Tujuan dilaksanakannya pengabdian pada masyarakat ini adalah: mendampingi Anggota Kelompok Barisan Kemitraan PT Telkom dalam mendapatkan pembiayaan dengan biaya modal yang minimal dan pemanfaatannya secara efektif dan efisien. Pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan pelatihan dan pendampingan pembiayaan pada anggota kelompok Barisan Kemitraan PT Telkom yang mengusahakan agroindustri minyak kelapa dara. Metode yang diterapkan adalah metode pelatihan dan pendidikan orang dewasa (andragogy). Pelaksanaan kegiatan meliputi pelatihan dan pendampingan pemenuhan persyaratan, pengusulan, penilaian kelayakan, dan pengalokasian pembiayaan. Hasil kegiatan pengabdian adalah: transfer teknologi melalui literasi teknologi dan pendampingan pembiayaan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan pengolahan minyak kelapa dara, dan terbentuk unit bisnis agroindustri VCO, serta mengalokasikan pembiayaan terdiri atas modal investasi 53,8% dan modal kerja 46,2%; alokasi ini dinilai efektif dan efisien yang ditunjukkan oleh perolehan nilai tambah sebesar Rp 83.200/liter dengan ratio nilai tambah terhadap nilai output 54,75%, dan ratio nilai tambah terhadap biaya bahan baku 1,85.
The environment in which the place of cultivation determines the level of production and income of the farm, but how the behavior of farmers in the use of technology to achieve high levels of productivity and prices of cayenne pepper is something that still is not known. This study aims to find environmental adaptation technologies that can increase the production and price of cayenne pepper in a changing environmental situation. The study used exploratory methods in three villages of the chili production centers that have different altitudes. The unit of analysis in this study is the cayenne pepper crop that was planted in 2020/2021. As respondents, 45 farmers who grow cayenne pepper were randomly chosen. The highest productivity of cayenne was found in the lowlands at 11,133 kg/ha, in the midlands at 10,277 kg/ha, and the lowest in the highlands at 9,400 kg/ha. Cayenne pepper production risk is highest in the highlands at 0.46, in middle lands at 0.42, and lowest in the lowlands at 0.34. For it is part, the price risk is classified as high in the highlands at 0.62, the middle lands at 0.61, and the lowlands at 0.60. The behavior of farmers in coping with agricultural risks is considered a risk-taker. Cayenne pepper agricultural production still has an opportunity to increase by increasing the area of farmland, labor, urea or ZA fertilizers, SP36 fertilizers, and by increasing the ability of farmers to manage agricultural risks.
Penerapan sistem tanam monokultur pada budidaya tanaman sawi memiliki risiko produksi, resiko harga dan resiko penghasilan. Resiko tersebut dapat diatasi dengan penerapan teknologi tanaman seri dan penerapan strategi produk campuran melalui diversifikasi tanaman dan sumber penghasilan. Tujuan yang hendak dicapai adalah menambah pengetahuan kelompok sasaran akan kandungan dan khasiat buah ciplukan bagi pemeliharaan kesehatan tubuh; menambah mengetahui petani tentang nilai ekonomi komoditas buah ciplukan; dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang teknologi budidaya tanaman seri sebagai strategi menghasilkan buah dan benih ciplukan sebagai sumber penghasilan baru (product mix). Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan metode pendidikan orang dewasa (andragogy) yaitu melakukan pendampingan kepada anggota kelompok tani yang mengusahakan tanaman sawi caisim. Sebagai entry point pendampingan adalah mengintroduksikan teknologi budidaya tanaman sawi caisim sistem seri, dan penanaman tanaman ciplukan dengan teknik polibag dan/atau sebagai tanaman penyangga tanaman sawi caisim sebagai upaya menghindari risiko produksi, resiko harga, dan resiko penghasilan. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah: pengetahuan petani peserta pengabdian kepada masyarakat telah meningkat dari 61,9% menjadi 83,33% tentang pupuk dan teknik pemupukan tanaman sawi; dari 21 orang peserta yang hadir dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat diantaranya 30,16% telah mengetahui manfaat ekonomi dan teknologi budidaya sistem tanam seri sawi caisim; buah dan benih ciplukan dapat diperoleh dari hasil budidaya menggunakan polibag atau tanam langsung di tanah dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang terbuka dan memperoleh penyinaran matahari langsung, atau melalui diversifikasi tanaman sawi caisim dengan tanaman ciplukan
Community service aims to improve understanding and application of financial management in the "Andana" VCO agroindustry business unit, and measuring the performance of its financing. Community service is carried out using the literasi, tutorial and assistance method. Tutorial participants' understanding of financial management is measured from the results of the pre test and post test, while the application of financial management is assessed by financial inclusion, and financing performance is measured using a value added analysis tool. The results of community service activities show that financial management understanding has increased from 77,69 to 81,72 (from good to superior). The application of financial management leads to the application of financial inclusion, while the achievement of value added was IDR 83,200 / liter in June 2019 and IDR 95,681 / liter in July 2019
