This study aimed to determine the effect of Problem-Based Learning (PBL) model on tenth grade students’ higher-order thinking skills (HOTS) in ecosystem concept. The design of this study was quasi experimental research with "nonequivalent pretest-posttest control group design". The population of this study was X grade students in Senior High School (SHS) Kandangan, South Kalimantan. The sample were chosen through random sampling technique. The sample will be tested for equivalence based on the data of from the report card from the first semester. The instrument of data collection is students' HOTS rubric that developed by Hart (1994) with a range of scores for each question ranging from 0 to 4. One way analysis of variance (anava) was used as hypothesis test in this study. The result showed that PBL learning model had a positive effect on HOTS. It can be seen from the average of HOTS level of control class was 28.40 and treatment class was 36,23 and seen from F value = 20.97 whereas F table = 0.05 means F arithmetic > F table.
Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan model pembelajaran berdasarkan masalah pada pembelajaran biologi terhadap hasil belajar dan keterampilan berpikir tingkat tinggi di SMA. Tujuan khusus penelitian ini adalah 1) Menguji signifikansi hasil belajar kognitif produk, 2) Menguji signifikansi keterampilan berpikir tingkat tinggi. Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Menurut Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri di Kota Banjarbaru yang duduk di kelas X tahun pelajaran 2013/2014 dengan peminatan sains-matematika. Sampel penelitian ditetapkan dua kelas dari masing-masing sekolah, yaitu satu kelas SMA Negeri 1 Banjarbaru kelas perlakuan dan satu kelas SMA Negeri 2 Banjarbaru kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel secara bertujuan (purpossive). Variabel bebas berkaitan dengan rumusan tujuan nomor satu dan dua adalah pembelajaran menggunakan model PBM. Variabel terikat adalah hasil belajar dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Variabel control dalam penelitian ini adalah kurikulum yang digunakan, latar belakang pendidikan guru, jumlah jam pelajaran, dan soal-soal tes. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah 1) Hasil belajar siswa diperoleh melalui pre test dan post test. 2) Keterampilan berpikir tingkat tinggi diperoleh melalui pre test dan post tes. Instrumen penelitian sebelum digunakan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku pada kurikulum 2013. Hasil belajar kognitif produk dan kognitif proses diperoleh melalui pretest dan posttest dianalisis menggunakan.analisis kovarian (ANACOVA) yang dioperasikan menggunakan program SPSS versi 17 for windows. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, ini dapat dilihat dari rata hasil belajar kelas kontrol 73,475 dan pada kelas perlakuan sebesar 82,917 dan dilihat dari nilai F hitung = 4,157 sedangkan F tabel = 0,05 artinya F hitung > F tabel. Sedangkan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, ini dapat dilihat dari rata-rata nilai keterampilan berpikir tingkat tinggi kelas kontrol 65 dan kelas perlakuan 78,208 dan dilihat dari nilai F hitung = 4,739 sedangkan F tabel = 0,05 artinya F hitung > F tabel.
Scientific actions related to facts and everyday problems are needed in the biology learning process to train students' thinking skills. Thinking skills are useful for facing the challenges of education and technological developments in the 21st century. However, these conditions are not optimal, especially critical thinking skills for different academic abilities. The purpose of this study was to determine the effect of the PBL model on different academic abilities on the critical thinking of class XI students on the coordination system material. This quasi-experimental research was conducted on students of class XI IPA 1 at SMAN 10 Banjarmasin and class XI IPA 3 at SMAN 12 Banjarmasin. The sample of the upper academic ability is 26 students, and the lower academic ability is 28 students. The instrument used is an essay through pretest and posttest in the experimental class and control class. Data were analyzed using Anacova after the data fulfilled the normality and homogeneity tests. The results of the analysis show that there is an influence of the PBL learning model on critical thinking in students of different academic abilities, where the class F value is 91.84 with a p value of 0.000 or less than 0.05. The academic F score is 8.26 with a p value of 0.006 or less than 0.05. This learning model can be a solution to produce graduates who are competent in critical thinking.Abstrak Tindakan-tindakan ilmiah yang berkaitan dengan fakta dan masalah sehari-hari diperlukan dalam proses belajar biologi untuk melatihkan kemempuan berpikir siswa. Keterampilan berpikir berguna untuk menghadapi tantangan pendidikan dan perkembangan teknologi abad 21. Namun kondisi ini belum maksimal terutama keterampilan berpikir kritis pada kemampuan akademik berbeda. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh model PBL pada kemampuan akademik berbeda terhadap berpikir kritis siswa kelas XI pada materi sistem koordinasi. Penelitian quasi eksperimen ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA 1 SMAN 10 Banjarmasin dan kelas XI IPA 3 SMAN 12 Banjarmasin. Sampel kemampuan akademik atas berjumlah 26 siswa, dan akademik bawah 28 siswa. Instrumen yang digunakan berupa essay melalui pretest dan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data dianalisis menggunakan Anacova setelah data memenuhi uji normalitas dan homogenitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran PBL terhadap berpikir kritis pada siswa kemampuan akademik yang berbeda, dimana nilai F hitung kelas sebesar 91,84 dengan nilai p 0,000 atau kurang dari 0,05. Nilai F hitung akademik sebesar 8,26 dengan nilai p 0,006 atau kurang dari 0,05. Model pembelajaran ini bisa menjadi solusi untuk menghasilkan lulusan pendidikan yang kompeten dalam berpikir kritis.
STKIP PGRI Banjarmasin terus berperan aktif untuk menanggulangi pandemi Covid-19 banyak berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Salah satunya ialah dengan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa sosialisasi, pembinaan, dan pembagian masker kepada masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan. Sasaran kegiatan pengabdian ini ialah nggota Majelis Taklim Darul Idrus Banjarmasin, baik anak-anak, ustadz, dan pengelola. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kepada seluruh jamaah Majelis Taklim Darul Idrus Banjarmasin untuk memakai masker pada saat pandemi. Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pembinaan. Adapun pelaksanaan kegiatan antara lain berupa: (1) Survei awal tempat kegiatan untuk mengetahui apakah jamaah sudah menerapkan protokol kesehatan di setiap aktivitas majelis taklim tersebut apa belum; (2) Pembinaan awal pentingnya menggunakan masker saat pandemi Covid-19; (3) Pembagian masker; dan (4) Pembinaan lanjutan. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, diketahui bahwa seluruh anggota jamaah Majelis Taklim Darul Idrus Banjarmasin sudah tertib memakai masker di hari tersebut. Meskipun para jamaah sudah tertib dalam menggunakan masker. Tim pengabdian tetap memberikan pembinaan lanjutan kepada para peserta kegiatan agar mempertahankan kebiasaan baik ini meskipun nanti jika kasus Covid-19 sudah mengalami penurunan karena mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.