NH3 and H2S gases was produced from the decomposition process of the rest of the fur, meat and pieces of skin that can pose a risk to the health of workers. The aims of the study were analyze and determine the risk of exposure to NH3 and H2S gases on the health of workers in the Small Industrial Environment (LIK) of Magetan Regency. The design of this research was descriptive quantitative which the aim was to describe an event that occurs in numerical and narrative form. The study used a cross sectional time approach design and the ARKL approach (Environmental Health Risk Analysis) with a sample of 13 workers. Air sampling was carried out at one location where the leather tanning process was carried out at the fleshing stage. The data analysis method used risk analysis to determine the risk characterization of workers in the Small Industrial Environment (LIK) Magetan. Based on the ARKL guidelines, the amount of risk said to be "safe" if the RQ value 1, and the amount of risk said to be "unsafe" if the RQ value > 1. The results showed that the concentration of NH3 and H2S gases was still below the NAV based on the Regulation of the Minister of Manpower and Transmigration Number PER.13/MEN/X/2018, namely 25 ppm and 1 ppm. The ARKL calculation used the minimum and maximum values for measuring NH3 and H2S gas concentrations with reference concentrations (RfC) values of 0.5 mg/kg/day and 0.002 mg/kg/day. RQ values for workers for NH3 and H2S gas concentrations for all RQ concentrations < 1 safe for workers. The conclusion is that the level of risk of exposure to NH3 and H2S gas in the Small Industry Environment (LIK) of Magetan Regency is safe for workers. The suggestion for the agency was to manage the place for the disposal of the rest of the meat, fur, and fresh skin so that it was not accumulate and not produce excessive odors. Workers were also advised to wear masks as personal protective equipment.
Pencurian dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) diatur dalam Buku Kedua Bab XXII tentang Kejahatan terhadap harta benda dari Pasal 362 sampai dengan Pasal 367 KUHP, dengan acaman hukuman tergantung daripada jenis atau kriteria tindak pidana pencurian yang dilakukan. Pasal 362 KUHP menentukan bahwa “Barangsiapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum karena pencurian, dengan hukuman penjara, selama-lamanya 5 tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 900,-“, sedangkan pencurian dalam hukum pidana Islam merupakan perbuatan pidana yang diancam hukuman potong tangan (had), sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah (Al-Maidah :38), yang artinya “Dan pencuri laki-laki dan pencuri perempuan, maka potonglah tangannya masing-masing”. Ancaman pidana dalam KUHP lebih menekankan kepada ancaman pidana penjara/denda, sedangkan dalam hukum pidana Islam ancaman pidana berupa potong tangan (had) dan ta’zir. Disarankan agar kegiatan penertiban terhadap kejahatan pencurian dapat dilakukan secara efektif dengan mengingat bahwa Provinsi Aceh telah melaksanakan syari’at Islam sehingga untuk kedepannya dapat membuat dan menerapkan Qanun Jinayat yang berkaitan dengan tindak pidana pencurian seperti yang telah ditegaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Maidah:38.The wording of theft in the Criminal Code (KUHP) is worded in the 2Nd Book of Chapter XXII on Crime against Property from Articles 362 to 367 of the Criminal Code, with the threats of apenalty depending on the type or criteria of a criminal act of theft committed. Article 362 of the Criminal Code provides that “Anyone who takes any goods, wholly or partly belongs to any other person, intending to possess the goods againts the rights, is punished for theft, by imprisonment, for a maximum of 5 years or a fine of up to IDR. 900,-”, whereas the theft in Islamic criminal law is a criminal act that is liable by hand-cutting, as what Allah all the mighty says in the Koran of verse (Al-Maidah:38), meaning “And women thief and men thieves, then cut of each hand”. The kinds of punishments in KUHP is more focusing on the threat of imprisonment and fine, while in Islamic criminal law it can be punished by cutting the hand of the perpetrators fulfilling the elements, and if the action is not fulfilling the elements of it, hence it will then punished by judges consideration. It is recommended that the imprisonment and fine ruled in KUHP should be incriminated as the punishment ruled in Article 362 of KUHP is relatively lenient compared to the punishment ruled in Islamic Criminal Law that is much more harsh. In addition, the enforcement towards theft can be enforced effectively as Aceh Province has imposed Sharia Law hence in the future it can impose the law in relation to criminal law as has been ruled in Koran verse: 38.
Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan tindakan preventif dan kuratif. Upaya preventif atau pencegahan penyakit gigi dan mulut mendapat prioritas utama.Insiden penyakit gigi yang tinggi pada masyarakat di wilayah Pondok Meja belum tertangani secara optimal. Rendahnya tingkat pendidikan mendukung kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Latar belakang ini menyebabkan kurangnya kemauan untuk melakukan perawatan penyakit gigi dan mulut khususnya anak usia dini baik di puskesmas maupun instansi kesehatan yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan booklet dan video edukasi kesehatan gigi dalam menurunkan derajat kebersihan gigi dan mulut pada Anak Kelas V SD. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimen dan pengumpulan data dari data primer yang diperoleh dari observasi derajat kebersihan gigi dan mulut (OHI-S), dan perilaku kesehatan gigi dan pengisian kuesioner. Sampel sebanyak 80 orang. Hasil penelitian telah dihasilkan booklet dan video edukasi kesehatan gigi dan mulut dalam menurunkan derajat kebersihan gigi dan mulut pada anak kelas V SD. Dari analisis booklet dan video edukasi kesehatan gigi efektif dalam menurunkan derajat kebersihan gigi dan mulut pada anak kelas V SD ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada 0,000 (p < 0,05). Disarankan tenaga kesehatan gigi dalam melaksanakan pelayanan asuhan agar menerapkan edukasi kesehatan gigi dengan menggunakan booklet dan video pada anak kelas V SD.
Food services must pay attention to a proper sanitary and hygiene practices, including on the eating and drinking utensils used in school cafetaria. Eating and drinking utensils management must prevent contamination, so it does not pose any risks of adverse health effect to the students. Preliminary test showed that the glass swab sample total plate count result was 2.894,6 CFU/cm 2 , thus it did not comply to the health regulation. This research aims to analyze the risks of managing eating and drinking utensils in the school cafetaria using the HACCP method by determining its critical control points (CCPs). This is an observasional study in which the object was two state elementary school cafetaria in Pakis Village, Sawahan region, Surabaya. Data was collected through observations, interviews, and samplings. Total plate count was measured on the utensils swab samples, while E.coli and total coliform was counted on the washing water samples. Based on the HACCP approach, the equipment management flow starts with handwashing, followed by using, washing and storing utensils. As from the result suggested, it is known that there are microbiological hazards in the utensils management, causes of risks originated from the utensils management, there are necessary control measures, CCPs are identified in the utensils management flow, and equipment management is able to pose risks of contamination and disease transmission. Causes of risks from the utensils management include washing water microbiological quality and inadequate washing stage. The necessary control measures can be applied to the identified CCPs, namely at the scraping, washing, rinsing, sanitizing, and drying stages.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pendidikan karakter dan mendeskripsikan peran guru mata pelajaran PKn dalam proses implementasi pendidikan karakter pada siswa Kelas XII SMK YPK 2 Kabupaten Biak Numfor. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan karakteristik menginterprestasikan data hasil obervasi proses pembelajaran dan hasil wawancara guru dan siswa. Adapun subjek penelitian berjumlah 43 orang terdiri 1 orang guru mata pelajaran PKn yang berperan sebagai informan utama dan 42 orang siswa kelas XII sebagai informan data primer. Selanjutnya dari hasil analisis data diketahui bahwa perencanaan pendidikan karakter di SMK YPK 2 Biak melibatkan siswa dalam kegiatan intra dan ekstra sekolah. Kegiatan intra meliputi pengorganisasian kelas seperti interaksi dalam proses pembelajaran di kelas, upacara bendera, apel pagi, ibadah singkat sebelum memulai dan mengakhiri pembelajaran sedangkan kegiatan ekstra sekolah meliputi kegiatan pramuka, olah raga, dan seni budaya. Adapun dua kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa karena lewat perencanaan kegiatan yang baik maka guru dapat mendidik siswa untuk menjadi pribadi yang berkarakter.
