ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dimensi religiositas masyarakat Amarasi Barat dalam mantra Boifanu. Teori yang digunakan adalah teori dimensi religiositas Stark dan Glock dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan gambaran umum masyarakat Amarasi Barat dan relasi dimensi religositasnya dengan Boifanu. Boifanu adalah perwujudan dimensi religiositas, spiritual, ritual, pengalaman, dan pengamalan masyarakat Amarasi Barat. Dimensi spiritual terwujud melalui kepercayaan Hauteas yang bersanding dengan kepercayaan Kristen,. Dimensi ritual tergambar dari laku Boifanu. Dimensi pengetahuan dapat dilihat dari kepercayaan masyarakat Amarasi Barat terhadap mekanisme penunjukan pemuka adat. Dimensi pengalaman dan pengamalan terproyeksi dari fungsi sosial Boifanu sebagai mantra permohonan sebelum masyarakat Amarasi Barat melakukan peperangan. Kata kunci: dimensi religiositas, boifanu, amarasi barat
Tuturan yang sopan berkaitan dengan topik, konteks, dan jarak hubungan sosial antara penutur dan lawan tutur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna sapaan hormat/honorifik bahasa Melayu Kupang dalam media sosial Facebook. Masalah yang dikaji bagaimana bentuk, fungsi, dan makna sapaan bahasa Melayu Kupang dalam berkomunikasi dalam media sosial Facebook. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian, terungkap bahwa bentuk sapaan bahasa Melayu Kupang dalam media sosial Facebook adalah berwujud kata, kategori kata sapaan bahasa Melayu Kupang adalah kata nomina vokatif. Fungsi sapaan bahasa Melayu Kupang dikelompokkan ke dalam tiga fungsi, yaitu fungsi ekspresif, fungsi emotif, dan fungsi fatis untuk mengadakan kontak tutur dengan lawan tutur. Makna dalam sapaan bahasa Melayu Kupang adalah makna hubungan kekerabatan langsung dan kekerabatan fiktif.Kata kunci: Kesopanan, bentuk, fungsi, makna, sapaan
This study discusses the positive politeness strategies in Kupang Malay on Facebook social media which are related with the politeness strategy theory by Brown and Levinson. This research is a qualitative descriptive study with content analysis method. The research data were the status posts/comments in the Kupang Malay language on the Facebook which were selected based on the suitability of the research objectives. The selected data are then collected and analyzed according to theory. As a result, there are 12 strategies used by Facebook users in Kupang Malay namely (1) give sympathy to the interlocutor; (2) exaggerating sympathy for the interlocutor; (3) pay special attention to the interlocutor; (4) increase interest in the interlocutor; (5) use markers that show similarities; (6) seek the approval of the interlocutor; (7) avoid conflict with the interlocutor; (8) presupposes the interlocutor; (9) the strategy of making jokes; (10) strategies for making offers and promises; (11) showing a sense of optimism; and (12) trying to involve the interlocutor. Penelitian ini membahas strategi kesantunan positif dalam bahasa Melayu Kupang pada media sosial Facebook yang dikaitkan dengan teori strategi kesantunan yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi (content analysis). Data penelitian adalah tulisan status/komentar dalam bahasa Melayu Kupang pada Facebook yang dipilih berdasarkan kesesuaian terhadap tujuan penelitian. Data yang dipilih kemudian dikumpulkan dan dianalisis sesuai teori. Hasilnya, ada 12 strategi yang digunakan oleh pengguna Facebook berbahasa Melayu Kupang, dan ada 12 strategi yang ditemukan dalam penggunaanya dalam Facebook, yaitu (1) memberikan simpati pada lawan tutur; (2) melebih-lebihkan simpati pada lawan tutur; (3) memberikan perhatian khusus pada lawan tutur; (4) meningkatkan rasa tertarik pada lawan tutur; (5) menggunakan penanda yang menunjukkan kesamaan; (6) mencari dan mengusahakan persetujuan lawan tutur; (7) menghindari pertentangan dengan lawan tutur; (8) mempresuposisikan lawan tutur; (9) strategi membuat lelucon; (10) strategi membuat penawaran dan janji; (11) menunjukkan rasa optimism; dan (12) berusaha melibatkan lawan tutur.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai keagamaan dalam cerita rakyat Pito Punteri “Tujuh Putri”, Helang Dohi, Alor. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriptif. Data penelitian ini adalah cerita rakyat Pito Punteri ‘Tujuh Putri’. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi langsung dan wawancara. Lokasi penelitian ini berada di Desa Helang Dohi, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor. Data cerita rakyat dianalisis secara kualitatif berdasarkan hasil rekaman, catat, simak, wawancara, dan observasi. Penyajian hasil analisis data dengan menggunakan metode informal, yaitu cara penyajian dengan rumusan kata-kata biasa yang mudah dimengerti. Hasil dari penelitian ini adalah rumusan nilai-nilai keagamaan dalam cerita rakyat Pito Punteri dengan teori Glock dan Stark yang menyatakan bahwa ada lima dimensi religiositas, yaitu (1) Dimensi Keyakinan atau ideologi; (2) Dimensi praktik agama, atau ritualistik; (3) Dimensi pengalaman dan pengetahuan; (4) Dimensi ihsan atau penghayatan; (5) Dimensi pengamalan dan konsekuensi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.