Indonesia adalah negara kepulauan yang berada pada jalur gunungapi aktif dunia dan garis khatulistiwa. Hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki potensi bencana geologi dan bencana hidrometeorologi cukup tinggi. Bencana longsor dan banjir adalah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Data penelitian menunjukkan bahwa kedua bencana alam ini termasuk dalam daftar teratas bencana alam yang sering terjadi. Jatinangor adalah salah satu kawasan pendidikan yang terletak di kaki Gunung Manglayang dengan pembangunan yang cukup masif, misalnya pembangunan kawasan pemukiman dan pusat perbelanjaan. Kedua hal tersebut dapat menjadi penyebab terjadinya bencana longsor dan banjir, baik di Jatinangor maupun daerah-daerah lain dengan kondisi fisik yang relatif sama di Indonesia. Sebagian masyarakat di Jawa Barat belum teredukasi dengan baik terkait bencana alam dan mitigasi bencana. Di masa pandemi Covid-19 ini, kegiatan sosialisasi ataupun kegiatan lain yang mengumpulkan masyarakat dalam jumlah banyak tidak dapat dilakukan secara langsung di desa-desa. Hal inilah yang melatarbelakangi kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dilakukan. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi mitigasi bencana perlu dilakukan secara virtual menggunakan platform digital dan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) modifikasi kepada masyarakat di beberapa wilayah di Jawa Barat. Tujuannya agar masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap kondisi tempat tinggal masing-masing serta lebih teredukasi terkait mitigasi bencana alam. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan berjalan baik dan mendapat respon positif dari masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah keikutsertaan masyarakat serta antusiasme selama kegiatan berlangsung. Kegiatan mitigasi bencana direkomendasikan dan perlu terus didukung melalui kolaborasi dan koordinasi berbagai pihak seperti akademisi, bisnis atau industri, masyarakat, pemerintah, media, serta hukum dan regulasi agar program mitigasi bencana di berbagai daerah dapat berjalan dengan baik.
Pandemi Covid-19 hingga akhir tahun 2021 masih berlangsung sehingga masyarakat diharapkan masih terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Di lain pihak, program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik. Namun demikian, hal tersebut perlu terus diawasi di beberapa daerah agar program vaksinasi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat, para akademisi dalam hal ini dosen dan mahasiswa memiliki peran untuk membantu program percepatan vaksinasi. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi dengan tema penguatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penularan Covid-19 perlu dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung pada 22 November hingga 22 Desember 2021 atas dukungan Universitas Padjadjaran dan UNICEF. Metode pelaksanaan kegiatan dengan observasi lapangan, yaitu koordinasi dengan pihak aparat Desa Wangisagara, monitoring penerapan protokol kesehatan di sekolah, serta sosialisasi kepada masyarakat. Tujuan kegiatan sosialisasi adalah untuk memberikan pemahaman serta penguatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya pandemi Covid-19 dan pentingnya vaksinasi bagi masyarakat. Kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik dan dihadiri sejumlah orang di Desa Wangisagara serta aparat desa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa adanya sosialisasi membuat masyarakat menjadi semakin paham akan pentingnya vaksinasi di tengah adanya kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron. Hal ini pula yang menjadi harapan ke depannya agar kesadaran masyarakat juga meningkat di daerah-daerah lain di Indonesia.
Isu lingkungan seringkali berhubungan dengan masalah sampah dan berhubungan erat dengan masyarakat. Masalah sampah merupakan salah satu isu lingkungan yang dialami segenap lapisan masyarakat, tidak terkecuali masyarakat di kawasan pemukiman yang berhubungan dengan sampah rumah tangga. Di masa pandemi Covid-19 saat ini, masalah sampah perlu mendapat perhatian serius karena berdampak pada kondisi kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penerapan pembatasan sosial dan bekerja dari rumah berdampak langsung terhadap produksi sampah padat rumah tangga yang berkaitan dengan alat pelindung diri di masa pandemi Covid-19 seperti masker, pelindung muka, sarung tangan, dan sebagainya. Selain itu, beberapa jenis sampah lain seperti makanan dan minuman kemasan juga bertambah seiring dengan kegiatan masyarakat yang lebih banyak dilakukan di rumah dibandingkan di luar rumah. Untuk mengatasi masalah tersebut, kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga perlu dilakukan melalui platform digital secara daring dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) modifikasi terhadap masyarakat di beberapa daerah di Jawa Barat. Materi yang disampaikan sebagian besar mengenai berbagai jenis sampah rumah tangga dan cara pengelolaan sampah rumah tangga yang baik. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan mendapat respon positif dari masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme masyarakat terhadap kegiatan sosialisasi yang dilakukan, khususnya karena isu lingkungan dan masalah sampah rumah tangga perlu ditangani.
