Pemasaran pariwisata dilakukan secara digital untuk menjangkau pasar yang luas, dalam rangka mempromosikan pariwisata ke dunia Internasional. Dalam dunia pariwisata adalah menumbuhkan kesadaran kemampuan soft skill, pembangunan kesadaran dan kemampuan soft skill terkesan terabaikan. Pembangunan kesadaran dan kemampuan soft skill tidak dapat dilakukan secara instan, tetapi harus secara bertahap sesuai dengan kemanpuan dan pemahaman, serta kondisi masyarakat di daerah destinasi tersebut. Kesadaran dan kemampuan soft skill masyarakat tentang moral etika dan tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya menjadi hal utama. Rendahnya kesadaran dan kemampuan soft skill seperti moral etika terhadap tanggung profesional seringkali menjadi keluhan wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata. Akibat perlakuan seseorang yang tidak bertanggung jawab terhadap wisatawan dapat menimbulkan image negative. Hal tersebut akan menurunkan citra pariwisata secara nasional maupun di dunia internasional. Oleh sebab itu kemajuan teknologi penggunaan digital pemasaran pariwisata, harus berjalan simultan dengan pembangunan kesadaran dan kemampuan soft skill para pelaku usaha Industri pariwisata. Khususnya masyarakat di destinasi menjadi ujung tombak yang berada di garis depan dalam melayani secara langsung wisatawan yang berkunjung ke destinasi. Metode penelitian kualitatif dan pendekatan etnografi untuk menganalisis masalah, dengan alasan penelitian ini membahas tentang masalah aktual dan faktual terkinikan, dan untuk memahami perilaku sosial masyarakat setempat. Data yang dihasilkan berupa data deskriptif yang akan disusun secara sistimatis sebagai hasil penelitian.
Mengembangkan suatu desa menjadi desa wisata merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mempercepat membangunan desa tertinggal. Melalui pendekatan pengembangan wisata alternative, untuk merealisasikan pembangunan pariwisata dengan mengemas suatu pedesaan menjadi desa wisata. Pada umumnya desa telah memiliki potensi dasar yang belum tersentuh dan dikembangkan, seperti kekayaan alam, keunikan budaya dan kuliner tradisional. Potensi dasar yang telah dimiliki oleh masingmasing desa merupakan modal utama sebagai daya tarik wisata desa, dapat dikembangkan sebagai diversifikasi produk wisata, dan pasar wisata. Untuk meningkatkan target kunjungan wistawan 2020, adalah 20 juta wisatawan mancanegara. Kondisi kehidupan perkotaan yang semakin padat kesibukan yang tinggi dan kemacetan semakin meningkat. Kini destinasi desa wisata semakin banyak diminati oleh wisatawan mancanegara, wisatawan Nusantara, maupun wisatawan lokal. Membangun suatu desa wisata sekaligus untuk mengembangkan identitas atau ciri khas daerah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan multidisiplin, dengan alasan bahwa penelitian ini merupakan fenomena sosial-budaya dengan latar yang sesungguhnya atau alami, dan kekinian. Data yang dihasilkan berupa data deskriptif. Kebaharuan dari penelitian ini adalah munculnya sebuah desa menjadi daya tarik wisata baru atau alternative yang banyak diminati oleh masyarakat kota. Kata Kunci: Tradisi, ritual potensi desa sebagai desa wisata ABSTRACT Developing a village into a tourist village is one of the government's strategies to accelerate the development of disadvantaged villages. Through an alternative tourism development approach, to realize tourism development by packaging a village into a tourist village. In general, villages have basic potential that has not been touched and developed, such as natural wealth, cultural uniqueness and traditional culinary. The basic potential that has been owned by each village is the main capital as a village tourist attraction, can be developed as a diversification of tourism products, and tourist markets. To increase the visiting target of 2020 tourists, there are 20 million foreign tourists. Urban living conditions that are increasingly densely packed and congestion are increasing. Now the tourist village destinations are increasingly in demand by foreign tourists, Nusantara tourists, and local tourists. Build a tourism village as well as develop regional identities or characteristics and improve people's living standards and create new jobs so as to reduce unemployment and poverty. The research method used is descriptive qualitative using a multidisciplinary approach, arguing that this research is a socio-cultural phenomenon with a real or natural setting, and current. The resulting data is descriptive data. The renewal of this research is the emergence of a village as a new tourist attraction or alte...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.