Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pandemic case has attacked more than 203 countries around the world. WHO states that Covid-19 can be transmitted from person to person through close contact and droplets. The groups most at risk of contracting this disease are people who have contact with Covid-19 patients, including those who treat Covid-19 patients, and people who are treated in infected areas. The purpose of this study was to describe the factors of newcomers, the trend of newcomers and the trend (trend) of positive confirmation cases of Covid-19 in Pekalongan City for the period April-June 2020. This research is an analytical survey research with analytical descriptive research method to present the profiles of Pekalongan residents who fall into the category comer. Based on the results obtained, the total number of immigrants who entered the Pekalongan City area was 1995 (South Pekalongan District with 312 migrants, East Pekalongan 431 migrants, West Pekalongan as many as 548 migrants and North Pekalongan as many as 704 migrants). The trend of arrivals in Pekalongan City for the period April - June 2020 shows a decline at the end of the incident period. The number or the highest peak occurred in the second week of decline with 161 people and the lowest in the VIII week (first week of June 2020) with 19 people. The trend of arrivals is directly proportional to positive cases of Covid-19, which continue to increase every week. The peak of the increase in positive cases of Covid-19 in Pekalongan City occurred in week II (early April 2020) of 12 cases. An increase in these cases came from people returning from international activities. This increase is also due to decreased public awareness in undergoing health protocols according to the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. HK. 01. 07 / MENKES / 382 in 2020 with the enactment of the New Normal Era.
Buah pedada memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Salah satu cara memanfaatkan khasiatnya adalah dibuat sediaan masker gel peel-off. Masker gel peel-off adalah jenis masker wajah berupa gel yang setelah kering dapat dilepaskan tanpa perlu dibilas. PVA digunakan sebagai gelling agent yang mampu membentuk gel yang cepat kering dan membentuk lapisan film yang elastis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi PVA sebagai gelling agent terhadap sifat fisikokimia sediaan gel peel-off ekstrak etanol buah pedada. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Zat aktif yang digunakan yaitu ekstrak buah pedada sebanyak 11,7%. Konsentrasi PVA yang digunakan yaitu 12%; 14%; 16%. Pengujian sifat fisik sediaan meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, waktu mengering, dan stabilitas. Uji organoleptis dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Uji pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan waktu mengering dianalisis dengan metode One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan metode Post Hoc Tukey HSD jika terdapat perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga formula memenuhi persyaratan sifat fisik sediaan masker gel peel-off meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan waktu mengering. Untuk uji statistik dengan One Way ANOVA menunjukkan bahwa variasi konsentrasi PVA berpengaruh terhadap nilai pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan waktu mengering ketiga formula. Formula I dengan konsentrasi PVA 12% dipilih sebagai formula terbaik sediaan masker gel peel-off. Kata kunci-gelling agent, masker gel peel-off, PVA, Sonneratia caseolaris Ucapan Terima kasih kami sampaikan kepada Universitas Pekalongan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) atas hibah penelitian unggulan yang diberikan kepada kami
Latar belakang : Teh kombucha merupakan salah satu minuman yang telah dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang disebabkan karena adanya fenolik bebas yang dihasilkan selama proses fermentasi. Buah pedada yang banyak dihasilkan dari pohon mangrove di pesisir pantura belum dimanfaatkan oleh masyarakat, padahal buah pedada memiliki kandungan vitamin C dan senyawa fitokimia yang dapat digunakan sebagai antioksidan. Tujuan : untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai manfaat teh kombucha pedada dan memandirikan masyarakat agar dapat membuat produk teh kombucha pedada sebagai healthy drink komoditas Pekalongan. Metode : Menggunakan pendekatan participant active learning dengan metode ceramah, tanya jawab, dan praktik. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan di Kelurahan Bandengan Kota Pekalongan dengan peserta sejumlah 29 orang. Hasil : Tingkat pengetahuan peserta kegiatan sebelum kegiatan dilaksanakan 86,20% belum mengetahui tentang manfaat teh kombucha dan buah pedada. Setelah dilakukan edukasi dan praktik, pengetahuan peserta naik hingga 100% tentang segi manfaat, khasiat dan pembuatan teh kombucha varian pedada. Kesimpulan : Peserta mengalami peningkatan pengetahuan mengenai manfaat teh kombucha dan buah pedada bagi kesehatan. Peserta dapat menunjukkan dengan benar cara pembuatan teh kombucha pedada.
