AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi mahasiswa yang masih kurang memiliki self concept dalam mempelajari mata kuliah operasional riset. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perkembangan kemampuan diri dalam menyelesaikan permasalahan sistem pengambilan keputusan yang dimiliki mahasiswa secara mandiri. Subjek penelitian sebanyak 49 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, terdiri dari angkatan 2017-B dan 2017-C. Metode penelitian yaitu penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada proses perbaikan pembelajaran secara mandiri melalui self regulated learning. Data kuantitatif diperoleh melalui tes tulis sedangkan data kualitatif diperoleh melalui observasi dan wawancara. Analisis data penelitian ini menggunakan perhitungan persentase nilai rata-rata dengan batasan persentase nilai rata-rata minimal 75% maka pelaksanaan proses perbaikan dapat dihentikan. Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses perbaikan pembelajaran melalui self regulated learning mampu mengarahkan mahasiswa untuk belajar mandiri secara aktif dan memberikan motivasi dalam berkompetisi secara positif sehingga memperoleh hasil capaian pembelajaran yang lebih baik. Fostering Self Directed Learning Ability on The Subject of Operational Research Through Self Regulated Learning AbstractThis research is motivated by the condition of students who still lack self-concept in studying operational research subjects. The purpose of this study is to determine the development of the ability to self in solving the problem of decision-making systems that are owned by students independently. This study was implemented at the University of PGRI Adi Buana Surabaya, participated by 49 undergraduate students majoring in Mathematics Education, 2017-B and 2017-C. The research method used is classroom action research focused on the process of improving learning independently through self-regulated learning. Quantitative data were obtained through written tests while qualitative data were obtained through observation and interviews. Analysis of the data used in this study using the calculation of the percentage of the average value with a limit of the average percentage value of at least 75%, then the implementation of the improvement process can be stopped. The finding of this study indicates that the learning improvement process through self-regulated learning can direct the students to actively self learn and motivate them to compete positively to obtain a better learning outcome.
Ilustrasi Salah satu syarat pengembangan karir profesi guru adalah kemampuan guru dalam menulis. Tugas Guru dalam menulis karya ilimiah, salah satunya diwujudkan dalam pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dari hasil analisis observasi awal yang dilakukan pada Guru MGMP SMA Kabupaten Mojokerto, hanya terdapat 35% dari mereka yang sudah mampu menerapkan PTK pembelajaran berbasis PBL dan PjBL. Selain dari itu para Guru juga masih mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan PTK. Dari hal tersebut maka, sangat penting bagi Guru MGMP SMA Kabupaten Mojokerto untuk memahami, menerapkan, dan membuat laporan PTK tentang pembelajaran yang menggunakan model PBL dan PjBL. Tujuan dari program pengabdian ini untuk membantu guru matematika MGMP Kabuptaten Mojokerto dengan memberikan pelatihan penyusunan PTK berbasis PBL dan PjBL. Terdapat tiga tahapan dalam pelaksanaan kegiatan program pengabdian kepada masyarakat (PPM) yang dilaksanakan oleh Tim Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Ketiga tahapan tersebut adalah Tahap observasi awal, Tahap Perencanaan, Tahap Sosialisasi. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh dosen program studi pendidikan matematika adalah telah dilakukan 4 kali kegiatan sosialisasi dan pendampingan tentang pelatihan penyusunan PTK berbasis PBL dan PjBL. Adapaun 4 kegiatan tersebut adalah Penyampaian materi tentang model pembelajaran PBL beserta pembuatan perangkat pembelajaran berbasis model PBL, Penyampaian materi tentang model pembelajaran PjBL beserta pembuatan perangkat pembelajaran berbasis model PjBL, Penyampaian secara teoritis PTK, cara menemukan masalah PTK, cara mencari solusi dari masalah PTK, dan teknik penyusunan serta sistematika laporan PTK, Pendampingan dan penyampaian hasil review laporan PTK berbasis PBL dan PjBL yang telah dibuat oleh MGMP Guru Matematika SMA Kabupaten Mojokerto. Dari serangkaian kegiatan pelatihan penyusunan PTK berbasis PBL dan PjBL yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa 95% Guru Matematika SMA Kabupaten Mojokerto sudah mampu membuat laporan PTK berbasis PBL dan PjBL secara baik dan benar.
Semantic is associated with the relationship between symbol, reference, and the problem’s context involved in the problem-solving process which also involves reasoning and decision-making. Hence, this study describes the characteristics of students’ semantic reasoning to solve the double discounts problem. 51 high school students in Sidoarjo participated in this qualitative study. The data were collected through 15-20 minutes problem-solving tests. The students' answers were grouped into correct and wrong answers. The correct answers were then regrouped once more based on the strategies used by the students to answer the test and to identify their semantic reasoning characteristics. The data were analyzed by reducing, classifying the think-aloud and observing. Then the similarity of characteristics of students' semantic reasoning when solving the double discount problem was identified. To test the accuracy of the data, triangulation method was used. This semantic reasoning was identified by (1) giving the problem situation, (2) stating the keywords and their meaning, (3) stating the relationship, (4) transforming it into a mathematics statement, (5) calculating based on their strategies, (6) decision making, and (7) completing the answer interpretation. This study contributes to developing basic knowledge in interpreting each process of solving ill-structured problems until finding a solution.
