Understanding the impact of fishermen children's online games is a phenomenon because it has the potential to cause internet addiction, decreased learning achievement, and even the destruction of interpersonal relationships. The purpose of this study is to categorize the understanding of fishermen children in the use of online games in Makassar City. This type of research uses a qualitative approach referring to case studies that specifically reveal children's understanding of the impact of online games, especially fishing communities. Data was collected through non-participant observation, and in-depth interviews with children aged 7-12 years chosen by purposive sampling. The results found that fishermen children's understanding of the impact of online games is high. First, the category of high comprehension is characterized by duration and low frequency or children do not play online games, high interactivity playing with peers. Second, the category of understanding being children tends to divide the time playing online games and learning with minimal duration and frequency of time. Third, the category of understanding is low in characteristics, children are very intensive to have the duration and frequency of playing online games very high, the level of interactivity with peers is low.
Stigma dan sanksi sosial mantan narapidana dalam budaya Bugis Makassar masih identik dengan nilai-nilai siri’. Mantan narapidana cenderung memiliki kegelisahan dan ketidakpastian dalam konteks komunikasi kelompok ketika proses interaksi awal. Identitas mantan narapidana menjadi faktor penghambat dalam berinteraksi dengan masyarakat Bugis Makassar. Tujuan penelitian untuk mengekplorasi, mengidentifikasi, dan mengkategorisasi pola kegelisahan dan ketidakpastian mantan narapidana dalam konteks komunikasi kelompok budaya Bugis Makassar. Pendekatan penelitian kualitatif mengacu pada studi kasus mantan narapidana yang secara psikologis mengalami kegelisahan dan ketidakpastian mulai interaksi awal dan interaksi langsung dengan masyarakat Bugis Makassar. Studi kasus berfokus pada mantan narapidana laki-laki dan perempuan dengan pola kejahatan yang berbeda. Hasil Penelitian mengidenfikasi kasus mantan narapidana yang cenderung tertutup berkomunikasi dalam kelompok Bugis Makassar. Pola kegelisahan dan ketidakpastian menyebabkan mantan narapidana menggunakan strategi mengurangi ketidakpastian yakni, strategi pasif (passive strategy) ditandai penarikan diri dan sikap pasif dan strategi aktif (active strategy) membuka diri dan aktif dalam berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok budaya Bugis Makassar). Hasil penelitian bermanfaat bagi masyarakat Bugis Makassar untuk lebih terbuka, menghilangkan stigma negatif dan menerima identitas mantan narapidana dalam lingkungannya. Pihak Lembaga Pemasyarakatan dapat lebih mengintensifkan pola pembinaan dan persiapan mental narapidana ketika bebas dan menjalankan kehidupan bermasyarakat untuk lebih terbuka berinteraksi dalam kelompoknya.
Padungku merupakan fase paling akhir dari siklus pertanian dalam budaya suku Pamona yang disebut ta’u, yakni proses yang dilakukan dari mengolah sawah/ladang sampai masa panen. Penelitian ini berjudul Komunikasi Ritual Tradisi Padungku Dalam Harmonisasi Sosial Pasca Konflik Poso di Sulawesi Tengah. Tujuannya mengidentifikasi pergeseran makna pesan tradisi Padungku pasca konflik, dan melihat makna pesan ritual-ritual dalam tradisi Padungku sebelum konflik. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif memakai metode etnografi komunikasi yaitu menggambarkan dan menganalisis serta menjelaskan perilaku komunikasi dari kelompok sosial.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi pustaka. Selanjutnya data analisis menggunakan tehnik analisis data model interaktif Huberman yakni mengumpulkan data pada lokasi penelitian dengan menelaah hasil observasi dan wawancara lalu mereduksinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa pergeseran makna pesan tradisi Padungku mempunyai dampak positif dalam harmonisasi sosial paska konflik di Poso Sulawesi Tengah. Makna mosintuwu; mangkoni-mangkeni; modero dalam tradisi Padungku mampu mejaga persatuan, kepedulian, dan harmonisasi, hingga tercipta sintuwu maroso (Bersatu kita kuat) di Tanah Poso
ABSTRAKPembagian ruang dalam rumah memiliki tujuan dan berdasarkan pada adat istiadat tertentu. Konsep rumah bahkan mencerminkan status penghuninya. Konsep ruang rumah adat Bugis kaitannya dengan tingkatan status dan penggunaan ruang dan waktu yang digunakan oleh mereka dalam prosesi perkawinan adat Bugis, khususnya tradisi "mappacci".Tujuannya untuk mengetahui seni ruang dan waktu dalam "mapacci" pada upacara perkawinan adat Bugis. Untuk tujuan tersebut metode yang digunakan adalah metode penelitian etnografi. Etnografi adalah penelitian untuk mendeskripsikan kebudayaan sebagaimana adanya. Penelitian ini berupaya mempelajari peristiwa kultural, yang menyajikan pandangan hidup subyek sebagai obyek studi. Hasilnya adalah upacara "mappaci" perkawinan adat bugis tentang proksemik dengan pembagian ruang dalam rumah dapat memberikan gambaran bahwa semakin dekat jarak sosial seseorang dengan pemangku hajat menentukan ruang mana dia ditempatkan dan menentukan juga lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti prosesi perkawinan adat tersebut. Semakin dekat jarak sosial semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti prosesi tersebut. ABSTRACTIn some culture, room allocation has a specific purpose. The concept of a house may even reflect the status of its owners/inhabitants. The house concept in Bugis culture related to the levels of status especially during a wedding ceremony, the tradition of 'mapacci', the time usage and the room chosen in the house must also be considered. This study is being done in order to find out the art of choosing the perfect room and time in the 'mapacci' tradition in Bugis wedding ceremony. This study uses ethnographic research method. Ethnography is a research to describe a culture just the way it is. This study seeks to learn the cultural event which presents the subject's point of view as the object of the study. As the result, the chosen room and the length of time to be in the 'mappacci' tradition is all about proxemics, the closer the social relation between someone and the 'pemangkuhajat' (the host) determines the room where he/she would stay and the length of time of joining the wedding ceremony.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.