Kajian dilakukan terhadap 30 petani padi yang telah melakukan budidaya padi semi organik dan dipilih secara acak sederhana dari 95 petani padi semi organik di wilayah Desa Pangkalan Gelebak Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin. Selanjutnya dari tigapuluh responden ditelusuri alur pemasaran berasnya dengan menggunakan metode snow ball dan diperoleh sebanyak 2 orang pedagang pengepul dan 1 orang pedagang pengecer. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui saluran pemasaran beras semi organik dari tingkat petani sampai ke konsumen, mengetahui struktur pasar dan perilaku pemasaran beras semi organik yang terjadi, dan menganalisis besar tingkat efisiensi pemasaran dari setiap saluran pemasaran dan tingkat efisiensi pemasaran dari masing-masing lembaga pemasaran pada setiap saluran pemasaran beras semi organik di Desa Pangkalan Gelebak Kecamatan Rambutan Kabuapten Banyuasin. Kajian dirancang dengan metode survey, menggunakan kuisioner sebagai pedoman wawancara terhadap responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran yang terbentuk dari kegiatan pemasaran beras semi organik di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin terdiri dari 2 (dua) saluran yaitu saluran 1 (petani-pengepul desa-pengepul besar-pengecer-konsumen) dan saluran 2 (petani-pengepul desa-konsumen). Struktur pasar yang terjadi termasuk dalam kategori pasar persaingan monopolistik karena konsumen, harga, produk, dan transaksi tidak dikuasai pihak manapun. Tingkat efisiensi pemasaran beras semi organik pada tiap saluran pemasaran yang terbentuk dikategorikan efisien.
Kajian dilakukan terhadap 30 petani padi yang telah melakukan budidaya padi semi organik dan dipilih secara acak sederhana dari 95 petani padi semi organik di wilayah Desa Pangkalan Gelebak Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin. Selanjutnya dari tigapuluh responden ditelusuri alur pemasaran berasnya dengan menggunakan metode snow ball dan diperoleh sebanyak 2 orang pedagang pengepul dan 1 orang pedagang pengecer. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui saluran pemasaran beras semi organik dari tingkat petani sampai ke konsumen, mengetahui struktur pasar dan perilaku pemasaran beras semi organik yang terjadi, dan menganalisis besar tingkat efisiensi pemasaran dari setiap saluran pemasaran dan tingkat efisiensi pemasaran dari masing-masing lembaga pemasaran pada setiap saluran pemasaran beras semi organik di Desa Pangkalan Gelebak Kecamatan Rambutan Kabuapten Banyuasin. Kajian dirancang dengan metode survey, menggunakan kuisioner sebagai pedoman wawancara terhadap responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran yang terbentuk dari kegiatan pemasaran beras semi organik di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin terdiri dari 2 (dua) saluran yaitu saluran 1 (petani-pengepul desa-pengepul besar-pengecer-konsumen) dan saluran 2 (petani-pengepul desa-konsumen). Struktur pasar yang terjadi termasuk dalam kategori pasar persaingan monopolistik karena konsumen, harga, produk, dan transaksi tidak dikuasai pihak manapun. Tingkat efisiensi pemasaran beras semi organik pada tiap saluran pemasaran yang terbentuk dikategorikan efisien.
Ringkasan Kajian dilakukan terhadap 150 responden yang bermukim di wilayah Kota Palembang yang dipilih secara acak berdasarkan asumsi kelompok masyarakat yang memiliki golongan pendapatan tinggi (50 responden), golongan pendapatan sedang (50 responden), dan golongan pendapatan rendah (50 responden). Tujuan kajian adalah untuk mendeskripsikan karakteristik konsumen dan menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut beras berdasarkan golongan tingkat pendapatan rumah tangga di Kota Palembang. Kajian dirancang dengan metode survey, menggunakan kuisioner sebagai pedoman wawancara terhadap responden. Hasil penelitian diketahui bahwa Karakteristik konsumen beras berdasarkan golongan tingkat pendapatan rumah tangga di Kota Palembang pada umumnya memiliki usia antara 15-56 tahun, berjenis kelamin perempuan, berpendidikan dari yang Tidak Bersekolah sampai ada yang Lulus Perguruan Tinggi, mayoritas berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan BUMN, berpendapatan antara <Rp1.000.000,- sampai dengan >Rp10.000.000,- per bulan, dengan rata-rata konsumsi beras antara 1-10 Kg/bulan sampai dengan 51-60 Kg/bulan. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik rumah tangga dari ketiga tingkat golongan, baik dari golongan pendapatan tinggi, sedang maupun rendah sangat beragam yang mana karakteristik ini dapat mempengaruhi keputusan memilih dan membeli beras yang akan dikonsumsi. Atribut beras mencakup tingkat kepulenan nasi, daya tahan simpan nasi, rasa nasi, aromatic, jenis beras, volume keterkembangan, beras kepala, butir patah, butir menir, butir kapur, dan warna. Preferensi konsumen rumah tangga berdasarkan tingkat kepentingan atribut beras untuk kategori sangat penting yang paling banyak dipilih pada golongan pendapatan tinggi dan sedang adalah kualitas sebelum beras tersebut menjadi nasi, sedangkan golongan pendapatan rendah adalah factor ketahanan pada nasi. Preferensi konsumen rumah tangga berdasarkan tingkat kesukaan atribut beras untuk kategori sangat suka yang paling banyak dipilih pada golongan pendapatan tinggi adalah rasa nasi, untuk golongan pendapatan menengah adalah kepulenan nasi, dan golongan pendapatan rendah adalah kepulenan nasi dan beras kepala
PendahuluanDampak dari permasalahan petani, Poktan dan Gapoktan dalam mengolah, menyimpan dan memasarkan hasil produksinya dapat menyebabkan ketidakstabilan harga di wilayah sentra produksi pertanian pada saat terjadi panen raya, sehingga harga cenderung turun sampai tingkat yang kurang menguntungkan petani. Sebaliknya pada saat musim paceklik terjadi kekurangan pangan sehingga harga cenderung meningkat dan tetntunya akan memberatkan konsumen.Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) merupakan suatu lembaga yang dibentuk oleh pemerintah melalui program pemberdayaan Gapoktan yang diharapkan mampu mengembangkan unit usaha distribusi atau pengolahan hasil dan unit pengelola cadangan pangan, pengembangan agribisnis, dan meningkatkan nilai tambah produk petani. Gapoktan atau gabungan kelompok tani adalah organisasi yang memperkuat kelembagaan petani yang ada, sehingga pembinaan pemerintah