Jatinangor saat ini merupakan salah satu kawasan pendidikan besar di Jawa Barat. Adanya beberapa perguruan tinggi seperti Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin menjadikan UMKM di bidang kuliner berpotensi untuk terus bertambah dan berkembang. Namun demikian, pandemi Covid-19 yang belum berakhir sejak awal tahun 2020 hingga awal tahun 2022 menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku UMKM bidang kuliner untuk dapat terus bertahan. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan sosialisasi terkait pemberdayaan potensi UMKM kuliner, khususnya di daerah Jatinangor degan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) modifikasi. Tujuan kegiatan tersebut agar para pelaku UMKM semakin kreatif dan inovatif di masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini dilakukan melalui observasi lapangan dengan cara memetakan para pelaku UMKM kuliner di daerah Jatinangor, mewawancarai para pelaku usaha, serta melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Tentunya kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Adapun kegiatan sosialisasi dilakukan sebagai upaya menstimulus para pelaku usaha untuk terus berkreasi dan berinovasi di bidang usahanya masing-masing dengan mengedepankan literasi digital sebagai salah satu poin penting dalam menghadapi era digital seperti saat ini. Pada akhirnya, kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pelaku UMKM bidang kuliner di daerah Jatinangor dengan melibatkan berbagai pihak seperti mitra bisnis, para akademisi, serta pemerintah daerah agar perekonomian terus tumbuh dan memberikan dampak baik bagi masyarakat setempat.
The Upper Citarik sub-watershed area is part of the Citarum watershed. Most of the surrounding land is used as agricultural areas, gardens, rice fields, forests, and settlements. With most of the people working as farmers, it causes land degradation due to agricultural extensification. Because the Cicalengka area is estimated to be the final part of the Lembang Fault, and an area that has experiencing changes of land use, this study aims to examine the relationship between the morphotectonic aspects of the Upper Citarik watershed and land use around the Citarik River. The approach used to identify morphotectonic influences in the research area is the analysis of the ridge lineament pattern as well as geomorphic analysis in the form of bifurcation ratio (Rb), drainage density (Dd), mountain front sinousity (Smf), and valley floor width to height ratio (Vf). The dominant pattern of ridge lineaments in the study area is northeast-southwest, resulting in mountains oriented northwest-southeast. The average Rb value is 3.64, Dd ranges from 0.25-10, Vf with an average of 0.62, and the Smf value ranges from 1.11-1.64 in the north and 1.3-2.39 in the south. It can be interpreted that the tectonic activity of the surrounding area is classified as moderately active tectonic, and there are differences in tectonic classes between the northern and southern parts.
The research area is very interesting to study to determine the characterization of the active tectonic influence of the Cisanggarung watershed, West Java. The research area is in Kuningan Regency, West Java. The purpose of this study was to determine the Relative Tectonic Activity Index (Iatr) in the Cisanggarung Watershed. Through the method approach used to identify the Relative Tectonic Activity Index (Iatr) using geomorphic indexes, watershed asymmetry factors (Af), watershed shape index (Bs), valley width, and height valley ratio (Vf), and mountainous face sinusitis (Smf). The Iatr research area is divided into 4 classes: Class 1 (very high), class 2 (high), class 3 (medium), and class 4 (low). Iatr distribution in 14 sub-watersheds covering an area of 286.24 km2 is Class 1 around 14.44% of the watershed area (41.35 km2) which is located in sub-watershed 1, with Smf values 1.157, Vf 0.3, Af 72.15, and Bs 4.3. Class 2 around 28.67% of the watershed area (82.09 km2) is located in sub-watershed 14, with Smf values 1.26, Vf 0.77, Af 15.69, Bs 1.01. Class 3 around 54.16% of the watershed area (155.03 km2) is located in sub-watersheds 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 12, with an average value of Smf 2, Vf 1.54, Af 51.77, Bs 1.75, and Class 4 about 2.71% of the watershed area (7.76 km2) is located in sub- watersheds 4, 5, 9, 13, with an average value of Smf 2.25, Vf 8.18, Af 55.2, Bs 1.65. The results of the morphometric analysis indicated that the study area was mostly affected by tectonics and erosion.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.