Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan nilai-niali spiritual yang dapat membentuk karakter siswa dalam Buku Cerita Rakyat Joko Dolok Karya Wiradarsono, untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya nilai spiritual dalam buku cerita yang dapat membentuk nilai karakter serta untuk mengetahui bagaimana sekolah menanamkan nilai karakter pada anak didik. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemajuan teknologi yang dapat mempengaruhi berkurangnya minat baca siswa terhadap buku cerita rakyat serta menggeser tata nilai dalam kehidupan. Akibatnya, kehidupan manusia menjadi kering spiritualitas, bahkan keimanan pada Dzat Yang Maha Kuasa juga mulai luntur. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. berdasarkan hasil analisis peneliti, buku cerita rakyat Joko Dolok mengandung 34 nilai spiritual yang dapat membentuk karakter siswa. Nilai-nilai spiritual dan nilai-nilai karakter tersebut dapat dilihat dari kutipan dalam penokohan, dan dibuktikan dari indikator iman, ibadah, dan akhlak serta indikator 18 nilai karakter, beberapa point yang mempengaruhi nilai spiritual dalam buku cerita dapat membentuk nilai karakter yaitu dari lingkungan, banyaknya nilai spiritual yang ada didalam buku tersebut dan isi atau alur dari cerita tersebut. Dan tiga cara menanamkan nilai karakter pada siswa yaitu sebelum pembelajaran dimulai, saat pembelajaran dimulai dan saat diluar jam pembelajaran. Penelitian yang telah dilakukan mengenai nilai spiritual dalam buku cerita rakyat berkaitan dengan karakter siswa itu sendiri, guru bisa menjadikan buku cerita rakyat sebagai media untuk membentuk karakter, media pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti pelajaran. Kata kunci : Nilai Spiritual, Nilai Karakter, Buku Cerita Rakyat
Rendahnya kemampuan karakter disiplin siswa kelas V SD diduga karena kurangnya perhatian kepada siswa. Teknik yang digunakan dalam pembentukan karakter adalah peran guru kelas lebih ditekankan lagi. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran guru kelas dalam pembentukan karakter disiplin pada siswa kelas V SD. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V, siswa kelas V, serta kepala sekolah. Objek dari penelitian ini adalah pembentukan karakter disiplin pada siswa. Data dari penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan angket. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa guru kelas sangat berperan (menentukan) dalam pembentukan karakter disiplin pada siswa dengan menggunakan tiga teknik yaitu; teknik inner control yaitu keteladanan dalam segala aspek kehidupan sekolah sebagaimana dituangkan dalam peraturan sekolah, teknik external control yaitu menegakkan peraturan sekolah dengan dua cara, memberikan hukuman yang bersifat mendidik kepada siswa yg melanggar peraturan (tidak disiplin) dan memberi pujian/hadiah/respon positif bagi siswa yang disiplin (tidak melanggar peraturan), teknik cooperatif control yaitu mengadakan kerjasama yang di wujudkan dalam bentuk kontrak kerja yang berisi peraturan disiplin sekolah berupa tata tertib dan sanksinya bagi yang melanggarnya.
This research is motivated by the large number of elementary school age children at SD Pleburan 03 Semarang who practice deviant behavior. This study aims to determine the form of deviant behavior, the factors that influence deviant behavior, and the efforts made to deal with deviant behavior in children. This research is a qualitative descriptive study. The results showed that the forms of deviant behavior were lying, cheating, disturbing others, making noise, being late, scribbling on walls / tables / chairs, skipping classes, teasing, leaving class without permission, fighting, sleeping in class during lessons, not paying attention. teachers, not carrying out pickets, yelling, fighting against teachers, destroying other people's things, stealing, smoking, using sharp weapons. The influencing factors are due to the inability to absorb cultural norms, the learning process that strikes, the tension between culture and social structures, different social ties and the consequence of the socialization of deviant sub-cultural values. Efforts are given to address deviant behavior in children, namely preventive action, repressive action, curative action, and persuasive action. Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya anak usia sekolah dasar di SD Pleburan 03 Semarang yang melakukan perilaku menyimpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perilaku menyimpang, faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang, dan upaya yang dilakukan untuk menangani perilaku menyimpang pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan adalah berbohong, menyontek, mengganggu orang lain, membuat kegaduhan, terlambat, mencoret-coret dinding/meja/kursi, membolos, mengejek, meninggalkan kelas tanpa ijin, berkelahi, tidur dikelas ketika pelajaran, tidak memperhatikan guru, tidak melaksanakan piket, memalak, melawan guru, merusak barang orang lain, mencuri, merokok, menggunakan senjata tajam. Faktor yang mempengaruhi yaitu karena ketidaksanggupan menyerap norma norma kebudayaan, proses belajar yang menyimpaang, ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial, ikatan sosial yang berlainan dan akibat proses sosisalisasi nilai subkebudayaan yang menyimpang. Upaya yang diberikan untuk menangani perilaku menyimpang pada anak yaitu tindakan preventif, tindakan represif, tindakan kuratif, dan tindakan persuasif.
