The COVID-19 pandemic has brought several challenges in managing the health of vulnerable groups, especially older adults. Health problems that arise and are experienced by older adults during the pandemic, one of which is psychosocial disorders caused by changes in daily activities, health services, social support, and perceptual disturbances experienced by older adults. Health workers are one of the parties that play a role in promoting healthy behavior and health information to vulnerable populations who often face inequality in the health sector. There are still many nurses who have minimal knowledge regarding the management of older adult health. The positive attitude shown when performing nursing care for the older adults group can be an opportunity to implement community service related to the concept of health in this group. The implementation of community service to 545 nurses was carried out on Saturday, August 14, 2021, through zoom media. The total number of nurses who participated was spread across 21 provinces in Indonesia. The results of the Wilcoxon test activities obtained the value of Sig. = 0.000 (< 0.05), which means that there are benefits to be gained from community service activities to increase nurses' understanding of the psychosocial needs of older adults during the pandemic. The role of health workers is one of the key factors in preventing the decline in psychosocial conditions in older adults. Therefore, activities aimed at increasing the understanding and knowledge of health workers related to problems in older adults need to be carried out sustainably and massivelyABSTRAKPandemi COVID-19 membawa beberapa tantangan dalam penatalaksanaan kesehatan kelompok rentan khususnya lanjut usia. Gangguan kesehatan yang muncul dan dialami oleh lansia selama pandemi salah satunya adalah gangguan psikososial yang diakibatkan karena adanya perubahan aktivitas sehari-hari, pelayanan kesehatan, dukungan sosial hingga gangguan persepsi yang dialami lansia. Tenaga kesehatan diketahui menjadi salah satu pihak yang berperan meningkatkan perilaku sehat pada populasi rentan yang sering kali menghadapi ketidakadilan di bidang kesehatan. Banyak perawat memiliki pengetahuan minim tentang penatalaksanaan kesehatan lansia. Namun. mereka bersikap positif ketika melakukan asuhan keperawatan. Situasi ini menjadi kesempatan dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat terkait konsep kesehatan pada kelompok lansia. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan kepada 545 perawat dilakukan pada Sabtu, 14 Agustus 2021 melalui media zoom. Total perawat yang menjadi peserta tersebar dari 21 provinsi di Indonesia. Hasil uji Wilcoxon kegiatan didapatkan nilai Sig. = 0.000 (< 0.05) yang menunjukkan ada manfaat yang didapat dari kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pemahaman perawat terhadap kebutuhan psikososial lansia di masa pandemi. Peran tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor kunci dalam mencegah penurunan kondisi psikososial pada lansia, oleh karena itu kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tenaga kesehatan terkait permasalahan yang terjadi pada lansia perlu untuk dilakukan secara berkelanjutan dan masif.
Hipertensi merupakan jenis penyakit tidak menular (PTM) yang sering di jumpai di Indonesia. Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah systole lebih 140 mmHg dan tekanan darah diastole lebih dari 90 mmHg. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi. Faktor tersebut ada yang dapat dimodifikasi dan ada faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Beberapa faktor yang tidak dapat dimodifikasi ini termasuk dalam karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, lama mengalami hipertensi dan Pendidikan sementara karakteristik resoponden yang dapat di modifikasi meliputi indeks massa tubuh, Indeks Massa Tubuh. Tujuan penelitian ini dilakukan agar dapat melihat gambaran karakteristik responden hipertensi. Metode penelitian ini yaitu deskriptif cross-sectional. Teknik pengambilan sampling dengan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 66 orang. Hasil penelitian menunjukan rerata usia responden yaitu 55 tahun, jenis kelamin mayoritas perempuan sebesar 68.2%, lama menderita rerata 7 tahun, rerata IMT 28,89 termasuk dalam obesitas derajat 1 dan Pendidikan mayoritas SMA sebesar 48,5%. Karakteristik responden dalam penelitian termasuk dalam golongan beresiko mengalami hipertensi.
