Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan pertumbuhan ekonomi, yang menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam rentang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam konsep nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan demikian, PDB dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur kinerja perekonomian suatu negara atau sebagai cerminan keberhasilan suatu pemerintahan dalam menggerakan sektor-sektor ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel yang terdiri dari jumlah uang beredar dan tingkat inflasi dan PDB serta menganalisis variabel yang berpengaruh dominan diantara jumlah uang beredar dan tingkat inflasi terhadap PDB. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguatkan hasil penelitian ini adalah dengan menggunakan uji asumsi klasik, analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda, uji F, dan uji T. Dari hasil penelitian didapat bahwa tingkat inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDB langsung di Indonesia, tetapi jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDB langsung di Indonesia dengan α = 5%.
Pengembangan UMKM sangat penting dalam menciptakan lapangan kerja dan mereduksi tingkat kemiskinan. Tetapi, intensitas persaingan usaha sangat tinggi, sehingga dibutuhkan kekuatan daya saing yang merupakan kunci utama bagi UMKM untuk terus bertahan (sustain). Salah satu strategi dalam meningkatkan daya saing UMKM adalah melalui peningkatan aksesbilitas kredit, yang ditujukan bagi peningkatan pendapatan usaha. Oleh karena itu, tujuan tulisan ini untuk: (i) menganalisis besarnya pendapatan UMKM sebelum dan sesudah memperoleh kredit; dan (ii) untuk mengeksplorasi perbedaan pendapatan UMKM sebelum memperoleh kredit dan sesudah memperoleh kredit. Analisis statistik deskriptif dan Uji t digunakan sebagai landasan analisis, dimana pendapatan dan biaya produksi menjadi aspek utama yang dinilai. Berdasarkan pengumpulan data kuantitatif dan wawancara dengan 28 pelaku UMKM pedagang bakso di Kelurahan Ciptomulyo, Kota Malang, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum memperoleh kredit, pendapatan bersih pedagang bakso sebesar Rp 5.010.357, sedangkan pendapatan bersih pedagang bakso sesudah memperoleh kredit sebesar Rp 10.084.679. Peningkatan pendapatan tersebut disebabkan oleh peningkatan daya saing usaha pasca kredit diberikan. Para pelaku UMKM (pedagang bakso) mampu meningkatkan efisiensi perolehan bahan baku, peningkatan produksi, dan mampu melakukan ekspansi pasar. Kesemuanya dapat dilakukan akibat pengelolaan kredit yang optimal, yang dijalankan atas penerapan manajemen yang handal, dan didukung dengan peningkatan kegiatan pemberdayaan. Hasil analisis tersebut memberikan wawasan penting bagi pemerintah bahwa peningkatan aksesbilitas yang diirngi dengan program pemberdayaan harus menjadi fokus dalam penyusunan kebijakan pengembangan UMKM.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.