Blush on atau perona pipi merupakan salah satu sediaan kosmetika yang digunakan untuk memberikan warna atau menambah estetika pada rias wajah. Perona pipi mengandung pigmen yang rendah hingga tinggi sehingga warna yang dihasilkan cenderung bervariasi. Namun penggunan zat warna sintetik selalu dipergunakan dalam sediaan dan sering menimbulkan terjadinya kerusakan pada kulit. Zat warna alami atau pigmen yang diperoleh dari tumbuhan lebih aman daripada zat warna sintetis. Perona pipi dalam bentuk stick mempunyai keunggulan, tidak seperti perona pipi powder yang mudah hancur, perona pipi stick mudah diaplikasikan karena dikemas seperti tabung putar layaknya lipstik. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak kulit manggis ke dalam bentuk sediaan blush on/ perona pipi stick dengan variasi konsentrasi 14,18, dan 22%. Kulit manggis yang telah diekstraksi dengan etanol 96% diformulasikan ke dalam bentuk sediaan blush on yang berbentuk stick. Sediaan kemudian diuji homogenitas, organoleptis, penentuan nilai pH, uji oles, uji keretakan dan uji stabilitas sediaan terhadap penyinaran sinar UV yang diukur dengan spektrofotometer. Pada konsentrasi 14% warna yang dihasilkan yaitu warna merah muda, pada konsentrasi 18% memberikan warna merah peach, pada konsentrasi 22% memberikan warna merah kecoklatan. Semua sediaan homogen dan mempunyai pH yang berada dalam pH yang diizinkan untuk sediaan perona pipi. Pada uji stabilitas suhu kamar, sediaan cenderung stabil hingga dilakukan penyinaran selama 24 jam dengan sinar UV, sediaan mengalami perubahan warna yang ditunjukkan dengan adanya perubahan pada absorbansi ketika diukur dengan spektrofotometer. Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam formulasi sediaan perona pipi dan perbedaan konsentrasi menghasilkan perbedaan intensitas warna pada sediaan pewarna pipi. Hasil dari pengujian stabilitas menunjukkan bahwa sediaan perona pipi yang diformulasi menunjukkan adanya perubahan terhadap pengaruh cahaya.
Penuaan dini merupakan salah satu masalah yang terjadi pada kulit. Faktor yang menyebabkan penuaan salah satunya adalah radikal bebas. Salah satu upaya mengatasi penuaan adalah dengan antioksidan. Lendir lidah buaya telah terbukti memiliki efek antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan sediaan gel lendir lidah buaya yang stabil dan memiliki efek anti-aging. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan gel lidah buaya dalam tiga formula yaitu masing-masing dengan konsentrasi lendir lidah buaya 5% (F1), 15% (F2) dan blanko (F0). Evaluasi sediaan gel meliputi organoleptis, pH, pemeriksaan stabilitas pada suhu kamar dan suhu dingin, uji daya sebar, uji daya lekat, uji homogenitas, uji iritasi dan aktivitas anti-aging terhadap kulit bagian punggung tangan sukarelawan menggunakan skin analyzer dengan parameter meliputi kadar air, kehalusan, besar pori, banyak noda dan keriput. Pemakaian sediaan gel dilakukan dua kali sehari selama 30 hari dan pengujian dilakukan setiap minggu. Data statistik dianalisis menggunakan ANOVA dua arah dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil menunjukkan formula gel lidah buaya yang stabil adalah F2 dengan lidah buaya 15%. Hasil uji aktivitas anti-aging menunjukkan sediaan gel lidah buaya 15% (F2) lebih cepat terjadi perubahan dalam meningkatkan kadar air, kehalusan kulit, mengecilkan ukuran pori, mengurangi noda dan keriput.