Latar Belakang: Tuberkulosis paru yaitu penyakit yang menular akibat kuman mycobacterium tuberculosis dan dapat mengenai paru-paru serta menyebar ke organ tubuh lainnya. Berdasarkan data dari Puskesmas Mojo, kasus tuberkulosis paru tahun 2019-2020 mengalami penurunan (15%) dan tahun 2020-2021 mengalami peningkatan (17%). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan determinan perilaku penderita tuberkulosis paru terhadap kejadian tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Mojo Surabaya. Metode: Desain penelitian ini yaitu case control. Besar sampel yang digunakan sebanyak 39 kasus dan 39 kontrol menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data yang digunakan yaitu pengisisan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat melalui uji mantel haenszel. Hasil: Mayoritas reponden mempunyai determinan perilaku baik mencakup persepsi kerentanan (52,6%), persepsi keseriusan (55,1%), persepsi manfaat (57,7%), persepsi hambatan (61,5%), persepsi isyarat dalam bertindak (57,7%), dan persepsi efikasi diri (53,8%). Determinan perilaku kurang baik yang berisiko terhadap tuberkulosis paru yaitu persepsi kerentanan berisiko 1,36 kali, persepsi keseriusan berisiko 4,07 kali, persepsi manfaat berisiko 1,11 kali, persepsi hambatan berisiko 1,24 kali, persepsi isyarat dalam bertindak 1,37 kali, dan yang bukan berisiko terhadap tuberkulosis paru yaitu persepsi efikasi diri. Kesimpulan: bahwa sebagian besar mempunyai determinan perilaku baik (53,87%) dan determinan perilaku kurang baik berisiko 2,31 kali lebih besar mengalami kejadian tuberkulosis paru.
Kalangkala (Litsea angulata) is one of the endemic plants in the wetlands area in Kalimantan which seeds are can reduce the quality of male mice spermatozoa such as motility and mobility. The purpose of this research is to know the potential of kalangkala seed extract on other parameters of spermatozoa quality, which are viability and morphology of male mice spermatozoa in an effort to obtain natural spermicide material. This research used five treatments by using twentyfive male mice. The design of this research was spermatozoa suspensions without being treated (Control = 0), spermatozoa suspensions +Na-CMC 0,5% (P1), spermatozoa suspensions + extract of kalangkala seed 0,1% (P2), spermatozoa suspensions + extract of kalangkala seed 0,3% (P3), and spermatozoa suspensions + extract of kalangkala seed 0,5% (P4), with five repititions for each treatment. The result of this research showed that the kalangkala seed extract reduce the percentage of viability of spermatozoa and increased the percentage of abnormal morphology of spermatozoa male mice. Therefore, kalangkala seed extract has potential as a natural spermicide.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis usaha pembuatan gula merah di Kecamatan Sukamaju. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian explanatory dan me ggunakan metode survey. Populasi penelitian adalah pembuat gula yang ada di wilayah Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara sekaligus di jadikan sebagai sampel dan diperoleh 50 sampel. Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan Regresi Linier Berganda, diman variabel bebasnya terdiri dari bahan baku dan biaya; variabel dependen produksi gula merah. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bahan baku dan biaya berpengaruh signifikan terhadap produksi gula merah. Sedangkan untuk uji t diketahui bahwa tingkat signifikan untuk masingmasing variabel yaitu (bahan baku = 0,000) dan (biaya = 0,000). Dari hasil tersebut ke dua variabel dapat membuktikan hipotesis yang menduga bahwa faktor-faktor yang meliputi bahan baku dan biaya berpengaruh positif terhadap produksi gula merah di Kecamatan Sukamaju Diterima atau terbukti kebenarannya. Kesimpulannya bahwa adanya pengaruh yang signifikan dengan analisis usaha pembuatan gula merah di kecamatan sukamaju Berdasarkan kesimpulan di atas, dikemukakan saran yag ditujukan untuk : (1) pengrajin gula merah di Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara : dan (2) peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian dengan topik yang mirip. Kata Kunci : bahan baku, biaya, dan produksi gula merah. Pendahuluan Latar Belakang Gula merah atau biasa di sebut dengan gula jawa merupakan kebutuhan pokok manusia yang selalu mengalami perubahan yang cenderung meningkat. Peningkatan tersebut terjadi seiring meningkatnya pendapatan penduduk serta semakin banyak industri pangan yang menggunakan gula merah sebagai bahan bakunya. pada dasarnya kegiatan suatu perusahaan itu tujuannya sama, yaitu memperoleh laba yang maksimal mungkin, tetapi pada kenyataannya hal ini terlepas dari volume produksi yang menjadi kendala dalam meningkatkan laba suatu usaha, karena dengan laba yang meningkat, berarti perusahaan terus maju berkembang. Oleh karena itu, setiap uasaha sangat perlu untuk
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.