Alat peraga merupakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dengan tujuan mengurangi keabstrakan konsep matematika. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan mengetahui implementasi alat peraga abang oleng terhadap hasil belajar matematika jenjang sekolah dasar pada pembelajaran pengukuran berat tidak baku. Metode penelitian yang digunakan adalah True Experimental Design menggunakan pre-test dan post-test. Siswa kelas I SD Tunas Bhakti 26 Surabaya dan SD Unggulan Al Multazam Surabaya terlibat dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui teknik tes untuk mendapatkan hasil belajar siswa, sedangkan hasilnya dianalisis menggunakan SPSS. Hasil perhitungan uji-t dengan SPSS diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05, maka H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan menggunakan alat peraga abang oleng pada mata pelajaran pengukuran berat tidak baku sangat baik digunakan di jenjang sekolah dasar ditinjau dari hasil belajar siswa.
Himpunan adalah resolving set (himpunan pembeda) dari jika setiap simpul di memiliki representasi tunggal pada yang ditentukan oleh jarak dari simpul dari terhadap simpul di . Dimensi metrik dari adalah kardinalitas minimum dari resolving set pada . Pada paper ini akan dijelaskan tentang dimensi metrik pada graf Turan, yaitu graf multipartisi komplit yang dinotasikan dengan dengan adalah banyaknya seluruh simpul dari graf dan adalah banyaknya partisi. Dimensi metrik dari graf dengan adalah . Sedangkan untuk graf Turan yang tidak komplit yang memiliki order dengan menjaga keterhubungan antara setiap simpul pada semua partisi memiliki dimensi metrik yaitu . Kata Kunci : dimensi metrik, graf Turan, resolving set
Covid-19 menyebar secara global memicu pemerintah mengambil kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi penyebarannya. Kebijakan tersebut ditindak lanjuti sekolah maupun perguran tinggi dengan menonaktifkan kegiatan perkuliahan secara fisik di lingkungan kampus dan memanfaatkan teknologi virtual dan digital. Penelitian ini merupakan studi kasus menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mendeskripsikan penggunaan Spada selama masa Covid-19 di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Data dikumpulkan melalui metode angket, dokumentasi, dan wawancara. Berdasarkan data yang sudah disebar memalui google form diperoleh hasil bahwa mayoritas dosen di Universitas PGRI Adi buana Surabaya menerapkan Spada selama masa pandemi Covid-19. Sistem pembelajaran daring yang digunakan mayoritas dosen bukanlah virlenda tetapi lebih menggunakan aplikasi zoom meeting. Hal ini diperkuat dari hasil respon angket yang disebar kepada mahasiswa melalui google form diperoleh informasi bahwa aplikasi yang sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah zoom meeting. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa sig < 0.05 artinya tidak ada pengaruh penggunaan Spada selama masa Covid-19 di lingkungan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Sehingga tidak ada pengaruh antara prestasi belajar mahasiswa sebelum penerapan Spada dengan setelah penerapan Spada di lingkungan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Siswa dituntut harus menjadi pemecah masalah yang handal dalam berbagai situasi, salah satunya ill-structured problems. Penelitian ini merupakan study kasus bertujuan untuk mendeskripsikan penyebab kegagalan RZ dalam memecahkan ill-structured problems tentang persegi panjang untuk menginvestigasi secara mendalam, proses, aktivitas subjek RZ. RZ diminta untuk memecahkan masalah kemudian dilakukan wawancara secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mampu merepresentasikan masalah dengan bahasanya sendiri. Subjek gagal membangun solusi yang sesuai dengan masalah dikarenakan penguasaan konsep segiempat yang parsial. Subjek menggunakan trial and error karena gagal mengaitkan masalah dengan konsep persegi yang merupakan kunci keberhasilan pemecahan masalah. Dalam memberikan justifikasi, subjek tidak mengalami kendala karena proses yang dilakukan adalah penghitungan saja tanpa memaknainya. Sedangkan, proses monitoring dan evaluasi yang dilakukan subjek mengalami kegagalan. Subjek kebingungan menentukan solusi akhir dikarenakan solusi yang dibangunnya tidak memenuhi syarat dari masalah. Untuk itu, guru mempunyai peranan untuk mengajarkan siswanya dalam membangun relasi antar konsep yang dapat dimanfaatkan dalam pemecahan masalah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.