Adaptability in precordial lead placement is one of the sources of electrocardiography inaccuracy. The present experimental study aimed to investigate the modified precordial lead ECG SafOne on electrocardiography recordings. Fourteen subjects were selected using purposive sampling. All the artefacts that emerged in the ECG recording results from the subjects using both the modified precordial lead ECG SafOne and precordial lead standard ECG were measured and identified. Data were analysed using a t test to examine the difference in the artefacts from all ECG recordings. The electrocardiography recordings of males aged 21–25 years using modified precordial lead ECG SafOne showed that out of 168 precordial leads from 14 subjects, two indicated artefact images in lead II (1.19%) and three in lead III (1.79%). The statistical test showed no significant difference in terms of artefacts that emerged in the electrocardiography recording results from both standard ECG and modified precordial lead ECG SafOne (p = 0.096). The modified precordial lead ECG SafOne showed no significant effect on ECG recordings related to artefacts. Additionally, the precordial lead ECG SafOne had no substantial difference in the presence of artefacts compared to the standard ECG. Therefore, ECG SafOne was usable as an ECG precordial lead for electrocardiography recording.
Koto Sentajo Village is a traditional village that maintains traditions so that it has a tourist attraction. This village has a lot of potential, but still has problems to be an independent village. In this case, this service activity aims to provide the ability to manage agarwood plants to improve the community's economy as the village's superior product. This service activity is targeted at BUMDes managers, farmer groups and PKK women. This service method uses a Community Based Tourism (CBT) approach. The implementation of service activities is carried out by starting with community socio-economic mapping, holding FGDs, and providing training. Service activities found that there was a lot of potential on the one hand, but on the other hand there were still problems with the community's economy. The FGD was held to discuss the problems that exist in Koto Sentajo Village. This FGD activity contributes to increasing community understanding of the importance of developing gaharu plants, because this village has a large forest area and land as a provider of raw materials. The training focused on the manufacture, packaging and marketing of gaharu tea as the village's flagship product. This training has a positive impact on the community, however, it is still constrained by licensing issues to be developed in a larger and wider production scale.
Kegiatan pembelajaran di Politeknik sebagian besar dilakukan dengan praktek untuk dapat menciptakan lulusan yang memenuhi kualifikasi sesuai kebutuhan industri. Kegiatan praktek terutama pada program studi keteknikan sehingga sistem keamanan dalam melakukan praktek perlu dikelola sehingga meminimalkan potensi risiko kecelakaan. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui tingkat penerapan SMK3 pada workshop dan laboratorium pada perguruan tinggi politeknik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan memberikan penilaian pada 166 kriteria yang terdapat pada audit K3 PP No 50 Tahun 2012, pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, wawancara dan pengumpulan rekaman K3 kepada responden kemudian dilakukan penilaian pencapaian penerapan (kurang, baik atau memuaskan). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pelaksanaan SMK3 pada Workshop dan laboratorium di Politeknik X sebesarr 23% yang berarti tingkat penilaian penerapan kurang. Nilai tertinggi pada elemen pengembangan keterampilan dan kemampuan sebesar 53% sebagian besar laboran dan teknisi telah diikutkan dalam pelatihan K3 dasar serta P3K, hal ini memperlihatkan bahwa pimpinan sadar akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungannya namun perlu juga diberikan pelatihan yang sesuai dengan kompetensi untuk mendukung pekerjaannya. Nilai terendah terdapat pada elemen pengendalian dokumen, pengumpulan dan penggunaan data dan pemeriksaan SMK3 sebesar 0%, hal ini terjadi karena belum ada aturan baku untuk mengatur bagaimana sistem pelaporan SMK3 di workshop dan laboratorium.