The level of dependence of older adults increases with the increase in the life expectancy of older adults in the community. The role of the community as social capital can help older adults reduce the level of dependence to the caregivers and increase the independence of older adults in living their daily activity. The low level of community understanding regarding their role in increasing the level of independence of older adults is the reason for the need for providing information by professionals. The community empowerment is carried out online using zoom media with the aim to increasing public knowledge about the role of social capital in the health of older adults. The community empowerment was attended by 545 participants and discussed 10 main topics. The results of the activity showed significant positive benefits in changing one's cognitive status. This shows that the provision of health information to the public can bring positive benefits related to understanding the role of social capital on the health status of the elderly.
Target nasional dalam penurunan prevalensi stunting adalah menjadi 14% pada tahun 2024 dan hal tersebut menghasilkan upaya percepatan dalam konvergensi program prioritas nasional baik intervensi spesifik maupun sensitif. Melalui intervensi spesifik, peran dari peningkatan aspek gizi pada remaja atau dewasa muda dapat memberikan dampak positif. Penerapan edukasi gizi dan keterpaparan terhadap kesadaran tentang stunting di kalangan wanita usia muda khususnya mahasiswa menjadi cara yang bermanfaat dalam pencegahan stunting. Identifikasi dan analisis terhadap pengetahuan wanita usia muda tentang aspek gizi terkait stunting diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang stunting di masa depan. Kegiatan edukasi gizi dan kesehatan secara umum terkait stunting diselenggarakan terhadap mahasiswa putri sebagai sasaran program pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan seminar online pada 11 Desember 2021. Kuesioner pre-dan post singkat diberikan kepada partisipan untuk memperoleh data skor pengetahuan secara online. Total sebanyak 232 partisipan yang merupakan mahasiswa putri pada usia remaja akhir 18-22 tahun berpartisipasi dan melengkapi pengisian kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan awal mahasiswa putri adalah 53,25±16,86 dan 69,22±20,69 pada akhir sesi edukasi. Persentase skor perbaikan mencapai 29,99% dan sebanyak 204 partisipan (94,04%) mengalami peningkatan pengetahuan. Dapat disimpulkan bahwa keterpaparan dan edukasi tentang pengetahuan gizi dan kesehatan terkait stunting di kalangan wanita usia muda menjadi penting dan potensial untuk menjadi langkah dalam peningkatan kesadaran dalam pencegahan stunting sejak dini pada siklus kehidupan.
Pengguna media sosial berisiko mengalami gangguan kesehatan mental. Masalah kesehatan mental dapat terjadi dengan cyberbullying. Cyberbullying yang terjadi di media sosial berupa komentar kasar, ancaman, hinaan, fitnah bahkan pelecehan yang diberikan oleh netizen. Cyberbullying dapat menggoyahkan kondisi kesehatan mental seseorang bahkan berdampak pada bunuh diri. Cyberbullying akan sangat merugikan baik secara mental maupun produktif. Cyberbullying harus dideteksi sejak dini untuk mencegah dampak buruk bagi pengguna media sosial. Dengan kemajuan teknologi, dapat digunakan untuk mendeteksi cyberbullying yang terjadi di media sosial. Artikel ini menggunakan pendekatan metode literature review yaitu narrative literature review 10 artikel pemanfaatan teknologi pendeteksi cyberbullying periode 2011 – 2021 dengan tujuan untuk mengetahui komentar cyberbullying pada akun/postingan seseorang. Oleh karena itu, deteksi cyberbullying mencoba mengumpulkan dataset global di media sosial (Facebook, Instagram, Twitter, dll), dengan mengklasifikasikan metode Machine Learning. Setiap metode algoritma dievaluasi menggunakan akurasi, presisi, recall, dan skor F1 untuk menentukan kinerja tingkat klasifikasi Keywords:Cyberbullying, Media Sosial, Gangguan Kesehatan Mental Social media users are at risk for mental health disorders. Mental health problems can occur with cyberbullying. Cyberbullying that occurs on social media is in the form of rude