Background: Household food insecurity is a underlaying causes on undernutrition problems in children under five years. Household food security especially from food acces dimention is reflected from many indicators that are complex and easier to understand in a composite index. Objectives: The purpose of this study was to develop a index of household food security and its relationship to nutrient intake level and nutritional status in children under five years. Method: This cross-sectional study was conducted in four villages in West Bangka Regency in December 2018 until April 2019. The study involved 219 subjects consisting of mothers and children aged 12-59 months. Data were analyzed using Rank Spearman relationship test. Results: The validation results showed that the index score has a negatively correlation (p<0.01) with the proportion of food expenditure and it has a significant correlation with dietary diversity (HDDS Score). In addition, the index score was a significant correlation (p<0.01) with the level of adequacy of energy, protein, fat, calcium, iron, zinc and dietary diversity in children. The index score was a significant associated (p<0.01) with the nutritional status of children based on height for age, weight gor age, and height for wight. Conclusions: The index was developed from this study can be an alternative to evaluate the status of household food security level and stronger marker of food consumption and nutritional status of under five children.ABSTRAKLatar Belakang: Kondisi rawan pangan pada rumah tangga merupakan salah satu penyebab masalah kekurangan gizi pada anak berusia di bawah lima tahun. Ketahanan pangan rumah tangga tercermin dari banyak indikator yang kompleks dan lebih mudah dipahami dalam indeks komposit.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengembangkan indeks ketahanan pangan rumah tangga serta hubungannya dengan tingkat asupan gizi dan status gizi pada anak balita.Metode: Penelitian cross-sectional ini dilakukan di empat desa di Kabupaten Bangka Barat. Penelitian ini melibatkan 219 subjek yang terdiri dari anak berusia 12-59 bulan dan ibu dari anak. Data dianalis menggunakan uji beda Kruskal Wallis dan uji hubungan Rank Spearman.Hasil: Hasil validasi menunjukkan bahwa skor indeks memiliki perbedaan yang nyata (p<0,05) berdasarkan tingkat kerentanan pangan wilayah dan terdapat hubungan negatif yang kuat (p<0,05) dengan proporsi pengeluaran pangan. Selain itu, skor indeks memiliki keterkaitan yang kuat (p<0,05) dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak, kalsium, besi, seng serta keragaman diet pada balita. Skor indeks juga memiliki hubungan yang nyata (p<0,05) dengan nilai z-score status gizi balita berdasarkan indeks antropometri tinggi badan menurut usia, berat badan menurut umur, dan tinggi badan menurut berat badan.Kesimpulan: Indeks yang dikembangkan dari penelitian ini dapat menjadi alternatif dalam menilai status ketahanan pangan rumah tangga serta prediktor yang kuat dalam melihat gambaran konsumsi pangan dan status gizi balita.
Teh kombucha merupakan jenis minuman tinggi antioksidan dan terbukti efektif dalam mengurangi resiko diabetes melitus. Daun teh tayu berasal dari Pulau Bangka berpotensi dikembangkan menjadi minuman fermentasi teh kombucha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan karakteristik kimia dan aktivitas antioksidan pada teh hitam kombucha dari daun tayu dan teh komersil. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei hingga Juli 2021 dengan menerapkan metode ekperimental murni. Tahapan penelitian diawali dari proses pembuatan teh kering hitam dari daun tayu, proses fermentasi minuman teh, dan analisis sampel. Analisis perbedaan data menggunakan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan kandungan protein, lemak, dan kadar abu pada teh kombucha hitam komersil lebih tinggi dibandingkan teh kombucha tayu. Namun perbedaan signifikan antar kedua jenis teh kombucha hanya pada kandungan protein (p<0.05). Sementara kandungan karbohidrat dan aktivitas antioksidan teh kombucha hitam tayu lebih tinggi dibandingkan teh kombucha komersil, namun tidak berbeda nyata (p>0.05).
