INTISARI Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang menjadi masalah utama di masyarakat terutama lansia yang merupakan penyakit degeneratif. Salah satu buah yang di kosumsi untuk menurunkan tekanan adalah mentimun mempunyai sifat hipotensif (menurunkan tekanan darah). Jumlah lansia di PSTW Sinta Rangkang berjumlah 56 orang, 17 lansia dengan hipertensi tanpa penyakit lain yang menyertai. Dari wawancara 3 lansia di PSTW Sinta rangkang mengetahui jika menderita hipertensi, mengetahui jika mentimun bisa menurunkan tekanan darah biasanya mengonsumsi mentimun, juga rutin minum obat hipertensi dan berobat ke klinik. Tujuan Penelitian: mengetahui pengaruh jus mentimun terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Metode Penelitian: Penelitian ini mengunakan rancangan pra-eksperimental dengan rancangan pra-pasca-tes dalam satu kelompok (one-grup pra-post test design) adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Hasil Penelitian: Hasil penelitian analisa perubahan selisih tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah di berikan terapi jus mentimun dengan hasil dari penelitian ini α =0,002. Jika hasil α di bawah 0,025 maka ada perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan jus mentimun pada responden. Kesimpulan: Ada perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan jus mentimun. Terdapat efektifitas jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah Kata kunci: Hipertensi, lansia, jus mentimun
Melalui program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), pemerintah menginginkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga melalui Program Kampung KB. Isu-isu strategis yang muncul salah satunya adalah rendahnya keluarga yang mengetahui delapan fungsi keluarga dimana peran keluarga dalam pembangunan karakter bangsa belum menggembirakan. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi penerapan delapan fungsi keluarga dan peran lintas sektor pada Kampung KB di Kalimantan Selatan. Penelitian ini merupakan cross sectional study dengan pendekatan mix method dimana data dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner 8 fungsi keluarga dan wawancara terstruktur. Sampel pada penelitian ini berjumlah 175 keluarga dan 8 orang informan yang tersebar di 5 Kampung KB Percontohan di 5 kabupaten/koti Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ke 8 fungsi keluarga yang dijalankan oleh setiap keluarga dalam kategori “Baik” dan “Cukup”. Semua fungsi terlihat beraneka ragam dari setiap kabupatennya. Peran lintas sektor dari setiap kabupaten baik instansi pemerintah maupun swasta, memiliki dampak yang besar dalam pengembangan pembangunan di masyarakat. Semakin banyak lintas sektor yang terlibat, maka semakin banyak perubahan yang terjadi di masyarakat menjadi lebih baik. Pemerintah disarankan untuk tetap bisa melanjutkan program Bangga Kencana dengan fungsi monitoring yang lebih baik lagi.
[Bahasa]: Perempuan suku Dayak Ma’anyan terikat pada peraturan adat dalam perilaku sosialnya. Banyak aturan adat yang mengatur kehidupan perempuan pada suku tersebut. Contohnya seperti itampadi pada ibu postpartum dan adat Ipilah pada perempuan yang hamil di luar nikah. Aturan adat yang berlaku ini berpotensi menjadi sumber stressor pada kelompok perempuan tersebut. Oleh sebab itu, penyuluhan kesehatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada perempuan suku Dayak Ma’anyan terkait stres dan proses adaptasi serta manajemen stres dengan teknik thought stopping dan hipnotis lima jari. Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah untuk meningkatkan pengetahuan peserta terkait stres dan proses adaptasi, sementara untuk teknik manajemen stres menggunakan metode demonstrasi. Keberhasilan penyuluhan dilakukan dengan mengukur pengetahuan dan kemampuan peserta dalam meredemonstrasikan teknik thought stopping dan hipnotis lima jari. Pre-test dan post-test diberikan untuk mengetahui perubahan pengetahuan peserta dan observasi digunakan untuk mengetahui demonstrasi. Hasil penyuluhan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada kategori cukup sebesar 18,75% dan peningkatan pengetahuan pada kategori baik sebesar 6,25%. Ditemukan pula fakta bahwa 12,5% peserta justru mengalami penurunan pengetahuan. Peserta juga belum mampu secara mandiri menerapkan teknik manajemen stres yang diajarkan. Akan tetapi, secara menyeluruh peserta penyuluhan mampu memahami dan mempraktikan teknik manajemen stres yang diajarkan. Untuk mengoptimalkan kebermanfaatan penyuluhan kesehatan, kedua teknik manajemen stres perlu diberikan dalam bentuk audio atau audio visual. Kata Kunci: hipnotis lima jari, teknik manajemen stres, thought stopping, Suku Dayak Ma’anyan [English]: Ma'anyan Dayak women are bound