Dengue Hemorrhagic Fever is a serious problem in Central Java with an Incidence Rate (IR) of 10.2/100,000 population in 2018. Efforts to reduce the number of dengue fever cannot be separated from efforts to control the Aedes aegypti vector. Alternative vector control that is safer and more environmentally friendly can be done by utilizing compounds derived from plants that have biologically active properties. The plant that has the potential to be developed as a natural insecticide is galangal (Alpinia galanga). The amis of this study was to determine the effectiveness of a water filter added with biolarvicides from galangal rhizome extract. The research method used was a quasi-experimental method with 4 different concentrations of galangal extract (0.1%; 0.2%; 0.3% and 0.4%) and used a negative control without the addition of galangal extract. The results showed that in water filter treatment with galangal rhizome extract, there was death in Ae. aegypti mosquito larvae, while in negative control there was no larval death. The results showed that mortality of Ae. aegypti mostly occurred at a concentration of 0.4% as many as 25 larvae. Water filter with galangal rhizome extract biolarvicide has the potential to kill Ae. aegypti larvae.
Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraaan Masyarakat petani kopi di Desa Sidomulyo Kecamatan Lebakbarang antara lain agar petani kopi mampu memahami dan mampu mengaplikasikan tentang teknik memanen yang baik serta dapat mengaplikasikan teknik pengolahan kopi yang lebih baik, mampu memahami dan mengaplikasikan teknik mengangkat beban serta dapat memahami teknik penguluran otot pinggang pada petani kopi dan mengaplikasikannya. Permasalahan yang dihadapi oleh kedua mitra yakni Kelompok Tani Sidodadi dan Sidodadi II adalah teknik memanen yang masih keliru serta pengolahan pasca panen yang hanya melalui teknik pengolahan kopi kering, sehingga diperoleh rasa kopi yang memiliki cita rasa yang kurang nikmat. Selain itu, masih rendahnya tingkat pemahaman teknik mengangkat yang ergonomi, serta pengetahuan yang masih rendah tentang bagaimana menyembuhkan keluhan badan pegal-pegal setelah panen kopi selain dengan obat. Berdasarkan permasalahan tersebut, metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah (1) memberikan pelatihan tentang teknik pemanenan dan pengelolaan pasca panen buah kopi, (2) memberikan penyuluhan tentang teknik mengangkat yang benar saat panen kopi, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan keselamatan kerja petani (menjadi lebih sehat dan hasil panen lebih produktif) dengan cara yang mudah dan (3) memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang penyembuhan keluhan dengan latihan penguluran dengan biaya yang relatif murah dan terjangkau. Hasil dari kegiatan PKM adalah meningkatnya pengetahuan petani kopi terkait teknik memanen yang baik dan teknik pengolahan pasca panen buah kopi, meningkatnya pengetahuan tentang teknik lifting yang ergonomi, serta dapat mengetahui cara pemyembuhan keluhan badan pegal menggunakan back exercise tanpa minum obat.
