Papua Barat mengalami peningkatan jumlah penderita positif Corona Virus Disease-19 (Covid-19), yaitu sebanyak 276 jiwa (8,9%) dari total 3113 orang yang diperiksa, dan di Kota Sorong jumlah penderita positif covid-19meningkat secara signifikan sebanyak 112 jiwa. Pada kondisi peningkatan kasus Corona Virus Disease-19 (Covid-19) telehealth gizi secara online membantu orang tua dalam manajemen berat badan anak, perbaikan asupan zat gizi protein dan energi, kebiasaan makan anak sebesar 93% Sehingga perlu diterapkan telegizi dalam pelayanan gizi di Rumah Sakit. Penerapan telegizi kepada pasien non Covid-19 dan Covid-19 oleh petugas gizi di Rumah Sakit Kota/Kabupaten Sorong belum terlaksana hingga 80% dikarenakan kurangnya pemahaman para petugas gizi dalam penggunaan telegizi tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah para petugas gizi dapat memahami dan menerapkan telegizi dalam pelaksanaan asuhan gizi pada masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pemberian edukasi melalui sistem online dengan aplikasi zoom meeting, serta diberikan kuesioner pre dan post untuk mengukur keberhasilan pada kegiatan ini. Hasil yang diperoleh dari kegaitan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta petugas gizi atau petugas madya gizi dapat menerima dengan baik dan berdiskusi tentang pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sehingga pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat penting dan dibutuhkan oleh petugas gizi dan petugas madya gizi.
Central obesity fat distribution is influenced by sex hormones and occurs mostly in men and has a strong relationship and is a better indicator of changes in HDL. This study aims to assess the effect of giving purple sweet potato capsules to HDL levels in central obesity of ASN in Sorong City Government. This type of research is a quasi-experimental design with a pre-post control group design. The research sample was male civil servants at the Sorong City Government, taken by purposive sampling method with a sample size of 34 people who were divided into 2 groups. The treatment group was given purple sweet potato capsules with a capsule weight of 250 mg/capsule which was consumed 4 capsules/day for 45 days (6 weeks), while the control group was given capsules containing roasted wheat flour. HDL levels were measured before and after the intervention. Food intake of both groups was obtained by semi-quantitative food frequency and food recall methods. Statistical analysis used was paired t test, independent t test, and ANOVA test. In the treatment group there was an increase in HDL levels of 4.12 mg/dl (10.9%) and statistically showed there was a difference before and after the intervention p = 0.00. To the government to encourage people to pay more attention to their health status and pay more attention to the availability of local food that is beneficial to the health status of the community.
ABSTRAK Status gizi dipengaruh oleh tingkat kecukupan zat gizi dan ketahanan pangan. Banyak permasalahan gizi yang timbul di masa pandemic covid-19 karena masyarakat tidak mempunyai ketersediaan pangan yang baik misalnya permasalahan Kekurangan Energi Kronis. Masyarakat Suku Kokoda merupakan suku dengan kultur pesisir yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, mencari dan menjual batu karang dan kayu bakau dengan mayoritas kategori pendidikan dan penghasilan rendah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya masalah gizi dan kekurangan energi kronis pada ibu hamil dan remaja putri suku Kokoda. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi tentang kekurangan energi kronis dan pembuatan pilot project pemanfaatan pekarangan rumah untuk pemenuhan gizi dalam mencegah KEK. Metode yang digunakan berupa penyuluhan dan diskusi serta pengukuran tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner (pre-test dan post-test) dan membuat pekarangan percontohan. Hasil pengukuran menunjukkan peningkatan pengetahuan dan evaluasi lanjutan pekarangan percontohan akan dibina lewat kerjasama dengan tenaga pelaksana gizi. Kata Kunci: Pekarangan, Kekurangan Energy Kronis, Suku Kokoda ABSTRACT Nutritional status is influenced by the level of nutrient adequacy and food security. Many nutritional problems arise during the COVID-19 pandemic because people do not have good food availability, for