkan rangsangan, keaktifan, keterampilan yang baru bagi siswa dan mengetahui bentuk nyata terhadap aplikasi pembelajaran.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan tipe pemaparan deskriptif. Subyek pada penelitian ini merupakan siswa sekolah dasar yang ada di Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Pengumpulan data menggunakan simak catat, teknik pustaka, observasi, dan wawancara. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan trianggulasi teori.Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan film animasi dapat digunakan sebagai media pembelajaran tematik terpadu pada siswa sekolah dasar. Kedua, pembelajaran tematik terpadu dapat diaplikasikan dengan film animasi yang didalamnya menceritakan mengenai tema pembelajaran yang dipelajari siswa. Ketiga, kemampuan keaksaraan siswa dapat meningkat melalui penggunaan film animasi dengan multibahasa sebagai sarana pengenalan bahasa kepada siswa sekolah dasar.Kata Kunci: Film Animasi, Media, Pembelajaran, Terpadu, Keaksaraan, Multibahasa. PENDAHULUANMedia merupakan salah satu penunjang pembelajaran yang perannya dalam kurikulum 2013 sudah menjadi sarana yang penting dalam setiap pembelajaran. Fungsi media menjadi penting manakala setiap pembelajaran berlangsung membutuhkan aplikasi teori yang dapat diketahui secara mudah dan tidak mengeluarkan banyak biaya. Hal itu merupakan kelebihan media ketika dipergunakan dalam pembelajaran.Sumber belajar utama yang dapat digunakan dalam pembelajaran terpadu dapat berbentuk teks tertulis seperti buku, majalah, brosur, surat kabar, poster dan informasi lepas, atau berupa lingkungan sekitar, seperti lingkungan alam, lingkungan sosial sehari-hari. Seorang guru yang akan menyusun materi perlu mengumpulkan dan mempersiapkan bahan kepustakaan atau rujukan (buku dan pedoman yang berkaitan dan sesuai) untuk menyusun dan mengembangkan silabus. Pencarian informasi ini, sebenarnya dapat pula memanfaatkan perangkat teknologi informasi mutakhir seperti multimedia dan internet. Aktivitas peserta didik dalam penugasan dapat menjadi nilai tambah yang menguntungkan. (Trianto, 2010: 121) Melalui pembelajaran tematik di sekolah dasar diharapkan agar siswa dapat belajar bermakna (learning by going). Anak dapat belajar dari pengalaman dalam lingkungannya, dengan adanya pengalaman ini anak dapat menkonstruksi
Pemahaman konsep merupakan kemampuan penting yang dimiliki siswa dalam mempelajarai IPA di sekolah dasar. Siswa yang memahami konsep IPA dapat mengetahui hubungan konsep satu sama lain sehingga bisa diterapkan untuk memecahkan masalah. Namun dari hasil observasi diketahui pemahaman konsep siswa kelas V SD 03 Puri Pati masih rendah. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan model pmebelajaran mind mapping berbantuan media manipulatif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam empat tahapan, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas V SD 03 Puri Pati dengan subjek uji sebanyak 24 orang siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa pemahaman konsep siswa setelah menerapkan model mind mapping pada siklus I memperoleh nilai 75,0 dengan presentase 78% dan ketuntasan siswa mencapai 66%. Peningkatan hasil pemahaman konsep pada siklus II sebesar 82,25 dengan presentase 83% dan hasil presentase ketuntasan siswa sebesar 83%. Penerapaan model mind mapping dengan media manipulatif dapat meningkatakan pemahaman konsep pada materi sumber daya alam.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengekplorasi pembelajaran project market day untuk menumbuhkan nilai-nilai kewirausahaan dalam penguatan profil pelajar Pancasila. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dipilih oleh peneliti agar dapat mengeksplorasi pelaksanaan pembelajaran project market day secara mendalam. Kemudian Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian terdiri dari satu orang guru dan 4 orang siswa kelas IV SD N Ringinkidul. Sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi data dan dianalisis menggunakan tradisi kualitatif induktif-interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian dan kesimpulan. Dalam menumbuhkan nilai kewirausahaan untuk penguatan profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran project market day terungkap melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sedangkan nilai-nilai kewirasuahaan yang menonjol antara lain nilai integritas, kerjasama, inovatif dan kreatif, dan intelektualitas. Temuan ini dapat dijadikan salah satu pijakan dalam pengembagan kajian ekonomi civic dalam membekali warganegara muda tentang pemahaman ekonomi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.