as the details of the indicator is the level of knowledge by both criteria, the complexity of the criteria was, the level of compliance with good criteria, the level of ease've seen good results with the criteria, and the rate of profit relative to the criteria. Income of farmers in rice farming activities in the village of Karang Sari Kecamaatan East OKU District III Belitang average of Rp 34.438, 094 / lg / y by using ecological engineering (refugia) in the village of Karang Sari Subdistrict Belitang East OKU District III. Based on the results of the analysis of statistical tests using the Spearman rank correlation coefficient with n = 20 Obtained by the calculation, the calculated value of 0648> table is 0,447, then the decision to reject Ho and accept Ha. This means that there is a positive relationship between the perceptions of farmers with paddy farming income of applying ecological engineering (refugia) in the village of Karang Sari Subdistrict Belitang East Oku District III. KEY WORDSPerception, integrated pest control, ecological engineering, technology.Needs of rice in Indonesia have not decreased, but increases from year to year, along with the increase of population is. In order to increase food production of rice, the government is trying to boost paddy production in order to reach self-sufficiency. Many ways are used by the government to increase rice production in the country, mainly to do with the intensification (modern agriculture), among others, with new varieties, fertilizers, and chemical pesticides that can make the problem of pests and diseases is increasing and growing environmental degradation. Integrated Pest Management (IPM) is a way to control plant pests, which is based on a consideration of the ecological and economic efficiency environmentally sustainable agro-ecosystem management (Untung, 2007). Principles of Integrated pest management (IPM) is use for healthy plants, preservation of natural predators, weekly, and farmers as integrated pest control experts. One of the implemation integrated pest management principles preservation of natural enemies by providing habitat and provide food for natural enemies is the usual form of grasses, flowers, and other vegetation on the rice land habitat (Karindah, et.al, 2011).Various efforts with integrated pest management (IPM), which is more eco friendly have been carried out. According to Baehaki (2016), put forward any strategy other than the
The study was conducted on 150 respondents living in Palembang city that were randomly selected based on the assumptions of community groups that have high income groups (50 respondents), medium income groups (50 respondents), and low income groups (50 respondents). The purpose of the study is to describe the characteristics of consumers and analyze consumer preferences for rice attributes based on the level of household income in Palembang city. This showed that the characteristics of households from the three level groups, both from the high, medium, and low income groups are very diverse which can influence the decision to choose and buy rice to be consumed. Rice attributes include the level of rice extinction, rice retention, taste of rice, aromatic, type of rice, volume of development, head rice, broken grains, grain groats, lime grains, and color. Household consumer preferences based on the importance level of rice attributes for the very important category most selected in the high and medium income groups are the quality before the rice becomes rice, while the low income group is a resilience factor in rice. Household consumer preferences based on the level of preference for the attribute of rice for the category of very like the most chosen in the high income group is the taste of rice, for the medium income group is rice cake and the low income group is rice and head rice.
<p><em>Th</em><em>is study aimed </em><em>to determine and analyze the integrated rice-buffalo agribusiness system and to describe the pattern of buffalo raising in Pampangan District. This research was conducted in Pampangan District in July 2020. This research is a survey that took 30 samples purposively. Primary and secondary data obtained from the field survey were tabulated and analyzed descriptively-qualitatively. The integrated rice-buffalo agribusiness system in Pampangan District consists of the upstream subsystem, namely the provision of production facilities for rice-buffalo integration activities, the farming subsystem in the form of rice cultivation and livestock raising, the downstream subsystem, namely post-harvest and management of rice-buffalo waste used for organic fertilizer and silage. The supporting subsystem is that farmers have joined G</em><em>apoktan</em><em> and have received training from BPTP on making compost. </em><em>R</em><em>aising buffalo in Pampangan District is still traditional, which is almost entirely relying on nature. The buffaloes are released in the morning and put back in the afternoon, allowed to eat the feed in the grazing environment</em><em>. In contrast, </em><em>for the health of the buffalo, it is still done as necessary and not as intensive</em><em>.</em><em> The profit-sharing system between the owner and the custodian is known as the half system. The results of buffalo livestock production are obtained from the sale of buffalo and from the processing of buffalo milk production into sugar, sagon, curd or cow oil</em><em> (a popular local term in Pampangan Sub-district)</em><em>.</em></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.