example the problem of Chronic Energy Deficiency. The Kokoda Tribe is a tribe with a coastal culture, most of whom work as fishermen, looking for and selling coral reefs and mangroves, with the majority being in the education and low-income categories, so they are unable to meet the nutritional needs of their families. This is evidenced by the high prevalence of nutritional problems and chronic energy deficiency in pregnant women and young women of the Kokoda tribe. The purpose of this activity is to provide education about chronic energy deficiency and to create a pilot project to use home yards to fulfill nutrition in preventing chronic energy deficiency. The method used is counseling and discussion as well as measuring the level of knowledge using a questionnaire (pre-test and post-test) and making a pilot yard. The measurement results show an increase in knowledge and further evaluation of the pilot yard will be fostered in collaboration with nutrition implementers. Keywords: Yard, Chronic Energy Deficiency, Kokoda Tribe
This study aims to determine the organoleptic quality of cereals based on sago flour with a combination of red spinach flour for diabetics. This type of research is an experiment using a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 6 repetitions. Observations were made by means of organoleptic quality tests. The panelists used were somewhat trained panelists of 30 people. Data were analyzed using the Kruskal Wallis test. The results showed that the red color was close to brownish red (2.3–3.67). Sago flavor (2.47–2.73) and spinach flavor (2.26–2.53). Not sweet (1.07–1.37), sago flavor (2.17–2.4), and spinach flavor (1.93–2.1). Crispy in texture close to very crunchy (2.93–3). Has a difference in color and does not have a difference in aroma, taste and texture. The conclusion is that the red color is close to brownish red. Scented sago and scented spinach. Not sweet, sago and spinach taste. Crispy in texture close to very crunchy, and the color parameters have differences
Cookies merupakan salah satu produk bakery yang populer di semua kalangan. Cookies pada umumnya terbuat dari tepung terigu yang merupakan komoditas import, olehnya itu untuk mengurangi ketergantungan penggunaan tepung terigu maka dapat disubtitusi dengan bahan lain seperti tepung sagu dan tepung kacang merah. Selain itu, dapat ditambahkan pula sari buah merah. Pemanfaatan tepung sagu, tepung kacang merah dan sari buah merah dalam pembuatan cookies diharapkan dapat meningkatkan kandungan gizi cookies dan mengangkat potensi pangan lokal. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis daya terima dan kandungan gizi cookies tepung sagu kombinasi tepung kacang merah dengan penambahan sari buah merah. Desain penelitian adalah eksperimen murni dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel adalah produk cookies dengan 4 variasi yaitu P0 (tanpa penambahan sari buah merah), P1 (penambahan sari buah merah sebanyak 5 g), P2 (penambahan sari buah merah sebanyak 10 g), P3 (penambahan sari buah merah sebanyak 15 g). Variabel independent adalah variasi penambahan sari buah merah pada cookies dan variabel dependent adalah daya terima (rasa, aroma, warna, dan tekstur) dan kandungan gizi (energi, protein, lemak, dan karbohodrat). Penelitian ini menggunakan panelis agak terlatih sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan formulir uji hedonik. Analisis daya terima menggunakan uji ANOVA dan analisis kandungan gizi dengan perhitungan manual berdasarkan data dari TKPI (Tabel Komposisi Pangan Indonesia) dan DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan). Hasil penelitian menunjukan bahwa daya terima cookies yang paling baik adalah pada sampel cookies P1. Penambahan sari buah merah tidak memberikan pengaruh terhadap rasa, aroma, warna, dan tekstur dari cookies. Kandungan energi, protein, lemak dan karbohidarat terbesar adalah pada cookies sampel P_3 dengan nilai 276.49 kkal, 4.41 gram, 6.07 gram, dan 50 gram. Semakin banyak penambahan sari buah merah maka semakin besar kandungan gizi dari cookies. Perlu adanya penelitian lanjutan tentang daya terima dan nilai gizi cookies tepung sagu kombinasi tepung kacang merah dengan formulasi yang berbeda dan dengan penambahan bahan pangan lokal yang lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.