The research aims to: (1) Analyze how much and how gender influences purchasing decisions at Coffeeshop in Mataram City; (2) Analyze how much and how ages influence on purchasing decisions at coffeeshops in Mataram City; (3) Analyzing how much and how the influence of education level on purchasing decisions at coffee shops in Mataram City; (4) Analyze how much influence the level of income on purchasing decisions at coffee shops in Mataram City; (5) Analyzing the extent and influence of store atmosphere on purchasing decisions at coffee shops in Mataram City; (6) Analyzing how much and how the influence of prices on purchasing decisions at coffee shops in Mataram City; (7) Analyzing the extent and influence of location on purchasing decisions at coffee shops in Mataram City; (8) Analyze how much influence and how the quality of the product on purchasing decisions at the coffee shops in MataramCity. The results showed that; (1) Gender (X1) does not significantly affect consumer purchasing decisions in coffee shops in the city of Mataram. (2) Ages (X2) has a positive effect on coffee purchasing decisions in coffee shops in the city of Mataram. (3) Education (X3) negatively influences coffee purchasing decisions in coffee shops in the city of Mataram. (4) Revenue (X4) has a positive effect on coffee purchasing decisions in coffee shops in the city of Mataram. (5) Store Atmosphere (X5) has a positive effect on coffee purchasing decisions in coffee shops in the city of Mataram. (6) Price (X6) has a positive effect on coffee purchasing decisions in coffee shops in the city of Mataram. (7) Location (X7) has a positive effect on coffee purchasing decisions in coffee shops in the city of Mataram. (8) Product Quality (X8) has a positive effect on coffee purchasing decisions in coffee shops in the city of Mataram.
Income risk borne by farming households is a crucial issue. These problems are overcome by carrying out community service activities. The purpose of community service activities is so that farmer households are able to do direct marketing to consumers, are able to use cellphones as promotional media and communicate directly with customers. This goal is achieved through an adult education approach. The adult education approach is carried out using guidance and training methods for millennial farmer households and/or sons and daughters of farmers to conduct direct marketing and promotion to consumers. The results of community service show that half of the participants have used e-commerce in making sales, and only one of the 16 participants has used WhatsApp as a medium for direct online marketing promotion of fresh vegetable farms.
Abstrak Penggunaan metode Hayami dalam pengukuran nilai tambah sudah lazim dilakukan untuk mendapatkan nilai tambah per unit input, namun untuk pengukuran nilai tambah per unit output belum banyak dilakukan oleh para peneliti. Atas dasar pertimbangan itu, artikel ini menggagas metode pengukuran nilai tambah per unit output. Pengukuran nilai tambah menggunakan metode harga pokok parsial dengan cara membagi total nilai tambah dengan jumlah unit produksi. Dengan menggunakan data empiris unit bisnis agroindustri minyak kelapa dara “Andana” di Kabupaten Lombok Utara menunjukkan bahwa pengukuran nilai tambah menggunakan metode harga pokok parsial memudahkan dalam menghitung nilai tambah per unit output, nilai tambah per unit input dan nilai tambah per periode; serta parameter nilai tambah berubah dinamis dan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah jumlah dan harga bahan baku, jumlah dan harga bahan penolong, serta jumlah dan harga produk minyak kelapa dara.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan unit analisis usahatani Tembakau Virginia Binaan dan Non Binaan di Kabupaten Lombok Timur, yaitu: Desa Menceh Kecamatan Sakra Timur, dan Desa Pemongkong Kecamatan Jerowaru. Jumlah responden, yaitu 20 responden di Desa Menceh dan 20 responden di Desa Pemongkong. Analisis data menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan, efisiensi, untuk menguji hipotesis digunakan uji-f dan uji-t dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Rata-rata biaya produksi pada usahatani tembakau Virginia Binaan Rp 34.602.380,36 per hektar lebih besar dibandingkan dengan biaya produksi pada usahatani tembakau Virginia Non Binaan sebesar Rp 34.064.637,55 per hektar. (2) Rata-rata nilai produksi pada usahatani tembakau Virginia Binaan di Kabupaten Lombok Timur adalah 32,80 kw per hektar dan rata-rata pendapatan untuk usahatani tembakau Virginia Non Binaan di Kabupaten Lombok Timur sebesar 28,10 kw per hektar (3) Rata-rata pendapatan pada usahatani tembakau Virginia Binaan sebesar Rp 45.599.512,54 rupiah per hektar lebih besar dibandingkan dengan pendapatan usahatani tembakau Virginia Non Binaan Rp 28.159.697,05 rupiah per hektar (4) Rata-rata biaya produksi, pendapatan dan nilai R/C pada usahatani tembakau Virginia Binaan lebih besar dan signifikan pada taraf nyata 5% dibandingkan pada usahatani tembakau Virginia Non Binaan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.