comments, threats, insults, slander and even harassment given by netizens. Cyberbullying can destabilize a person's mental health condition and even lead to suicide. Cyberbullying will be very detrimental both mentally and productively. Cyberbullying must be detected early to prevent adverse effects on social media users. With advances in technology, it can be used to detect cyberbullying that occurs on social media. This article uses a literature review method approach, namely a narrative literature review of 10 articles on the use of cyberbullying detection technology for the period 2011 – 2021 with the aim of finding out cyberbullying comments on someone's account/post. Therefore, cyberbullying detection tries to collect global datasets on social media (Facebook, Instagram, Twitter, etc.), by classifying Machine Learning methods. Each algorithm method is evaluated using accuracy, precision, recall, and F1 scores to determine the classification level performance Keywords: Cyberbullying, Social Media, Mental Health Disorders
Trend angka kejadian Hipertensi semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan angka kejadian tersebut karena kurangnya kepatuhan pola hidup klien dengan hipertensi. Ketidakpatuhan yang menyebabkan peningkatan angka kejadian hipertensi yaitu pola makan dan minum yang tidak sehat, istirahat dan aktivitas, managemen stress dan ke tidakpatuhan minum obat. Ketidak patuhan yang terjadi pada klien hipertensi dapat ditangani dengan pemberian tindakan Acceptance Comitment Theraphy (ACT). Kesadaran pentingnya kepatuhan pola hidup harus diketahui oleh klien hipertensi sehingga memiliki komitmen untuk menjaga dan mempertahankan pola hidup yang sehat. Penelitian ini dilakukan dengan quasi eksperiment, jumlah responden 33 orang dipilih dengan purposive sampling, desain pre post test. Data yang dikumpulkan yaitu karakteristik responden, kepatuhan pola hidup meliputi kepatuhan makan dan minum, kepatuhan aktivitas dan istirahat, pengendalian stress dan kepatuhan kontrol dan minum obat. Hasil penelitian ada perbedaan nilai rata-rata sebelum dan sesudah dilakukan Acceptance Comitment Theraphy p value (0,000) dengan CI 95%. Setelah dilakukan Acceptance Comitment Theraphy responden menyadari bahwa klien memiliki penyakit hipertensi yang harus diatasi dengan komitmen mematuhi pola hidup. Komitmen yang dilakukan oleh klien akan menjadi suatu perubahan perilaku yang menetap. Acceptance Comitment Theraphy dapat menjadi salah satu tindakan untuk berkomitmen meningkatkan kepatuhan pola hidup.
Abstrak Kekerasan seksual pada anak merupakan tindakan kejahatan yang harus diatasi dan merupakan aktivitas menyimpang yang dilakukan secara paksa oleh orang dewasa pada anak. Dampak dari kekerasan seksual mempengaruhi perkembangan anak baik secara fisik maupun secara mental. Kejahatan seksual dapat menimbulkan permasalahan kehamilan pada anak maupun penyakit menular seksual berupa gangguan reproduki. Metode penulisan menggunakan database dan website pencarian meliputi Google Scholar, PubMed, Science Direct, SAGE, Semantic Scholar, PlosOne, ProQuest, Taylor & Francis. Dalam pencarian artikel, digunakan kata kunci “Therapy”, “Nursing Therapy”, “Nursing Interventions”, “Child victims”, “Children sexual abuse”, “Sexual abuse” dan ”rape dengan kriteria inklusi yang ditetapkan adalah artikel dengan topik pencegahan kekerasan seksual pada anak dengan konseling, artikel dengan topik terapi atau intervensi dalam penanganan pada anak dengan kekerasan seksual. artikel berbahasa Inggris dan Indonesia. Tujuan pemberian intervensi bermain, terapi menggambar, pemberian pendidikan kesehatan seksual agar anak dan orang tua mengetahui pentingnya pengetahuan seksual yang merupakan kekerasan terhadap anak secara fisik maupun mental. Dari tindakan yang telah dilakukan hasilnya terbukti efektif dalam menangani dan mencegah terjadinya trauma akibat kekerasan seksual pada anak sehingga di harapkan intervensi tersebut dapat digunakan dalam pelayanan kesehatan jiwa dan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku positif anak dan keluarga dalam mencegah dan menangani trauma akibat kekerasan seksual pada anak.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.