Program Pengabdian Masyarakat ini ditujukan kepada guru-guru SD di Blitar Raya khususnya MI Plus Baitun Naim (Mitra 1) dan SDI Tarbiyatul Falah (Mitra 2), dimana dala merencanakan pembelajaran kurikulum 2013 guru masih mengalami kesulitan untuk menyususn RPP dan menyisipkan pendidikan karakter di dalamnya. Pembimbingan dalam penususnan rencana pembelajaran berbasis karakter terbagi menjadi 2 sesi. Tahapan kemitraan yang dilakukan untuk Mitra I dan II yaitu: (1) melakukan pelatihan terkait urgensi, komponen, dan kiat-kiat penyusunan RPP berbasis karakter, (2) memberikan penugasan dan pendampingan penyusunan RPP berbasis karakter. Pengabdian telah dilaksankan dengan lancar selama 3 hari. Hari pertama pemberian materi (tatap muka), hari kedua dan ketiga merupakan penugasan. Pada penugasan ini, peserta telah menghasilkan produk yang diharapkan. Kesimpulan pelaksanan pengabdian adalah meningkatnya kemampuan guru dalam membuat perancanaan pembelajaran (RPP) berbasis karakter yang akan diterapkan dalam pembelajaran kurikulum 2013. Sehingga dengan bekal yang telah dimiliki ini dapat meningkatkan kompetensi professional guru-guru.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasinya dan peningkatan kemampuan menulis naratif melalui konsep pembelajaran konsep kalimat di kelas IV SDN Sidodadi 02 Blitar. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sidodadi 02 Blitar yang memiliki 33 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Hasil penelitian reseach guru 100% (sangat baik) dan aktivitas siswa 92,16% (sangat baik). Skor rata-rata siswa adalah 86,4 pada akhir siklus II.
Hasil observasi di SDN Kendalrejo 02 Blitar kelas V pembelajaran dilakukan secara daring, peserta didik kurang antusias dalam kegiatan pembelajaran. Karena belum adanya media yang memadai. Sehingga memerlukan media pembelajaran berbasis android pada materi hubungan antar makhluk hidup dalam ekosistem yang valid, praktis, dan menarik. Model penelitian yang digunakan adalah ADDIE dengan lima langkah yaitu analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, angket, dan dokumentasi. Angket ahli materi, ahli media, dan pengguna menggunakan skala Likert. Sedangkan angket respon peserta didik menggunakan skala Guttman. Teknik analisis data menggunakan persentase, kemudian hasilnya dikategorisasikan. Hasil validasi oleh ahli materi mencapai 91,66 persen, ahli media 96,4 persen, dan pengguna sebesar 100 persen. Ketiganya dalam kategori sangat valid dan produk dapat digunakan tanpa revisi. Adapun kepraktisan dari guru mendapatkan nilai 100 persen dan respon kemenarikan dari peserta didik pada uji coba satu dan dua sebesar 100 persen, sehingga media pembelajaran mendapat kategori sangat praktis dan sangat menarik. Dapat disimpulkan media pembelajaran berbasis android pada materi hubungan antar makhluk hidup dalam ekosistem dengan penguatan karakter mandiri sangat valid menurut ahli materi, ahli media, dan sangat praktis menurut guru sebagai pengguna, serta sangat menarik menurut peserta didik. Dengan demikian, produk ini dapat digunakan dalam pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen asesmen kelas 4 tema 1. Indahnya kebersamaan berupa soal tes HOTS yang valid dan reliabel, dan mendeskripsikan kualitas soal tes HOTS untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model pengembangan Borg & Gall, yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut: penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba terbatas, revisi produk awal, uji coba lapangan, dan revisi produk akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen asesmen HOTS berupa soal tes HOTS yang terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa dinyatakan valid dan layak digunakan. Instrumen tersebut mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,714 (soal pilihan ganda) dan sebesar 0,940 (soal uraian). Soal pilihan ganda memiliki rata-rata tingkat kesukaran 0,416 (sedang), rata-rata daya pembeda 0,328 (baik), dan semua pengecoh berfungsi baik. Soal uraian memiliki rata-rata tingkat kesukaran 0,363 (sedang) dengan rata-rata daya pembeda 0,518 (baik).