The objectives of this study were to assess food service management, food acceptance, and the consumption’s level of students boarding school dormitory SMA 1 Pemali Bangka Belitung. The research was conducted in May—July 2013 with a cross sectional design. Subjects were purposively chosen with the total of 71 students. As many as 51.0% of components of food service management system have already been applied consisted of planning, purchasing, storage, processing, serving, personal hygiene, and sanitation. Spearman correlation analysis showed that the preference level for taste of food was significantly associated with energy and protein sufficiency level (p<0.05). The preference level for temperature of food was significantly associated with sufficiency levels of phosphorus (p<0.05). Preference level for temperature of food was significantly associated with compliance level of energy and iron (p<0.05). The level of compliance was significantly associated with sufficiency level of energy, iron, phosphorus, and zinc (p<0.05). Energy, protein, fosfor, iron intake from dormitory was significantly negatively associated with intake from non dormitory (p<0.05).<br /><br />
ABSTRAKPemanfaatan pangan lokal sumber karbohidrat merupakan salah satu upaya diversifikasi pangan. Umbi kemili merupakan salah satu jenis pangan lokal di Desa Simpang Yul Kabupaten Bangka Barat. Secara umum, umbi kemili hanya diolah dengan cara dikukus atau digoreng. Umbi kemili memiliki zat gizi dan serat yang tinggi sehingga berpotensi untuk diolah menjadi snack sehat. Kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah snack sehat yang berbahan dasar umbi kemili. Pelaksanaan kegiatan bertempat di salah satu pengurus KUB Kemili Sejahtera pada Bulan Maret 2022 dengan melibatkan 15 orang anggota. Kegiatan pengabdian ini menerapkan metode transfer knowledge pada saat penyuluhan dan metode simulisasi saat praktik pengolahan snack. Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan kegiatan adalah peningkatan pengetahuan dari skor pre dan post test, nilai tingkat kesukaan dari uji hedonik dan lembar evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini yakni adanya peningkatan pengetahuan peserta setelah dilakukan penyampaian materi. Hal ini dibuktikan dengan uji paired sample t-test dimana terdapat perbedaan signifikan antara skor pre dan post test (p<0.05). Semua snack hasil pengolahan memiliki skor tingkat kesukaan di atas 4 atau sebagian besar panelis menilai suka. Hasil evaluasi kegiatan keseluruhan menunjukkan 75% peserta menilai baik untuk semua unsur penilaian. Kata kunci: pangan local; snack sehat; umbi kemili ABSTRACTUtilization of local food sources of carbohydrates is an effort to diversify food. Kemili tuber is a type of local food in Simpang Yul Village, West Bangka Regency. Kemili tubers are usually only processed by steaming or frying. Kemili tubers have high nutrients and fiber so it can be processed into healthy snacks. The purpose of this community service is to increase the knowledge and skills of the community in processing healthy snacks from kemili tubers. This service activity is carried out in a member’s house from KUB Kemili Sejahtera in March 2022 involving 15 members. This service activity applies the transfer of knowledge method during counseling and the simulation method when practicing snack processing. The indicators used to assess the success of the activity were the increase in knowledge from the pre and post test scores, the preference level score from the hedonic test and the activity evaluation sheet. The result of this community service activity is that there is an increase in the participants' knowledge after delivering the material. This is proven by the paired sample t-test where there is a significant difference between the pre and post test scores (p <0.05). All snacks have a preference score above 4 or most of the panelists like it. The results of the evaluation showed that 75% of the participants gave good grades for all elements of the assessment. Keywords: healthy snack; kemili tuber; local food
Singkong merupakan sumber karbohidrat dan serat. Konsumsi serat merupakan salah satu upaya mencegah salah satu masalah gizi di Indonesia seperti obesitas. Oleh karena itu, penggunaan Mocaf sebagai salah satu sumber serat yang diharapkan dapat membuat produk baru berupa ayam goreng crispy yang kaya akan kandungan serat dan dapat membantu mengurangi resiko terjadinya obesitas.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 formulasi dan 3 pengulangan. Formulasi pertama penggunaan Mocaf yaitu 50% dan tepung terigu 50%. Formulasi kedua yaitu 75% dan tepung terigu 25%. Analisis statistik dengan uji Mann-Whitney U dengan panelis 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tingkat kesukaan panelis dan hasil analisis statistik untuk pengaruh formulasi terhadap tingkat kesukaan rasa, aroma, warna, dan tekstur ayam goreng crispy menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata. Analisis kadar serat menggunakan sampel formula 2 mempunyai nilai serat sebesar 12,67% dalam 4 gram sampel. Upaya diversifikasi pangan dengan ayam goreng crispy dengan penggunaan Mocaf bisa dijadikan alternatif pangan yang sehat bagi masyarakat, selain itu produk ini mempunyai kandungan serat.
Latar belakang: Teh hitam kombucha merupakan minuman fungsional yang terbukti secara ilmiah mengandung tinggi antioksidan. Daun teh tayu khas dari Desa Ketap Kabupaten Bangka Barat berpotensi untuk dikembangkan menjadi minuman fungsional teh hitam kombucha. Tujuan: Menganalisis perbedaan profil sensoris dan kandungan total fenol pada teh hitam kombucha dari daun teh tayu dan teh komersil. Metode: Penelitian ini menerapkan metode eksperimental murni dan dilaksanakan dari bulan Mei hingga Juli 2021. Profil sensoris atau tingkat kesukaan teh hitam kombucha didapatkan melalui uji organoleptik yang melibatkan 30 panelis semi terlatih. Sementara kandungan total fenol dianalisis menggunakan metode spectrophotometry. Hasil: Nilai rata-rata tingkat kesukaan terhadap warna, rasa, aroma, dan keseluruhan pada teh kombucha hitam daun tayu lebih tinggi dibandingkan teh kombucha hitam komersil. Namun, perbedaan signifikan hanya terdapat pada atribut warna (p<0.05). Kandungan total fenol pada teh kombucha hitam tayu dengan teh komersil dengan nilai yang hampir sama atau tidak berbeda signifikan (p>0,05) yaitu sebesar 0.1 mg/kg. Kesimpulan:. Profil sensori panelis terhadap teh kombucha hitam dari daun teh tayu lebih tinggi dibandingkan teh hitam komersil untuk semua atribut. Sementara kandungan total fenol tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar jenis teh kombucha. Kata kunci: Profil Sensori; Teh Hitam Kombucha; Teh Tayu; Total Fenol.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.