by customary rules in their social behavior. There were a number of customary rules that regulate the lives of women in the tribe, for example, Itampadi for postpartum mothers and Ipilah for women who get pregnant before marriage. This customary rule has the potential to be a source of stress for this group of women. Therefore, this health education aims to provide understanding to Ma'anyan Dayak women related to stress and the adaptation process as well as stress management with thought-stopping techniques and five-finger hypnosis. The method used in this program was lecturing to increase participants’ knowledge about stress and the adaptation process, while a demonstration was utilized for stress management. The effectiveness of the counseling is measured through the participants’ knowledge and ability to re-demonstrate the thought-stopping techniques and five-finger hypnosis. A pre-test and post-test were administered to examine the increase in the participants’ knowledge and observations were designed to evaluate the demonstrations. The results showed an increase in the participants’ knowledge in the sufficient category by 18.75% and an increase in knowledge in the good category by 6.25%. It was also found that 12.5% ??of the participants experienced a decrease in knowledge. The participants have not been able to independently apply the stress management techniques. However, overall, the participants were able to understand and practice the stress management techniques. To optimize the benefits of health education, stress management techniques need to be provided in audio or audio-visual forms. Keywords: five finger hypnosis, stress management techniques, thought stopping, Ma'anyan Dayak Tribe
Intisari Latar belakang Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan tingkat pertama, dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif. Puskesmas merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Setiap pelayanan jasa akan berdampak pada kemauan dari pelanggan untuk mendatangi tempat pelayanan dilaksanakan. Kepuasan pelanggan mempengaruhi kunjungan tersebut, sehingga pelayanan kesehatan yang prima menjadi hal yang utama dalam pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien berhubungan langsung dengan pelayanan yang diberikan di puskesmas, apabila pemberi layanan melakukan service excellent diharapkan tingkat kepuasan pasien akan meningkat. Metode Penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan melakukan analisa kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu Pararapak Kabupaten Barito Selatan tahun 2019. Populasi penelitian 70 orang, jumlah sampel yang didapatkan 45 orang responden yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Variabel tunggal penelitian yaitu kepuasan pasien. Pengambilan data menggunakan kuesioner Service Quality terdiri atas lima dimensi kepuasan Hasil Kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu Pararapak pada dimensi tangible 71,1% sangat memuaskan, pada dimensi reliability 55,6% puas, dimensi responsiveness 71,1% sangat puas, dimensi assurance 60% sangat puas, dan dimensi empathy 44,4% puas. Kesimpulan Secara umum kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu Pararapak menunjukkan sangat puas terhadap pelayanan kesehatan yang diperikan di Puskesmas Pembantu Pararapak, Kabupaten Barito Selatan, tahun 2019 Kata kunci Kesehatan, Kepuasan, Pasien, Pelayanan, SERVQUAL
Adat Ipilah is a mandatory customary sanction given to women who are pregnant out of wedlock by the Dayak Ma'anyan tribe in Central Kalimantan, Indonesia as a form of sanction for social violations. Carried out on pregnant women in the first trimester, generally in the first pregnancy. Pregnant women will demonstrate in front of traditional and community elders. The implementation of Ipilah can be a stressor and affect the psychological health of pregnant women. The research was to explore the impact of the implementation of the Ipilah custom on the psychology of Dayak Ma'anyan women. Using qualitative methods with an interpretive phenomenology approach. Participants were selected using a purposive sampling technique. Data collection by in-depth interviews. Analyzed using interpretative phenomenological analysis. Get 6 themes; Disappointed with adat, forced to follow Ipilah, afraid of the sanctions that will be received, ashamed to interact with the community, pressured because cannot forget Ipilah, helpless with the situation. Ipilah sanction was a traumatic experience that had a negative psychological impact. Ipilah is a source of stressors that affect the lives of women who experience it. Whether it's psychological or social relations in society.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.