Padi merupakan salah satu hasil utama pertanian Negara Indonesia, musim saat ini yang tidak menentu mengakibatkan permasalahan dalam pengeringan padi/ gabah, walaupun saat ini sudah ada alat pengering gabah dengan bantuan pemanasan dari proses pembakaran yang bisa menimbulkan pencemaran udara, dan alat itupun masih jarang dimiliki oleh para petani. Oleh sebab itu peneliti ingin merancang pengering gabah yang bisa dipakai kapanpun, dengan proses pengeringan menggunakan konversi energi listrik menjadi panas sebagai penghasil udara panas dan alat yang lebih otomatis menggunakan PLC sebagai otak pemrogramannya. Alat pengering gabah berbasis PLC ini berdiameter 40 cm sebagai tabung pengering, dan heater pemanas udara sebagai penghasil udara panas. Gabah dalam tabung pengering akan diaduk selama proses pengeringan dengan pengaduk berbentuk baling – baling, agar gabah bisa merata selama pengeringan. Kapasitas alat 3 – 5 Kg, lama pengeringan dan juga suhu pengeringan bisa diatur sesuai dengan kebutuhan. Bila pengaturan waktu lama pengeringan sudah terpenuhi maka pintu output gabah akan membuka secara otomatis dengan bantuan pintu sliding yang digerakkan dengan motor dc. Pada pengujian alat yang telah dilakukan, alat mampu mengurangi kadar air gabah rata – rata hingga 2,4 % per jamnya, pada setingan suhu pemanasan 35˚C - 45˚C dan kapasitas 3 – 5 Kg. Untuk biaya pengeringan pada suhu tersebut adalah ± Rp 195,- / Kg tiap 1 jam, dengan asusmi harga listrik per KWh nya adalah Rp 1500,-. Kata Kunci: PLC, heater, kadar air gabah.
Maximum Power Point Tracking (MPPT) modeling has been developed which is part of a photovoltaic (PV) system. This study applies an algorithm for tracking maximum power points in the photovoltaic unit as a whole. The algorithm applied to the MPPT is simulated in PRO-TEUS modeling to verify the proposed method, the PID control method is simulated in Matlab and Simulink. Simulation shows that changes in input current and voltage will produce different PID controls, with a PWM duty cycle of 10% to 99%.Abstrak-. Telah dibangun pemodelan rangkaian pelacakan titik daya maksimum (Maximum Power Point Tracking -MPPT) yang merupakan bagian dari sistem photovoltaic (PV). Penelitian ini menerapkan sebuah algoritma untuk pelacakan titik daya maksimum pada unit photovoltaic secara keseluruhan. Algoritma yang diterapkan pada MPPT di simulasikan didalam pemodelan PROTEUS guna memverifikasi metode yang diusulkan, Metode PID kontrol disimulasikan pada Matlab dan Simulink. Simulasi menunjukkan perubahan pada arus dan tegangan input akan menghasilkan kontrol PID yang berbeda pula, dengan nilai duty cycle pada PWM 10% hingga 99%. Kata Kunci: Pemodelan; Algoritma MPPT; Sistem PV; Simulasi.
Dalam menyediakan tenaga listrik ke konsumen, keandalan sistem wajib adanya diperhatikan saat dilakukan perluasan dan pengembangan jaringan distribusi. Di samping itu, evaluasi dan maintenance keandalan sistem distribusi tenaga listrik juga perlu dilakukan sehingga dapat menjaga berlangsungnya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Menghitung indeks keandalan dari beberapa sistem yang mendistribusikan tenaga listrik di Rayon Ploso merupakan tujuan dibuatnya Tugas Akhir ini. Adapun metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), dimana metode ini ditujukan untuk memperhitungkan indeks kegagalan pada tiap-tiap komponen yang membentuk sebuah sistem distribusi tenaga listrik sehingga dapat mereprentasikan indeks keandalan sistem secara keseluruhan. Peralatan sectionalizer dan fuse akan dipasang untuk meningkatkan keandalan suatu penyulang yang mana pemasangannya didasarkan dari hasil perhitungan indeks keandalan.
Kemajuan teknologi di dunia terutama pengendali saat ini sangat pesat, sehingga manusia dapat meringankan pekerjaanya dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini. Bahkan tidak hanya untuk manusia tetapi jugadapat diterapkan pada hewan berjenis unggas yaitu anak ayam DOC ( Day Old Chicken ) . Dengan suhu ideal yang di inginkan kenyamanan pada anak ayam DOC, PLC dapat mengontrol suhu yang di inginkan, mengendalikan lebih dari 1 inkubator dan dapat diatur berkelanjutan dari hari 1-14. Tujuan penelitian “Pengendali Suhu Ruang Inkubator DOC berbasis PLC” adalah membantu peternak ayam dalam mengelola anak ayam yang baru menetas. Inputan yang digunakan adalah sensor suhu LM35 yang berfungsi sebagai indikator suhu pada inkubator. Disini penulis memberikan 1 sensor suhu LM35 pada 1 inkubator. Sensor suhu ini akan memberikan inputan ke PLC, ketika suhu yang di inginkan 32ºC sedangkan sensor membaca berada di atas suhu 32ºC, maka blower akan berputar kencang dengan 360 rpm, tegangan 220 volt, arus 0,14 ampere. Ketika berada pada 32,5ºC blower akan berputar sedang dengan 60 rpm, tegangan 115 volt, arus 0,13 ampere. Indikator harian terdapat pada alat ini untuk menandakan inkubator 1 dan 2 bisa di letakkan anak ayam DOC yang berbeda umur dan tentunya untuk memaksimalkan kinerja dari PLC tersebut yang dapat mengendalikan 2 inkubator sekaligus, menggerakkan motor blower dengan 3 kecepatan ( berhenti, sedang, kencang ), mengontrol harian dengan indikator lampu pada kotak panel.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.