Masalah utama dalam penelitian ini adalah kalangan pelajar mengalami dekadensi moral yang membutuhkan Model integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif SD Inpres 34 Bungung Katammu Kabupaten Bantaeng. Penentuan informan penelitian secara purposive sampling, yaitu kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua. Teknik pengumpulan data menggunakan observation, depth-Interview dan dokumentasi. Teknik Analisis melalui data reduction, data display dan conclusion drawing. Teknik kebasahan data dilakukan melalui triangulasi sumber, waktu dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan model integrasi pendidikan karakter terdiri dari enam tingkatan dari tiga level yaitu (a) pada level individu (i) moral knowing, (ii) moral feeling (iii) moral sinverbal. (b) pada level individu-kelompok (i) moral action, (ii) moral habitus, (c) pada level kelompok ada moral culture yang dapat dintegrasikan nilai-nilai karakter pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS). Kata Kunci: Model Integrasi, Pendidikan Karakter, Pembelajaran, Ilmu Pengetahuan Sosial.
The main problem in this study is that students experience moral decadence that requires evaluation of the integration of character education in learning. The purpose of this study is to evaluate the application of character education in learning social science. The research method uses descriptive qualitative. Determination of research informants by purposive sampling, namely the principal, teachers, students and parents. Data collection techniques using observation, depth-interview and documentation. Analysis techniques through data reduction, data display and conclusion drawing. The technique of data validity is done through triangulation of sources, time and techniques. The results showed that social science learning input in instilling character education includes learning implementation plans, learning materials, learning media, learning models and test questions. Learning input is applied by the teacher in the learning process. The output of the input and learning process is students have the values of honest character, discipline, responsibility, courtesy, social care character, character of confidence, tolerance, creative, friendly / communicative, curiosity, and hard work character.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran politik identitas etnis dalam ranah politik dan untuk mengidentifikasi dampak politik identitas etnis dalam pilkades di Desa Siru Kecamatan Lembor kabupaten Manggarai Barat. Informan ditentukan secara purposive sampling, diambil sesuai dengan kebutuhan yang dianggap mampu memberi informasi untuk menjawab permasalahan penelitian. Oleh karena itu, informan yang ditetapkan yaitu kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan masyarakat setempat. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui berbagai tahapan, seperti reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, waktu dan teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran identitas etnis dalam ranah politik pada setiap pilkades di Desa Siru cukup jitu dijadikan jargon oleh masing-masing kontestan sebagai simbol dan basis untuk mencapai kekuasaan atau sebagai kepala desa. Strategi ini dinilai sukses dengan melihat kondisi masyarakat di Desa Siru yang multi etnis. Sudah beberapa kali dilakukan pilkades pada umumnya didominasi dan dimenangkan oleh etnis Ndahe sebagai etnis mayoritas. Adapun dampak dari politik identitas etnik ini adalah terjadinya konflik yang tergolong ke dalam konflik kepentingan. Hasil konstruksi identitas dalam kontestasi pilkades memunculkan suatu situasi yaitu individu-individu mengidentifikasikan dirinya dengan sesama etnis sehingga lahir suatu sikap etnosentrisme dan menimbulkan konflik social berskala kecil. Meski konflik tersebut tergolong konflik ringan dan tidak bersifat permanen.
The main problem of this study is that the students encounter a moral decadence which requires the integration support of character education in learning and anticipates various barriers to the integration of character education in learning. The purpose of this study was to identify various factors supporting and inhibiting character education specifically on social studies learning at primary schools. The research method used descriptive qualitative at SD Inpres 34 Bungung Katammu, Bantaeng Regency. In choosing the research informant,the researcher used purposive sampling, namely the principal, teachers, students and parents. Data collection technique used observation, depth-interview and documentation. Techniques of data analyzis were data reduction, data display and drawing conclusion. The technique of data validity was done through triangulation of sources, time and techniques. Based on the research findingsfrom various researchers, there has been no research which evaluates character education in learning of social study at primary schools which includes input, process and output of learning in high grade. The Factors in supporting and inhibiting character education at SD 34 Bungung Katammung consist of two aspects, namely internal and external. Supporting factors include teachers, principals (internal), parents (external) and inhibiting factors include teachers, principals (internal) and parents (external).Keywords:Integration Mode, Character Education, Learning, Social Studies. Masalah utama dalam penelitian ini adalah kalangan pelajar mengalami dekadensi moral yang membutuhkan dukungan integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran dan mengantisipasi berbagai hambatan integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi berbagai faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter terkhsusus pada pembelajaran ilmu pengetahuan social di sekolah dasar. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif SD Inpres 34 Bungung Katammu Kabupaten Bantaeng. Penentuan informan penelitian secara purposive sampling, yaitu kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua. Teknik pengumpulan data menggunakan observation, depth-Interview dan dokumentasi. Teknik Analisis melalui data reduction, data display dan conclusion drawing. Teknik keabasahan data dilakukan melalui triangulasi sumber, waktu dan teknik. Bedasarkan hasil penelitian dari berbagai peneliti, belum ada penelitian yang melakukan evaluasi pendidikan karakter dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar yang mecakup input, proses dan output pembelajaran di kelas tinggi. Faktor mendukung dan penghambat pendidikan karakter di SD 34 Bungung Katammung terdiri dari dua aspek yaitu internal dan eksternal. Faktor pedukungnya mencakup guru, kepala sekolah (internal), orang tua (eksternal) dan faktor penghambatnya mencakup guru, kepala sekolah (internal) dan orang tua (eksternal).Kata kunci: Model Integrasi, Pendidikan Karakter, Pembelajaran, Ilmu Pengetahuan Sosial.