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas meningkatkan tingginya angka kematian. Bantuan hidup dasar dapat menekan angka kematian pada korban henti jantung dan henti nafas akibat kecelakaan lalu lintas dan salah satu tugas polisi lalu lintas adalah memberikan penanganan dengan cepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap polisi lalu lintas dalam pemberian bantuan hidup dasar pada pertolongan pertama kecelakaan lalu lintas di POLRESTA Pekanbaru. Metode penelitian ini menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian dilakukan di POLRESTA Pekanbaru dengan populasi 126 orang dan sampel 96 orang. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square dan kolmogorov-smirnov. Hasil analisa univariat mayoritas responden berusia dewasa awal (26-35 tahun) (58.3%), berjenis kelamin laki-laki (81.2%), berpendidikan perguruan tinggi (66,7%), faktor emosional tinggi (65.6%), pengetahuan cukup (55.2%), pengaruh orang lain yang dianggap lebih penting (57.3%), pengalaman menangani korban sudah pernah (71.9%), sikap negatif (55.2%). Hasil analisa bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan sikap polisi lalu lintas dalam pemberian bantuan hidup dasar pada pertolongan pertama kecelakaan lalu lintas yaitu pengetahuan Pvalue = 0.022, pengalaman menangani korban Pvalue = 0.036. Untuk variebel yang tidak berhubungan dengan sikap polisi lalu lintas dalam pemberian bantuan hidup dasar pada pertolongan pertama kecelakaan lalu lintas yaitu faktor emosional Pvalue = 0.156, pengaruh orang lain yang dianggap lebih penting Pvalue = 0.638. Diharapkan sikap negatif dan pengetahuan yang cukup dalam pemberian bantuan hidup dasar dapat diperbaiki dengan cara meningkatkan pengalaman dan memberikan pelatihan Daftar Pustaka : 34 (2002-2017)Kata kunci : Sikap, faktor-faktor, polisi lalu lintas, bantuan hidup dasar.
The purpose of this paper is to find and analyze the determinants that significantly BPRS Customers Equity in ex. Banyumas residency, CentralJava. Problems of this research formulated in 7 hypotheses that SEM tests analysis with Lisrel 8.80 shoves ware and 335 respondents. Test resultshypothesis by using the descriptive and verified analysis. There is the influence positive and significances the customer Trust, and Satisfaction togetherto customers loyalty with impacts contributions (R2) 0.66 and F-account 12.50, and there is the influence positive and significances the customertrust, satisfaction, and customer loyalty variables together to customers equity with impacts contributions (R2) 0.84 and F-account 12.30, wherevercustomers loyalty is dominant variable to more influence for customer equity, than customer loyalty as full mediating variables for customers trust andcustomer satisfaction to BPRS customers equity in ex. Banyumass residency central Java. Advice managerial, to build customers equity, in the future,management BPRS have to build customers loyalty trough the customers relation management. While to improve customer’s loyalty, managementBPRS have to build customers trust, and customer satisfactions trough the promotion and education about sharia banking to BPRS customers Ex.Banyumass residency central Java.
AbstrakSmartphone merupakan sebuah perangkat yang pada awalnya hanya digunakan untuk melakukan komunikasi, kini berkembang menjadi perangkat yang hampir dapat melakukan segala hal yang menunjang aktivitas manusia. Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesehatan mental, hal ini karena pancaran radiasi dari smartphone maupun penggunaan yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi pengunaan smartphone pada pagi hari terhadap tingkat stres mahasiswa keperawatan di Universitas Riau. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 199 mahasiswa yang diambil dengan teknik stratified random sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji korelasi Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan smartphone pada pagi hari terhadap tingkat stres mahasiswa dengan p value (0.000) < α (0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara durasi penggunaan smartphone pada pagi hari terhadap tingkat stres mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi kepada mahasiswa mengenai penggunaan smartphone untuk dapat mencegah atau meminimalkan munculnya stres.Kata kunci: Durasi penggunaan smartphone, tingkat stres mahasiswa. AbstractSmartphone is a device that the content is only used to communicate, but now is developing into a device that can almost do everything to support human activity. Excessive use of smartphones can make a person has mental health problems, this is due to radiation emissions from smartphones and excessive used. This research aims to determine the relationship between the duration of smartphone use in the morning to the stress level of nursing students in the University of Riau. The design of this research was descriptive correlational with cross sectional approach. Research was conducted in school of nursing University of Riau with 199 samples were selected using proportionate stratified random sampling with inclusion criteria. This research used questionnaire that has been tested its validity and realibility. Data analysis used univariate analysis to find the frequency distribution and bivariate analysis using Chi-Square test. The results showed there was a significant relationship between the duration of smartphone usage in the morning with student stress level with p value (0.000) < α (0,05). It can be concluded that there is a relationship between the duration of the smartphone in the morning to the student's stress level. The results of this research is a source of information for students about smartphone usage to prevent or minimize emergence of stress.Keywords: Duration of smartphone usage, stress level of student. PENDAHULUANPerkembangan teknologi melesat pada beberapa tahun terakhir, sebuah perangkat ...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.