With the emergence of the COVID-19 outbreak, face-to-face teaching and learning activities had to be temporarily suspended and replaced with online learning activities. Of course this is the first thing for students in carrying out online learning, and students must interact with new things where online learning uses internet-based learning applications. Which requires students to understand in this online learning. Because of this, many students find it difficult to do online learning. The purpose of this study was to describe students' difficulties in online learning during the COVID-19 pandemic in elementary schools. This type of research uses descriptive qualitative research with oral test, interview, and observation methods. The source of data analysis used in this research is primary data which is carried out directly with students, homeroom teachers, and parents of students, then followed by secondary data. In this study, researchers involved parents of students to understand what difficulties students experienced in online learning.
Sastra lisan sudah jarang ditemui dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam hal mendongeng. Padahal, di dalam dongeng, terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat ditanamkan pada anak atau siswa. Untuk itu, dalam upaya merevitalisasi tradisi mendongeng, tim melakukan pelatihan media dan waktu mendongeng bagi orang tua dan guru PAUD/ TK Aisyiah di Jakarta Selatan. Untuk meningkatkan keterampilan dan kesadaran dalam mendongeng, tim menggunakan metode pelatihan. Dalam metode ini, tim memberikan ceramah, diskusi, dan praktik sehingga para peserta mampu memahami dan menerapkan materi yang telah diberikan. Kegiatan ini dilaksanakan di PAUD Aisyiah Petukangan Utara dan TK Aisyiah 29 Jakarta Selatan. Materi yang diberikan adalah penggunaan media dalam mendongeng berupa media buku dan nonbuku serta waktu mendongeng. Hasil kegiatan pelatihan ini adalah para orang tua dan guru mampu mempraktikkan mendongeng dengan media buku dan nonbuku serta memahami waktu mendongeng dengan baik.
Abstract Manuscripts are a national cultural heritage that must be cared for and preserved. One of the ways to maintain the text of the manuscript is by revealing the contents contained in it. One of the manuscripts that needs to be disclosed is the Wawacan Samun (WS) script. This is because the character values in Samun's wawacan script can be used as an example for the community, especially students as potential national leaders. The Wawacan Samun manuscript tells about the journey of the Gnadasari character in trying to be able to meet his brother again, Gandawerdaya. On that journey there were obstacles that he faced. however, he managed to face all these obstacles thanks to the good qualities he had and the kindness of other characters. Therefore, the character and attitude of the characters in the WS text need to be emulated by the wider community. For this reason, the purpose of this study is to reveal the character values contained in the Wawacan Samun manuscript so that it can be used as a guide for life for the nation's future generations. The method used in this research is descriptive analysis, using data sources from the Wawacan samun manuscript that has been edited and transliterated. The analysis technique used is the observation and note technique. The character values contained in the Wawacan Samun manuscript include 1) Responsible; 2) Trustworthy and Honest; 3) Respect and Courtesy; 4) Compassion, Caring, and Cooperation; 5) Confident, Creative, Hard Work, and Never Give Up; 6) Fairness and Leadership; 7) Kind and Humble; and 8) Tolerant. --- Abstrak Naskah merupakan warisan budaya bangsa yang harus dirawat dan dipelihara. Salah satu cara untuk memelihara teks naskah yaitu dengan mengungkap isi kandungan yang terdapat di dalamnya. Salah satu naskah yang perlu diungkap isi kandungan di dalamnya adalah naskah Wawacan Samun (WS). Hal ini dikarenakan adanya nilai karakter pada naskah wawacan Samun dapat dijadikan contoh bagi masyarakat, khususnya para pelajar sebagai calon pemimpin bangsa. Naskah Wawacan Samun menceritakan tentang perjalanan tokoh Gnadasari dalam berupaya untuk dapat bertemu dengan kakaknya kembali, Gandawerdaya. Dalam perjalanan tersebut terdapat halang rintangan yang ia hadapi. Akan tetapi, semua rintangan tersebut berhasil ia hadapi berkat sifat baik yang ia miliki serta kebaikan dari tokoh-tokoh lainnya. Oleh karena itu, sifat dan sikap baik yang terdapat pada para tokoh dalam naskah WS perlu untuk diteladani oleh masyarakat luas. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengungkap nilai karakter yang terdapat di dalam naskah Wawacan Samun agar dapat dijadikan pedoman kehidupan bagi generasi penerus bangsa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis, dengan menggunakan sumber data dari naskah Wawacan samun yang telah disunting dan ditransliterasikan. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah dengan teknik simak dan catat. Nilai karakter yang terdapat dalam naskah Wawacan Samun antara lain adalah 1) Bertanggung Jawab; 2) Amanah dan Jujur; 3) Hormat dan Santun; 4) Kasih Sayang, Peduli, dan Kerjasama; 5) Percaya Diri, Kreatif, Kerja Keras, dan Pantang Menyerah; 6) Adil dan Kepemimpinan; 7) Baik dan Rendah Hati; serta 8) Toleran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.