Diarrhea cases in Indonesia were 270/1000 population or 7,265,013 cases occurred at all ages with a mortality rate (CFR) of 4.76% in 2018. Treatment of diarrhea can be done by giving antibiotics such as Cefotaxime, Ciprofloxacin, Gentamicin, Ampicillin, Metronidazole, Co-trioxide, Ceftriaxone, and Erythromycin. However, inappropriate use of antibiotics can lead to bacterial resistance. Turmeric is a medicinal plant that contains curcumin and essential oils that can inhibit the growth of bacteria. There are 24 essential oils in turmeric, which are dominated by turmerone (35.16%), ar-turmerone (25.20%), curlon (18.21%), and ar-curcumin (3.74%). Turmeric water obtained through juice has the potential as an antibacterial agent. This study is a pure experiment using a post-test-only control group design by examining the effect of turmeric juice (Curcuma domestica Val.) as an antibacterial of Escherichia coli bacteria. The results showed the ability of turmeric juice to inhibit the growth of Escherichia coli bacteria. The concentration of turmeric juice was able to produce an inhibition zone at concentrations ranging from 40% at 14 mm and the highest concentration at 100% at 24 mm. The results of the One Way Anova test showed that the results were not significant because the p-value>0. 05 (p-value=0.351). This means that the average diameter of the inhibition at the concentration of turmeric juice 40%, 55%, 70%, 85%, and 100% did not have a significant difference. Turmeric juice has effectiveness in inhibiting the growth of E.coli bacteria. Kata kunci:Antibakteri; Zona hambat; Air perasan kunyit. Kasus diare di Indonesia tahun 2019 sebanyak 270/1000 penduduk atau 7.265.013 kasus terjadi pada semua umur dengan angka kematian (CFR) sebanyak 4,76% pada tahun 2018. Pengobatan diare dapat dilakukan dengan pemberian antibiotic seperti Cefotaxime, Ciprofloxacin, Gentamisin, Ampicillin, Metronidazol, Kotrimokdazol, Seftriakson, dan Eritromisin. Akan tetapi penggunaan antibiotik tidak sesuai dosis dapat menyebabkan resistensi bakteri. Kunyit merupakan tanaman obat yang mengandung kurkumin dan minyak atsiri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Minyak esensial pada kunyit diketahui ada 24 macam yang didominasi oleh α-turmeron (35,16%), ar-turmeron (25,20%), kurlon (18,21%), dan ar-kurkumin (3,74%). Air kunyit yang diperoleh melalui perasan sangat berpotensi sebagai agen antibakteri. Penelitian ini merupakan eksperimen murni menggunakan rancangan post test only control group design dengan meneliti efek dari air perasan kunyit (Curcuma domestica Val.) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan air perasan kunyit dalam menghambat pertumbuhan bakteri E.coli. Konsentrasi air perasan kunyit mampu memhasilkan zona hambat pada konsentrasi mulai 40% sebesar 14mm dan tertinggi konsentrasi 100 % sebesar 24 mm. Hasil uji One Way Anova menunjukkan hasil tidak signifikan karena p-value>0, 05 (p-value=0,351). Hal ini berarti rata-rata diameter daya hambat pada konsentrasi air ...
Gold in nature is covered by rocks which contain sulfide minerals such as pyrite, chalcopyrite, arsenopyrite, and others sulfide minerals. Chemolithotrophic bacteria have the ability to oxidize the sulfur compounds and can be used in the process of releasing gold from carrier rocks which contain sulfide minerals. This research aimed to explore and identify the chemolithotrophic bacteria from gold mining areas as well as determine their potential for sulfur oxidation. The methods used in this study were exploring the potential of bacteria in sulfur oxidation and describing the variety of bacteria that were isolated from gold mining areas by 16s rRNA identification. The results showed that there were six isolates from isolation with Starkey solid medium, i.e. Bl-1, B1-2, B1-3, B1-4, B1-5 and B1-6 that were similar to Paenibacillus sp., Enterobacter ludwigiis train E8-13, uncultured Burkholderia sp., Uncultured bacterium clone N4.5, Bacillus subtilis strain CICC 10023, and Bacterium enrichment culture clone 02 respectively. The B1-3 isolate showed the highest increase of sulfate compound in the medium (8.04 % at 649.55 ppm). This indigenous bacteria will be able to be used to release gold from rock which contains sulfide minerals and reduce the use of hazardous chemicals commonly used in gold mining.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.