Kerupuk adalah sejenis makanan ringan yang sangat dikenal kenal di Indonesia. Produk ini memiliki densitas rendah, berporos dan bertekstur renyah. Kerupuk telah dikembangkan dengan berbagai komposisi bahan dan teknik pengolahan yang berbeda. Ulasan ilmiah ini bertujuan untuk mempelajari keterkaitan komposisi bahan dan proses pengolahan terhadap karakteristik kerupuk berdasarkan hasil studi penelitian yang telah ada. Studi terkait kerenyahan sebagai indikator mutu kerupuk juga dijelaskan dalam ulasan ini. Sensasi kerenyahan kerupuk terjadi akibat adanya kejadian retakan dan bunyi pada matriks gelas saat digigit. Kerupuk yang memiliki pengembangan tinggi, jumlah pori banyak, dan dinding pori tipis mempunyai tingkat kerenyahan yang tinggi. Ada dua variabel yang bekerja dalam pembentukkan stuktur dan pengembangan kerupuk yaitu perpindahan massa uap air dan sifat viskoelastis polimer. Perpindahan massa uap air menghasilkan tekanan terhadap polimer dan polimer bertahan terhadap tekanan tersebut. Kedua variabel ini membentuk kesetimbangan yang menentukan ukuran pori, ketebalan dinding pori dan besarnya volume pengembangan kerupuk. Sifat viskoelastis polimer pati dipengaruhi oleh jenis pati, proses pemasakan, pendinginan gel pati dan interaksi gel dengan bahan lainnya seperti protein, garam dan air. Tekanan uap air dipengaruhi oleh proses pemanasan, kadar air dan unsur bahan lain seperti soda kue. Kata kunci : Kerenyahan, kerupuk, pengembangan, tekstur
Sebagian besar produk pangan yang beredar di Indonesia diproduksi dari industri mikro atau industri rumah tangga sehingga cara produksi pangan industri rumah tangga berperan besar terhadap mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat. Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai penerapan cara produksi pangan yang baik industri rumah tangga (CPPB-IRT) di Kota Meulaboh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilakukan di empat industri rumah tangga pangan yang telah memiliki nomor PIRT (IRTP A, B, C, dan D). Penilaian terhadap empat IRTP ditemukan bahwa IRTP A telah sesuai CPPB-IRT, sedangkan IRTP B, IRTP C, dan IRTP D belum sesuai CPPB-IRT. Bentuk penyimpangan yang ditemukan pada IRTP meliputi tidak ada penanggungjawab higiene karyawan dan karyawan belum menggunakan pakaian kerja yang lengkap (penutup kepala, masker, sarung tangan), tata letak peralatan tidak sesuai urutan produksi, dan sarana pembersihan tidak terawat. Adapun rekomendasi yang dapat diusulkan yaitu IRTP perlu pelatihan tentang manajemen mutu, IRTP perlu meningkatkan kesadaran pekerja ataupun mempekerjakan karyawan yang memiliki komitmen terhadap keamanan pangan dan pengawas pangan perlu memberikan pembinaan dan tindakan terhadap IRTP yang tidak memiliki komitmen terhadap penerapan CPPB-IRT.
Salah satu informasi penting yang harus diketahui dalam mendistribusikan produk pangan dari gudang penyimpanan hingga ke tangan konsumen adalah stabilitas produk pangan selama penyimpanan. Salah satu cara untuk menggambarkan stabilitas produk pangan adalah melalui kurva isotermi sorpsi air (ISA) yang memperlihatkan pola kadar air kesetimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model matematika yang tepat menggambarkan isotermi sorpsi air dari beras analog. Pemodelan tersebut digunakan untuk menduga umur simpan beras analog melalui pendekatan kadar air kritis. Larutan garam jenuh yang digunakan untuk memperoleh kurva ISA beras analog antara lain NaOH, CH3COOK, MgCl2, KI, NaCl, KCl dan BaCl2. Model matematika yang digunakan untuk menggambarkan kurva ISA beras analog adalah model GAB, Oswin, Halsey, Chen-Clayton, Henderson, Caurie dan Smith. Berdasarkan nilai MRD maka model GAB adalah model matematika yang paling sesuai menggambarkan kurva ISA beras analog. Nilai kadar air kritis beras analog sebesar 15.24 % bk. Perhitungan pendugaan umur simpan beras analog yang disimpan di dalam plastik polipropilen dan plastik nilon masing-masing adalah 1 tahun 10 bulan dan 3 tahun 3 bulan.