The purpose of this study was to find an integrative model of social care character in social science subjects in elementary schools using integrative moral knowledge, moral feelings, moral sinverbals, moral action, moral habitus and moral culture. The reality that happens is that students experience moral degradation so that they need the integration of character education in the learning process. The formulation of the research problem is how to model the integration of national character education in social science learning. The research method used qualitative methods with 10 informants consisting of the principal, teachers, students, parents. The data technique used interview, observation and documentation instruments, then the data were analyzed through data reduction, data display and verification. The paradigm used in the research is the moral education paradigm. The results of the research model of the integration of social caring character education consist of six moral levels, namely moral knowledge, moral feelings, moral synergy, moral action, moral habits and moral culture which are integrated with the values of social caring character in the learning process of social science.
The development of the era can be inextricably linked to the development of technology as it has entered all aspects of human life, including education. One of the technology utilization in education is e-learning which allows the learning process can be accessed anytime and anywhere. One technique commonly used in asynchronous learning nowadays is online discussion. This research aims at investigating the level of students’ interest and the factors that affect their interest in the implementation of the online discussion techniques. This research was conducted by mix-method, where the data was collected from the questionnaire and interview. The subjects of this research were 40 students in the questionnaire section and 4 students in the interview section. The result of the interview proved that students had a high interest in the implementation of online discussion techniques; while, the result of the interview indicated some factors that affect students’ interest in the implementation of online discussion techniques such as teacher activeness and involvement, internet connection, students’ motivation and concentration. Hopefully, this research can help to maximize the application of online discussion techniques to gain more benefits in the learning process.
Abstract:Technological advances and the COVID-19 have accelerated the shift from traditional learning to online learning. Educational institutions have no choice but to convert the classroom setting into online classes. When teaching online, EFL teachers may have encountered challenges. This paper aims to review some previous studies on the teachers’ perceptions of the challenges in online EFL teaching, in Indonesia and other countries. This study employs library research. The result shows that challenges occurred during the implementation of online EFL teaching and learning. In other countries such as Korea, Thailand, Iran, China, and Saudi Arabia, the challenges are mostly related to the students’ learning process including the time and class management. On the other hand, in Indonesia, the challenges are more complex. Lack of experience with the online teaching methods and the limitations regarding the adequate internet facilities become the challenges that are most complained by the teachers.Abstrak:Kemajuan teknologi dan COVID-19 telah mempercepat peralihan dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran online. Institusi pendidikan tidak punya pilihan selain mengubah pengaturan kelas menjadi kelas online. Saat mengajar online, guru EFL mungkin menghadapi tantangan. Makalah ini bertujuan untuk meninjau beberapa penelitian sebelumnya tentang persepsi guru tentang tantangan dalam pengajaran EFL online, di Indonesia dan negara lain. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran EFL online. Di negara-negara lain seperti Korea, Thailand, Iran, Cina, dan Arab Saudi, tantangannya lebih banyak terkait dengan proses belajar siswa termasuk waktu dan manajemen kelas. Di sisi lain, di Indonesia, tantangannya lebih kompleks. Kurangnya pengalaman dengan metode pengajaran online dan keterbatasan fasilitas internet yang memadai menjadi tantangan yang paling dikeluhkan oleh para guru.
Telah dilakukan Karakterisasi Struktur Material Pasir Bongkahan Galian Golongan C Dengan Menggunakan X-Ray Difraction (X-RD). Karakterisasi fisis material menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) bertujuan mengetahui komposisi mineral dengan melihat intensitas pada sudut 2θ yang karakteristik untuk setiap senyawa. X-RD yang digunakan adalah model Rigaku Miniflex 600 Benchop X-Ray Diffraction (XRD) (F.F tube 40kV, 15 mA) dengan detector Scintillation counter (Kβ filter) dilakukan dari 2 teta 10o – 80o. Analisis XRD dilakukan dengan menggunakan aplikasi High Score PlusVersi 3.0e. Objek penelitian ini adalah pasir bongkahan dengan variasi perbedaaan warna, yaitu . yaitu kecoklatan, hitam dan hitam pekat. Bongkahan pasir berasal dari galian golongan C di kota Palangka Raya yang diambil dari lokasi penambangan Jalan Tjilik Riwut km.18 dan Lokasi Penambangan Kelampangan. Untuk mengetahui kandungan mineral dalam suatu bahan tambang digunakan peralatan X-RD. Penggunaan X-RD cukup tepat karena X-RD bisa memberikan informasi mengenai struktur material dan nilai sudut kristalnya. X-RD bekerja berdasarkan difraksi sinar X yang dihamburkan oleh sudut kristal material yang dianalisa. Hasil dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai kandungan material dan nilai sudut kristal yang terukur. Dengan adanya informasi struktur material diharapkan dapat digunakan sebagai informasi awal untuk penerapan dibidang kajian lainnya
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.