ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dimensi religiositas masyarakat Amarasi Barat dalam mantra Boifanu. Teori yang digunakan adalah teori dimensi religiositas Stark dan Glock dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan gambaran umum masyarakat Amarasi Barat dan relasi dimensi religositasnya dengan Boifanu. Boifanu adalah perwujudan dimensi religiositas, spiritual, ritual, pengalaman, dan pengamalan masyarakat Amarasi Barat. Dimensi spiritual terwujud melalui kepercayaan Hauteas yang bersanding dengan kepercayaan Kristen,. Dimensi ritual tergambar dari laku Boifanu. Dimensi pengetahuan dapat dilihat dari kepercayaan masyarakat Amarasi Barat terhadap mekanisme penunjukan pemuka adat. Dimensi pengalaman dan pengamalan terproyeksi dari fungsi sosial Boifanu sebagai mantra permohonan sebelum masyarakat Amarasi Barat melakukan peperangan. Kata kunci: dimensi religiositas, boifanu, amarasi barat
<p><em>Trends in lawsuits against violations of UU ITE relate to insults and defamation have increased significantly in the past three years, not least in NTT. Some of the cases in the lawsuit included regional expressions. One of them is the case of UU ITE with the decision number 84/Pid.Sus/2019/PN Olm. With the method of in-depth and documentative interviews, this study aims to reveal the implicature in the subject matter text through the Frank Parker implicature disclosure approach. The result showed that the motivation of speaker using local language expressions can be revealed through direct, indirect, and literal speech acts. In literal speech act, speech and implications have not negation. In direct speech act, speakers have implications to advise speech partners. Whereas indirect speech acts, speakers have implications to threaten the speech partners. The conclusion of this study indicate that local languages are effectively used to touch the personal identity of the speech partner so that they are often used to insult and defame. </em></p>
Pembicaraan tentang patung naga di Bandara Internasional Yogyakarta sempat mengemuka di Twitter. Bahasan yang terjadi pun berkutat seputar wacana sosial-budaya sampai pada politik. Topik ini semakin menghangat karena diangkat oleh Mustofa Nahrawardaya, yang secara politis, berseberangan. Penelitian ini berupaya mengungkapkan dimensi tekstual, praktik wacana, dan praktik sosial-budaya pada pembicaraan topik tersebut. Untuk mendapatkannya, metode yang digunakan adalah analisis wacana kritis model Norman Fairclough. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara dimensi tekstual pembahasan tentang patung naga semula berawal dari pertanyaan yang direspons beragam. Namun, dari sisi praktik wacana, melihat latar belakang siapa yang memulai topik, pembicaraan yang semula memiliki konteks budaya berubah menjadi konteks politik. Pada akhirnya, melihat respons-respons yang bermunculan, dari sisi sosial budaya, tampaklah bahwa pembicaraan tersebut mengarah ke politik identitas.
This study aims to describe the topic of cases of violations of Article 27 of the ITE Law in the jurisdiction of East Nusa Tenggara through the corpus with the help of AntConc software. The results of the study show personal pronouns of the second person singular and greeting words such as kau, kamu,
Sastra lisan masyarakat Uab Meto belum banyak didokumentasikan utamanya sastra lisan yang bersifat nonritual. Padahal, Uab Meto adalah suku terbesar di daratan Timor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji salah satu ragam sastra lisan Uab meto yang bersifat non-ritual dan dituturkan dalam interaksi pergaulan sehari-hari, yaitu Heta. Penelitian ini menelaah struktur dan fungsi Heta sebagai sebuah puisi lama. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data secara pustaka dan wawancara. Analisis yang dilakukan dapat mengungkapkan bahwa Heta dibagi dua, yaitu Heta sebagai teka-teki dan sebagai peribahasa. Kekhasan Heta ada pada homofon yang digunakan sebagai repetisi. Fungsi Heta di tengah masyarakat Uab Meto adalah simbol keakraban dan juga peranti pemberian nasihat secara tersirat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.