Meugang is a tradition of consuming meat as a form of joy for the people of Aceh in welcoming the month of Ramadan or Eid. The quality and safety of meat is determined by the implementation of good methods of processing meat products in Slaughterhouse. The government has set standard rules that need to be carried out in the management of Slaughterhouse to produce safe, healthy, whole and halal fresh meat products through Regulation of the Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia number II of 2020 concerning Certification of Veterinary Control Numbers of Animal Products Business Units. This study was intended to examine good manufacturing procedure in the animal product production chain in the Ruminant Slaughterhouse Business Unit (RPH-R) Aceh Barat district. The results showed that overall meat processing activities in RPH-R had a total of 22 major deviations and 23 minor deviations. This amount does not meet the Veterinary Control Number Level for the RPH-R Business Unit. The number of deviations is very large and the presence of microbial contamination in the meat samples is very worrying, so the relevant parties are advised to improve the implementation of animal slaughtering activities at the RPH-R Aceh Barat in accordance with the standard regulations that have been set.
Microbes can grow and reproduce in almost a variety of environmental conditions. Food products are one of the environmental conditions suitable for microbial growth. Food products that contain high protein, such as fish food products, can be contaminated by microbes, because they contain nutrients that are suitable for microbial growth and environmental conditions that support growth. Microbial contamination test can be carried out by growing microbes on certain test media such as Mannitol Salt Agar/MSA media which is used to detected Staphylococcus aureus and Eosin Methylene Blue/EMB media to detected bacteria from the coliform group and the presence or absence of Escherichia coli bacteria.
Saat ini, industri rumah tangga banyak berkembang di Indonesia. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Libby brownies merupakan salah satu usaha rumah tangga di Kota Tangerang Selatan yang bergerak dalam bidang tata boga khususnya dalam usaha pembuatan brownies. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi proses produksi brownies dan sistem sanitasi pangan yang diterapkan oleh UMKM Libby Brownies. Penelitian dilakukan dengan observasi tempat produksi dan wawancara langsung dengan pemilik UMKM dan pekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM Libby Brownies telah menerapkan konsep CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik). Dalam penerapan CPPOB, UMKM Libby Brownies telah melakukan upaya dalam menjaga sanitasi produk. Namun, masih banyak ditemukan masalah, seperti kondisi keramik lantai yang pecah serta cat dinding yang sudah mengelupas dan bernoda kecoklatan. Masalah-masalah ini perlu ditangani karena dapat berdampak buruk pada produk yang dihasilkan dan juga kepada konsumen. Oleh karena itu, UMKM Libby Brownies masih harus menjalani banyak perbaikan berkaitan dengan kebersihan dan kelayakan lokasi produksi. Sosialiasi dan pengawasan perlu dilakukan oleh pemerintah pusat melalui dinas terkait untuk meningkatkan tanggung jawab dan kepedulian UMKM terhadap keamanan dan sanitasi pangan yang diterapkan.
Ikan gulamah merupakan komoditas perikanan yang bernilai ekonomis rendah tetapi memiliki kandungan protein yang tinggi. Salah satu cara meningkatkan nilai ekonomisnya yaitu dengan mengolah ikan gulama menjadi bakso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat sensori dari bakso ikan gulamah (Johnius spp.) yang ditambahkan karagenan berupa tekstur, warna, aroma, dan rasa. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan: (1). Pembuatan karaginan rumput laut; (2). Pembuatan bakso ikan dengan penambahan karaginan dengan konsentrasi Kontrol 0%, Perlakuan 1: 0,5%, Perlakuan 2: 1%, Perlakuan 3: 1,5%, Perlakuan 4: 2%, dan Perlakuan 5: 2,5%, (3). Parameter yang diamati uji sensori (warna, tekstur, aroma dan rasa) dan uji kimia (kadar air dan kadar protein). Rancangan yang digunakan pada penelitian ini rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Data diolah dengan menggunakan analisis varian (One-Way Anova) program software SPSS 16,0 untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dan kontrol. Berdasarkan statistik hasil pengukuran karakteristik bakso ikan dengan penambahan karagenan yang dievaluasi meliputi analisis uji sensori tekstur menunjukkan berbeda nyata (P<0,05), warna menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05), aroma menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05), dan rasa menunjukkankan berbeda nyata (P<0,05). Sedangkan hasil uji kadar air pada bakso dengan penambahan karagenan menunjukkan berbeda nyata dari kontrol hal ini seiring dengan peningkatan kadar protein pada bakso dengan penambahan karaginan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.