In addition to existing textbooks, student learning activities can be helped by the development of learning media that are expected to help overcome students learning difficulties, especially in math learning. This research aims to analyze the need for media that can be used in the process of learning mathematics to facilitate the understanding of materials by students. The subjects in this study were a teacher and all grade 5th students of SDN 2 Mojorembun, 16 students. Interview and questionnaire techniques are used to obtain and collect data about the learning media needs. The study results obtained an average percentage of 82.1%, which showed a need for continuous development of the need for more practical, engaging, complete learning media for solid figure material with character strengthening. So, it can be concluded that students need to develop learning media about solid figure material with character strengthening.
This study aims to describe the form of spelling errors and the causes of these errors. The focus of the research was on errors in the use of capital letters and periods. The form of spelling errors was analyzed from the results of an essay made by class II students of the Education Unit of SDN Karangsari 1 Blitar City. This research used qualitative research with descriptive method. Based on research on 26 students, it was found that the forms of spelling errors which include: errors in the use of capital letters as many as 390 items and errors in the use of periods as many as 110 items. The forms of errors in the use of capital letters found were: (1) on the first letter of the title element of the essay, (2) on the first letter of the beginning of the sentence, (3) on the first letter of the person's name element, (4) on the first letter of the day's name, (4) in the middle of the sentence. The forms of errors in the use of periods found were: (1) in the middle of the sentence, (2) at the end of the title of the essay, and (3) not used at the end of the statement sentence. The causes of these errors were: (1) lack of understanding of students regarding the use of spelling correctly, (2) lack of accuracy of students in writing essays, (3) less accustomed to writing using correct spelling, and (4) traditional learning methods. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan ejaan beserta penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Fokus penelitian dilakukan pada kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda titik. Bentuk kesalahan penggunaan ejaan tersebut dianalisis dari hasil karangan siswa kelas II UPT Satuan Pendidikan SDN Karangsari 1 Kota Blitar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 26 siswa, ditemukan sebanyak 390 butir kesalahan penggunaan huruf kapital dan sebanyak 110 butir kesalahan penggunaan tanda titik. Bentuk kesalahan penggunaan huruf kapital yang ditemukan yaitu: (1) pada huruf pertama unsur-unsur judul karangan, (2) pada huruf pertama awal kalimat, (3) pada huruf pertama unsur nama orang, (4) pada huruf pertama nama hari, (4) pada tengah-tengah kalimat. Bentuk kesalahan penggunaan tanda titik yang ditemukan yaitu: (1) pada tengah kalimat, (2) di akhir judul karangan, dan (3) tidak digunakan di akhir kalimat pernyataan. Penyebab kesalahan tersebut adalah: (1) kurangnya pemahaman siswa mengenai penggunaan ejaan dengan benar, (2) kurangnya ketelitian siswa dalam menulis karangan, (3) kurang dibiasakan menulis dengan menggunakan ejaan yang benar, dan (4) metode pembelajaran yang masih tradisional.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran lembaga pemerintahan pusat menggunakan model Numbered Heads Together siswa terlihat sangat antusias. Penggunaan model Numbered Heads Together juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Darungan 01 Kabupaten Blitar. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai hasil siklus I adalah 65 dengan persentase kurang sekali 45%, dan meningkat pada siklus II nilai rata-rata 80 dengan persentase ketuntasan 96%. Peningkatan persentase ketuntasan dari siklus I ke siklus II sebesar 51%.
Keterampilan menulis puisi siswa rendah disebabkan pemahaman siswa dalam menulis puisi yang masih kurang. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan penerapan model contextual teaching and learning (CTL) dalam menulis puisi dan peningkatan keterampilan menulis puisi melalui model contextual teaching and learning (CTL). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus terdiri dari 4 tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model CTL dapat meningkatkan hasil keterampilan siswa dalam menulis puisi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.