This study attempts to find out how the planning process method peers, the implementation of a method of guidance peer and to know the influence of a method of guidance peer against student learning achievements. The kind of this research is the qualitative study with the approach of a case study using data of the information based on discoveries in the field. The population research is students grade 5 SDN Kembangarum 4 sub-district of mranggen, district demak. The Sample taken is 4 the students who were a tutor and 4 students in the guide, with using a technique descriptive analysis phenomenology. Laboratory data obtained through observation, interviews, and documentation. Can be concluded the application of a method of a tutorage can increase student learning achievements grade 5 a student average score the initial conditions 59,42 increased to 78,19 afterward applied a method of a tutorage. That planning the application of a method of a tutorage teacher formerly recognize the characteristics of students so teachers choose to apply the methods of a tutorage. In the implementation of the teachers give instructions to students before applies the methods of a tutor. Students who were deemed was chosen as a tutor.. Based on the result of this research advice to report is the application of a method of a tutorage can last more effective
Abstract:The research is motivated by the results of learning mathematics that has not reached the KKM AbstrakPenelitian dilatarbelakangi oleh hasil belajar matematika yang belum mencapai KKM dan kurangnya motivasi siswa belajar matematika. Penelitian ini intinya untuk mengetahui keberhasilan yang dicapai oleh siswa kelas III di SD Negeri 1 Magelung Kendal pada hasil dan motivasi belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran hukuman. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan desain yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III A dan III B. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, tes hasil belajar dan skala psikologis motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-
The purpose of this study was to determine the effectiveness of the Problem Based Learning model with diorama media on the science learning outcomes of class V SDN 02 Pesucen Pemalang. This type of research is a quantitative experiment. This research is a Pre-Experimental Design with the form of experimental design used is the One-Group Pretest-Posttest Design. The research subjects were grade V students of SDN 02 Pesucen Pemalang in the academic year 2020/2021. The research sample was taken by using nonprobability sampling technique. Data collection techniques using tests, documentation, interviews, questionnaires and questionnaires. The results of the research carried out in class V SDN 02 Pesucen showed that there was a difference in the average acquisition of posttest and pretest scores, namely the pretest results of 58.645 while the posttest results were 82.968, this shows that the Problem Based Learning model with diorama media is effective for improving science learning outcomes. students. Based on the analysis of the hypothesis using the t-test, obtained tcount> ttable, namely 10.550> 2.042, so Ho is rejected and Ha is accepted. So the conclusion is that the problem based learning model assisted by diorama media is effective on the science learning outcomes of fifth grade students of SD Negeri 02 Pesucen.
Abstrak: Degaradasi moral sekarang mengancam generasi muda tidak terkecuali peserta didik SD, rusaknya perilaku peserta didik ini disebabkan banyak faktor dari dalam maupun dari luar, namun dengan pendidikan dan keteladanan dari guru semoga dapat mengurangi dampak negatif perilaku peserta didik dan merubah perilaku peserta didik ke arah yang lebih baik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif dengan tehnik deskriptif persentase. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan keteladanan guru dapat meningkatkan akhlak mulia siswa SDN Ngaluran 2?, dapatkah keteladanan guru mempengaruhi pembentukan sikap akhalk mulia siswa SDN Ngaluran 2?, apakah pengaruh yang ditimbulkan dari sikap guru terhadap pembentukan akhlak mulia siswa SDN Ngaluran 2?. Tujuan penelitian untuk meningkatkan dan membentuk perilaku akhlak mulia peserta didik. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SDN Ngaluran 2 Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak, dengan jumlah siswa 32 anak. Penelitian dilakukan dua siklus.Indikator keberhasilan dalam penelitian ini antara lain perubahan perilaku siswa dari kurang baik menjadi baik, meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran, guru dapat memberikan contoh keteladanan kepada peserta didik. Hasil penelitian, pada siklus I menunjukkkan perilaku peserta didik masih rendah dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu berdasarkan pengamatan guru menjadi 100% kurang baik dan pada siklus III menjadi 22% kurang baik dan 78% baik, berdasarkan penilaian peserta didik dari siklus II 100% berperilaku kurang baik dan pada siklus III menjadi 6,25% kurang baik dan 93,75% baik, keteladan guru dari siklus II 88% sangat baik menjadi 92% sangat baik. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peserta didik mengalami peningkatan dan perubahan perilaku kearah yang lebih baik.Berdasarkan penelitian ini disarankan agar guru dapat memberikan keteladanan yang baik bagi peserta didik.KATA KUNCI: Sikap guru, akhlak mulia, keteladanan guru dan pembiasaan
PEMANFAATAN MEDIA APE PKK KELURAHAN MARGOHAYU KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.