Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual baik secara vaginal, anal dan oral. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Faktor apa yang berhubungan dengan perilaku kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) terhadap penularan infeksi menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku Lelaki Seks Lelaki (LSL) terhadap penularan infeksi menular seksual.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi terdiri dari seluruh kelompok LSL yang berjumlah 148 orang, sampel penelitian berjumlah 30 orang. Teknik analisis data menggunakan uji Fisher Exact dan Kolmogorov Smirnov.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap penularan infeksi menular seksual (P=0,007), tidak ada hubungan perilaku pemeliharaan organ reproduksi terhadap deteksi dini kanker serviks (P=0,586), ada hubungan perilaku seksual berisiko terhadap penularan infeksi menular seksual (p=0,005). Disarankan kelompok LSL memberikan informasi bahwa dalam melakukan hubungan seksual hendaknya memakai kondom dan mau melakukan tes kesehatan di klinik IMS atau VCT secara rutin, kemudian klinik IMS melakukan screening setiap bulan agar para kelompok LSL mau memeriksakan kesehatannya di klinik secara rutin.
AbstrakSistem pernafasan memiliki peran sangat penting mempengaruhi aktivitas dan kehidupan. Penyakit saluran pernapasan pada umumnya dimulai dengan keluhan- keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor resiko yang mempengaruhi gangguan keluhan pernafasan pada petugas parkir, Kebaruan penelitian ini meneliti variabel perilaku merokok dan penggunaan Alat pelindung diri sebagai faktor resiko gangguan pernafasan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh petugas parkir di Perkotaan Kota Gorontalo yang tercatat berdasarkan data sekunder Dinas Perhubungan Kota Gorontalo yaitu 85 responden. Analisis data menggunakan uji statistik Chi- Square. Hasil penelitian untuk faktor umur dalam kategori ≥ 30 Tahun sebanyak 34 responden (85,0%), faktor perilaku merokok dalam kategori merokok sebanyak 32 responden (80,0%), faktor masa bekerja dalam kategori ≥ 3 Tahun sebanyak 30 responden (75,0%), faktor penggunaan APD dalam kategori tidak menggunakan sebanyak 34 responden (85,0%) dan faktor keluhan gangguan pernafasan dalam kategori ada gangguan sebanyak 36 responden (90,0%). Simpulan penelitian terdapat pengaruh faktor umur, perilaku merokok, masa bekerja dan penggunaan APD dengan keluhan gangguan pernafasan pada petugas parkir di Kota Gorontalo. Kata Kunci : Merokok; Masa bekerja; APD; Keluhan Pernafasan; Petugas Parkir. Abstract The respiratory system has a very important role in influencing activities and life. Respiratory tract disease generally begins with mild complaints and symptoms. The purpose of this study was to determine the risk factors that influence respiratory complaints in parking attendants. The novelty of this study examined the variables of smoking behavior and the use of personal protective equipment as risk factors for respiratory disorders.The research method used is a quantitative method with a Cross Sectional approach. The population and sample in this study were all parking attendants in Gorontalo City which were recorded based on secondary data from the Gorontalo City Transportation Service, namely 85 respondents. Data analysis used Chi-Square statistical test. The results of the study for the age factor in the category 30 years as many as 34 respondents (85.0%), smoking behavior factors in the smoking category as many as 32 respondents (80.0%), the working period factor in the category 3 years as many as 30 respondents (75, 0%), the factor of using PPE in the category of not using as many as 34 respondents (85.0%) and the factor of respiratory complaints in the category of having disturbances as many as 36 respondents (90.0%). The conclusion of the study is based on calculations using the Chi-Square statistical test that there is an influence between factors of age, smoking behavior, years of work and the use of PPE with complaints of respiratory problems.
