Masa pandemi COVID-19 yang telah menjadi wabah di Dunia dan Indonesia mengabikatkan proses pembelajaran harus dilakukan secara Daring. Didukung oleh teknologi internet, hampir segalanya menjadi mungkin dalam dunia pendidikan. Saat ini peserta didik dapat belajar tidak hanya dimana saja tetapi sekaligus kapan saja dengan fasilitas sistem electronic learning yang ada. E-learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan dan pelatihan. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda untuk E-learning namun pada prinsipnya E-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronik sebagai alat bantunya. Perkembangan pendidikan saat ini dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Media daring yang digunakan subjek pengabdian kepada masyarakat ini ada bermacam-macam yaitu: WhatsApp, Google Classroom, Website dan lain-lain. Tujuan dari Pengabdian Pada Masyarakat ini adalah untuk menganalisis efektifitas dalam pembelajaran daring, memberikan tambahan pengetahuan tentang pembelajaran jarak jauh, tetap memaksimalkan pembelajaran meski pembelajaran tatap muka belum di perkenankan dikarenakan adanya wabah COVID-19, dan mengetahui peranan internet sebagai sarana pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Google Classroom adalah suatu platform pembelajaran campuran yang dapat digunakan pada setiap ruang lingkup pendidikan yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan pada masalah dan kesulitan dalam membuat, membagikan dan menggolongkan setiap penugasan tanpa kertas. Hasil dari kegiatan pengabdian ini secara umum adalah guru-guru dapat memahami pentingnnya pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran E-learning.
Perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari layanan terhadap minat baca siswa serta berperan sebagai pusat sumber belajar siswa. Dimana keberadaan perpustakaan ini dapat memberikan serta menyediakan bahan-bahan bacaan ataupun materi pelajaran bagi siswa. Dalam proses pembelajaran diharapkan perpustakaan dapat membantu siswa untuk menghasilkann karya yang bermutu, perpustakaan tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan sekolah, terutama melalui kebijakan kepala sekolah, akan memperlancar tugas atau kebijakan yang akan dijalankan oleh pengelola perpustakaan sekolah. Permasalahan utama menjadi mitra kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat sekolah harus produktif sehingga menghasilkan pelayanan perpustakaan yang efektif. Namun terdapat kendala dalam pengelolaan perpustaan di sekolah yang merupakan implementasi dari kegiatan ini antara lain: (1) belum maksimalnya peran perpustakaan dengan baik, (2) masih terbatasnya pengetahuan pengelola tentang peran perpusatkaan, (3) kurangnya motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program pelatihan pengelola perpustakaan ini adalah metode kaji tindak partisipatif karena program pelatihan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pemberdayaan perpustakaan sekolah di SMP Negeri 25 Kabupaten Kerinci sebagai upaya meningkatkan proses belajar. Kata Kunci: pelatihan, pemberdayaan, perpustakaan sekolah, pembelajaran
The study's objectives were to determine whether or not there was any significant achievement on students' reading comprehension between students taught by PSRA Strategy, (2) whether or not there was any significant achievement on students' reading comprehension taught by QAR Strategy, and (3) whether or not there was any significant difference in students' reading comprehension achievement between students taught by PSRA Strategy and QA Strategy. The study's population consisted of all tenth grade students at SMAN 4 Kota Jambi during the academic year 2021/2022. The samples were collected by two classes, each with 32 students. This study used a quasi-experimental design with two groups of students. Cluster Sampling was used as a sampling technique. For In order to collect data, the test was given twice, once before and once after. The findings revealed that both the PSRA strategy and the QAR strategy had a significant impact on students' reading achievement in each class. Based on the data, it was discovered that the students' mean post-test score in the experimental group who were taught using the PSRA Strategy was 84.63 and the students' mean post-test score in the control group who were taught using the QAR Strategy was 79.70. However, based on the independent sample t-test analysis, the t-obtained (3.216) was found to be greater than the t-table (1.671), indicating that the null Hypothesis (Ho) was rejected and the alternative Hypothesis (Ha) was accepted. It indicates that there was a significant difference in students' reading comprehension achievement between those taught using the PSRA Strategy and those taught using the QAR Strategy. Furthermore, the students' score achievement when using the PSRA strategy is greater than the students' score achievement when using the QAR strategy. Finally, the PSRA strategy is more significant than the QAR strategy.
Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan, pengetahuan manajemen praktis, serta pengetahuan dan keterampilan mengelola koperasi, sehingga mampu mengembangkan kewirausahaan bagi Pengelola Koperasi. Permasalahan utama mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat produktif yang menghasilkan pelayanan berupa jasa. Namun terdapat kendala dalam pengelolaan koperasi di sekolah yang merupakan implementasi dari kegiatan kewirausahaan antara lain: (1) belum maksimalnya manajemen kewirausahaan dengan baik, (2) masih terbatasnya pengetahuan pengelola tentang inovasi produk/jasa yang ditawarkan, (3) terbatasnya memperoleh keterampilan pengelolaan koperasi sebagai kegiatan usaha. Disinilah peran melatih dan membina guna menumbuhkan kewirausahaan yang mandiri dan kreatif. Pada saat pelatihan (workshop) peserta diajak berdiskusi dan berpartisipasi aktif dalam topik dunia wirausaha dan pengelolaan koperasi oleh pemateri. Selain itu penggunaan kata dan pola diskusi yang mampu diterima oleh pengelola dapat memberikan mereka semangat dan antusiasme dalam mengikuti kegiatan sampai akhir. Dalam kaitan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola koperasi. Metode yang akan digunakan dalam program pengabdian mayarakat Integratif ini adalah melalui: a) metode ceramah; b) metode integratif teoritis, pengalaman praktis dan praktek atau praktek demonstrasi (berdasarkan materinya); c) serta tutorial melalui pendekatan manajemen praktis (manajemen produksi, manajemen keuangan manajemen pemasaran, dsb), manajemen usaha kecil-mikro dan kewirausahaan (berdasarkan substansinya). Lokasi SMP Negeri Pelompek Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci sangatlah strategis, karena berada di bawah kaki gunung tujuh. Pencapaian prestasi yang tertinggi yaitu dibawah kaki Gunung Kerinci, kopi, kembali mengharumkan nama Indonesia sebagai salah satu penghasil kopi terbaik, hasil olahan Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) Usaha Kopi Arabica Kerinci Pertamina Region Sumbagsel bekerja sama dengan Forum Layanan Iptek Bagi Masyarakat (Flipmas) Minangkabau. Hal ini menandakan bahwa ini merupakan peluang besar bagi koperasi dapat mengembangkan jiwa Enterpreunership.
Communication is known as an activity carried out verbally and non-verbally. Communication involves a large number of XXI century skills such as analysis, evaluation, problem solving, metacognition, collaboration, and technology. Some content standards that were built as a foundation for CCSS (Common Core State Standards) target communication skills in the ability to write, speak, and listen. Communication skills of jambi university education administration students seem to be lacking. This is reinforced by the results of observations, when discussion groups of students find it difficult to convey ideas verbally and difficulty in writing ideas into summaries. Lack of communication skills is influenced by many factors. While communication skills are very important possessed by students especially in the industrial era 4.0. One solution to improve communication skills is to integrate learning models. learning models that can be integrated are problem based learning and inquiry. The purpose of this study was to determine the improvement of communication skills of jambi university education administration students through the problem based learning model and the inquiry model. This research is a classroom action research (CAR) conducted in cycles of 4 stages, namely: planning, implementing, observing, and reflecting. The results of this CAR indicate that the inquiry model has not been able to show any indication of changes in improving communication skills of Educational Administration students in Jambi University
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.