The quantitative study is aimed to know whether documentary films can be applied to foster students' critical thinking skills. This research was conducted in Class X SMA Negeri 10 Sidenreng Rappang, with a total population of 72 students. Samples were drawn from the entire population by taking 2 classes, namely X IPA as an experimental group of 26 students and X IPS as a control group of 25 students. Data were collected through a critical thinking ability test instrument based on critical thinking indicators, then processed with data analysis using the Mean score (average) and SPSS 2.0. Results of the study showed that the experimental group, which were taught to use the documentary, obtain average value is higher compared with the controls group in fostering the ability to think critically, especially on the subjects of Indonesian with developing materials with the opinion of exposition text. Average score results in critical thinking skills with a documentary film is 91.76 with the results of a significant test of the test independent of 10.878 while the average score of the results that are taught without using documentary 70.84 with value significant 2.009. Based on the results of data analysis, this present study ascertained that documentary films could foster students' critical thinking skills.
Kegiatan ini dilakukan pada guru SMAN 10 Sidrap yang berjumlah 40 orang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberi pelatihan dan pendampingan kepada guru sasaran dalam mendesai bahan ajar berbasis dengan berbantuan Aplikasi Classroom. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa persiapan, pelaksanana, dan evaluasi. Persiapan meliputi persiapan admisitrasi dan sosialisasi. Pelaksanaan meliputi pelatihan dan pendampingan pengoperasi aplikasi. Evaluasi dilakukan setelah kegiatan pelatihan dan pendampingan. Hal ini bertujuan untuk mengukur kemampuan guru dan hambatan yang dialami guru. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa guru telah mampu mendesain bahan ajar berbasis digital dengan bantuan aplikasi Classroom. Selain itu, kegiatan ini juga menghasilkan handout tentang cara pengoperasian Classroom.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran salah satu program MBKM yaitu Pertukaran Pelajar dalam pengembangan kompetensi/keterampilan lulusan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang. Program MBKM lahir agar perguruan tinggi tidak lagi menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan pelatihan kerja dan pengalaman kerja, tetapi lebih luas lagi ke arah pengalaman real bagi mahasiswa. Pengalaman real ini tentu akan mengasah kompetensi/keterampilan mahasiswa, sehingga akan menjadi lulusan yang mendapat penghasilan yang layak sesuai Indikator Kinerja Utama poin pertama. Penelitian ini dilaksanakan pada Tahun 2021 menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian ini seluruh mahasiswa (survei populasi). Data dikumpulkan melalui Survei SPADA Dikti dan dianalisis dengan tabulasi frekuensi. Hasil Penelitian sebanyak 60% mahasiswa memilih program Pertukaran Pelajar, sebanyak 60% mahasiswa menyatakan ada peningkatan softskill dengan baik setelah mengikuti kegiatan MBKM, sebanyak 74% mahasiswa menyatakan kegiatan MBKM untuk Perguruan Tinggi sesuai kebutuhan lulusan di masa yang akan datang, 91% mahasiswa menyatakan ketertarikan terhadap program MBKM.
Kegiatan ini dilakukan pada guru SMAN 10 Sidrap yang berjumlah 40 orang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberi pelatihan dan pendampingan kepada guru sasaran dalam mendesai bahan ajar berbasis dengan berbantuan Aplikasi Classroom. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa persiapan, pelaksanana, dan evaluasi. Persiapan meliputi persiapan admisitrasi dan sosialisasi. Pelaksanaan meliputi pelatihan dan pendampingan pengoperasi aplikasi. Evaluasi dilakukan setelah kegiatan pelatihan dan pendampingan. Hal ini bertujuan untuk mengukur kemampuan guru dan hambatan yang dialami guru. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa guru telah mampu mendesain bahan ajar berbasis digital dengan bantuan aplikasi Classroom. Selain itu, kegiatan ini juga menghasilkan handout tentang cara pengoperasian Classroom.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Thimk Pair Share (TPS) terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X IPS MA Al Urwatul Wutsqaa Baranti tahun pelajaran 2022. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X IPS yakni 43 orang siswa. Penarikan sampel kelas X IPS 2 sebanyak 15 orang, dengan menggunakan penelitian kuantitatif metode pre-experimental desain tipe one group pre test post test. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, angket, observasi, dan tes. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis deskriptif dan analisis efektivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajar menulis puisi dengan menerapkan model TPS memperoleh nilai rata-rata 87 sedangkan pada model pembelajaran konvensional siswa memperoleh nilai rata-rata 75 dan analisis efektivitas sudah memenuhi keempat indikator ketercapaian yaitu kualitas pembelajaran, kesesuaian tingkat pembelajaran, motivasi dalam pembelajaran dan waktu. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa kemampuan belajar siswa dalam menulis puisi setelah menggunakan model Think Pair Share (TPS) efektif daripada kemampuan belajar siswa sebelum menerapakan model Think Pair Share (TPS) di kelas X. Hal tersebut menandakan bahwa penerapan model Think Pair Share (TPS) efektif terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X IPS MA Al Urwatul Wutsqaa Benteng.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.