Tilango Public Health Center is an inpatient health center that is located far from trans road access, so it can be a factor in the lack of patient visits. In addition, the number of employees in the inpatient unit of the Tilango Health Center is more midwives than nurses, and even doctors are only on-call (not permanent), so many people are still dissatisfied with the services of the Tilango Health Center. The purpose of the study was to determine the satisfaction of patients and employees at the Tilango Public Health Center, Gorontalo Regency. This research is included in descriptive observational research. The population is all patients and employees of the Tilango Public Health Center, totaling 43 people. The sampling technique uses total sampling so that the number of samples is the same as the total population. Data were collected using a questionnaire instrument. The data were analyzed descriptively and then narrated. The results showed that the performance of the inpatient unit at Tilango Health Center was viewed from the customer's perspective, with indicators of patient satisfaction categorized as satisfied (93.34%), while the performance of the inpatient unit at Tilango Health Center viewed from a learning perspective with employee satisfaction indicators categorized as less satisfied (26.0%). The novelty in this study is the measurement of the level of patient and employee satisfaction measured using qualitative research methods. It is recommended that the Tilango Health Center be able to improve performance and add a health service innovation process.Keywords: Satisfaction; Patients, Employees; Public Health CenterÂ
Indonesia merupakan negara yang sangat rentan terhadap bencana alam. Indonesia memiliki musim hujan dan musim kemarau serta cuaca yang selalu berubah-ubah. Banjir merupakan jenis bencana alam yang umum terjadi, khususnya di wilayah Gorontalo yang disebabkan oleh deforestasi, rusaknya DAS bagian hulu, intensitas hujan yang tinggi serta sistem drainase kurang memadai maka edukasi kesiapsiagaan banjir perlu dilakukan terutama pada anak-anak. Edukasi yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dan juga untuk menghindari korban jiwa dari bencana tersebut. Tujuan edukasi ini untuk meningkatkan pengetahuan kesiapsiagaan bencana banjir terhadap siswa SMP Negeri 7 Gorontalo. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah edukasi dengan menggunakan media video animasi dan permainan Crossword puzzle yang ditampilkan melalui laptop, edukasi ini melibatkan 22 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan siswa perempuan sebanyak 10 orang. Hasil dari evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan yakni sebesar 18 siswa (81,82%) siswa yang memiliki pengetahuan baik, sedangkan pengetahuan kurang hanya sebesar 4 siswa (18,18%). Diharapkan agar sekolah selalu memberikan edukasi mengenai kesiapsiagaan bencana banjir dan bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. Melalui edukasi kesiapsiagaan bencana di sekolah agar dapat mengurangi resiko apabila terjadi bencana, siswa akan tahu, sehingga dapat peduli terhadap lingkungan sekitarnya
Peningkatan jumlah hunian menyebabkan aktivitas warga juga semakin meningkat namun tidak selalu disertai dengan kekhawatiran akan pentingnya keselamatan dan perlindungan dari ancaman bencana, termasuk kebakaran. Kota Gorontalo dapat dikategorikan sebagai wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi sehingga tidak terbebas dari potensi kebakaran. Peningkatan pemahaman terhadap keselamatan dari bahaya kebakaran perlu ditanamkan sejak dini terutama pada siswa sekolah dasar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 29 Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo dimana sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang terletak di pemukiman padat penduduk. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi kepada siswa-siswi mengenai manajemen kebakaran agar dapat bersiapsiaga dan melakukan penyelamatan bilamana terjadi kebakaran tidak terduga. Kegiatan pengabdian yang diikuti sebanyak 30 siswa ini dilaksanakan dengan menggunakan media power point dan video animasi dengan sasaran kegiatan pada siswa-siswi kelas IV, V, dan VI. Berdasarkan hasil evaluasi setelah diberikan materi edukasi pemahaman siswa cukup baik terlihat dari sebagian besar siswa menjawab dengan benar soal yang diberikan. Dapat disimpulkan siswa memahami materi edukasi kesiapsiagaan bencana kebakaran yang telah diberikan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.